Masjid Sheikh Zayed yang terletak di kota Surakarta, Jawa Tengah ini sedang menarik perhatian wisatawan dalam negeri maupun wisatawan luar negeri. Masjid yang menjadi duplikat Masjid Zayed di Abu Dhabi menjadi daya tarik utama wisatawan. Pengalaman spiritual dan keindahan arsitektur yang ditawarkan Masjid Zayed sangatlah mengagumkan. Masjid Zayed juga memberikan keberkahan untuk warga di sekitarnya.
Masjid yang diresmikan pada tahun 2022 ini dibangun untuk menunjukkan bahwa adanya hubungan baik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, baik dari sisi diplomatik maupun budaya. Desainnya yang mengikuti gaya Timur Tengah tapi tetap ada sentuhan lokal, jadi kelihatan keren dan unik. Selain buat ibadah, masjid ini juga sering dipakai buat kegiatan sosial dan pendidikan, makanya selalu rame tiap hari. Karena makin banyak orang yang datang, warga sekitar juga ikut kecipratan rezeki, ekonominya jadi jalan.
 |
| sumber: kemenag.go.id |
Sebelum menjadi Masjid Zayed wilayah tersebut adalah sebuah pom bensin lalu diratakan menjadi tanah lapang baru berdirilah masjid Zayed. Sebelum didirikan Masjid Zayed warga sekitar banyak yang menganggur. Setelah berdirinya Masjid Zayed banyak warga sekitar mendapatkan pekerjaan seperti keamanan, pelayanan, pemeliharaan lingkungan masjid, bahkan ada juga yang menjadi tukang parkir, serta juga pedagang di sekitar wilayah Masjid.
Keadaan Masjid Zayed yang tidak pernah sepi sangat membantu perekonomian warga sekitar masjid. Salah satu pedagang makanan ringan, Bu Sulastri, bilang kalau penghasilannya sekarang hampir dua kali lipat sejak buka lapak di dekat masjid. "Dulu saya cuma jualan keliling, penghasilannya tidak menentu. Tapi sejak berdagang di sekitar Masjid Zayed, alhamdulillah bisa bantu bayar sekolah anak-anak," katanya.
Para tukang parkir juga merasakan dampaknya mulai pengunjung yang tak pernah sepi membuat pendapatan para tukang parkir di sekitar masjid mendapatkan kenaikan pendapatan yang sangat tinggi, setiap hari ratusan hingga ribuan kendaraan roda 2, roda 4, bahkan kendaraan seperti bus pariwisata parkir di area sekitar Masjid Zayed. Hal ini menimbulkan sedikit dampak negatif karena sering kali banyak parkir liar di sekitar Masjid yang membuat jalan sangat macet terutama saat weekend dan hari libur keagamaan.
Menurut data pemerintah daerah setempat dibangunnya Masjid Zayed ini telah mendorong pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM setempat sebesar 30%, karena hal inilah pemerintah setempat memberikan tanggapan yaitu dengan memberikan pelatihan kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan supaya masyarakat sekitar dapat memanfaatkan kenaikan pendapatan mereka untuk memperbesar usaha mereka.
Walaupun banyak memberikan manfaat ternyata Masjid Zayed juga memberikan hal hal yang merugikan seperti kemacetan, banyak sampah berserakan, dan yang paling merugikan adalah banyak oknum oknum yang sering mencuri alas kaki para pengunjung. Banyak keluh kesah para pengunjung yang kehilangan alas kaki mereka, walaupun sudah mereka amankan dengan dimasukkan ke dalam kantong plastik namun tetap hilang.
Melihat dampak positif yang sudah dirasakan, warga berharap agar pengembangan kawasan Masjid Zayed terus dilakukan secara berkelanjutan. Mereka berharap pemerintah memberikan ruang lebih besar bagi pelaku usaha lokal dan tetap menjaga suasana kondusif di sekitar masjid. Beberapa warga juga mengusulkan agar dibuat sentra kuliner halal dan pasar UMKM yang dikelola secara profesional, agar aktivitas ekonomi bisa lebih tertata dan nyaman bagi pengunjung. Selain itu, ada harapan agar kegiatan sosial dan pendidikan di masjid lebih sering melibatkan warga sekitar, sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas.
Biodata Penulis:
Cheza Khorlito, lahir pada tanggal 5 November 2005 di Surakarta, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis bisa disapa di Instagram @chezakhor_