Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Perjalanan Menari sebagai Bentuk Kebebasan dan Ekspresi Diri

Cut Jasmine Utari, penari muda asal Yogyakarta, menjadikan dance sebagai ekspresi diri dan ruang kebebasan tanpa tekanan untuk menjadi yang terbaik.

Dunia seni bukanlah hal yang asing bagi Cut Jasmine Utari Putri Zulani, atau yang biasa akrab dipanggil dengan panggilan Jasmine. Lahir di Yogyakarta pada 9 Januari 2006, Jasmine tumbuh dalam lingkungan yang begitu familiar dengan dunia seni. Bakat seninya sudah terlihat dan diasah sejak kecil, mulai dari menggambar, melukis, akting, fotografi, hingga menari. Pada akhirnya, di antara semua bentuk seni yang pernah ia geluti, menari, khususnya tari modern atau yang kerap disebut dance menjadi fokus utama bagi Jasmine untuk mengekspresikan dirinya.

Jasmine mulai tertarik dengan dunia dance sejak ia masih duduk di bangku PAUD. Ketertarikan itu muncul karena lingkungan sekitarnya yang dipenuhi oleh orang-orang yang aktif di dunia seni. Melihat mereka berkarya dan mengekspresikan diri melalui seni membuat Jasmine merasa bahwa menari adalah panggilan dari semesta untuknya. Sejak saat itu, Jasmine mulai mencoba berbagai koreo dan menemukan kenyamanan serta kebebasan dalam setiap gerakan tari yang ia lakukan.

Perjalanan Menari sebagai Bentuk kebebasan dan Ekspresi Diri

Ketertarikannya terhadap dunia dance terus berkembang seiring waktu. Jasmine menyadari bahwa lewat gerakan tubuh, ia bisa menyalurkan emosi, kebebasan, dan jati dirinya yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. “Dance itu kayak lagi cerita, tapi tanpa berbicara. Aku bisa mengekspresikan perasaanku lewat gerakan dance,” ucapnya.

Tak hanya menari, dulu Jasmine juga pernah menjalani dunia musik dengan bergabung dalam sebuah band kecil lokal di daerahnya. Pengalaman ini memperluas pemahamannya tentang ritme dan harmoni, yang secara tidak langsung juga mempengaruhi cara dia mengekspresikan diri di atas panggung saat menari.

Meski perjalanan menari Jasmine terinspirasi oleh banyak sosok, satu idola yang paling berpengaruh dalam perjalanan dance-nya adalah Jennie, member girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK. Jasmine mengagumi Jennie, karena aura panggungnya yang begitu terpancar. Bagi Jasmine, Jennie selalu terlihat percaya diri dalam setiap penampilannya, dengan gerakan yang tegas dan tepat namun tetap memancarkan keanggunan. Kombinasi antara ketegasan dan keindahan dalam setiap gerakan tubuh Jennie menjadi salah satu alasan utama mengapa Jasmine menjadikannya sebagai sosok inspirasi. Keteladanan Jennie dalam menguasai panggung dan menampilkan performa yang menghipnotis membuat Jasmine merasa termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuannya di dunia dance.

Namun, meskipun menari sudah menjadi bagian besar dalam hidupnya, Jasmine dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak ingin menjadikan dance sebagai fokus utama dalam kariernya di masa depan. “Dance itu hanya aku jadikan sebagai hobi dan passion, aku tidak ingin membuat tekanan yang berlebihan pada diri sendiri. aku maunya menikmati dance tanpa merasa terbebani,” jelasnya.

Salah satu momen yang paling berkesan dalam perjalanan menari Jasmine adalah saat ia tampil bersama klub dance kampusnya. Suasana panggung dan sorakan penonton menciptakan perasaan yang kompleks di dalam dirinya. Rasa gugup, senang, dan bangga bercampur menjadi satu, menciptakan ketegangan yang sangat amat sebelum pertunjukan dimulai. Namun, ketika gerakan pertama mulai mengalir, Jasmine merasakan ketenangan yang alami. Tubuhnya seolah bergerak mengikuti irama dengan sendirinya, dan setiap langkah yang ia lakukan terasa begitu selaras dengan musik yang mengiringinya.

Untuk mengatasi rasa gugup sebelum tampil, Jasmine memiliki ritual unik yang selalu ia lakukan. “Aku biasanya melakukan video call dengan sahabat-sahabatku sebelum naik panggung. Rasanya kayak dapat energi positif dari mereka. Itu bikin aku jadi lebih tenang,” kata Jasmine.

Meskipun perjalanan menarinya masih panjang, Jasmine telah menemukan makna dari setiap gerakan yang ia lakukan. Baginya, menari bukan sekadar sebuah pertunjukan atau ajang kompetisi, melainkan sebuah ruang kebebasan di mana ia bisa mengekspresikan jati dirinya. Jasmine merasa bahwa selama ia masih memiliki kesempatan untuk menari, ia akan terus melakukannya tanpa tekanan untuk menjadi yang terbaik. Baginya, menari adalah tentang menjadi diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam setiap gerakan yang ia jalankan.

Dengan keteguhan hati dan semangat yang dimilikinya, Jasmine telah membuktikan bahwa menari bukan sekadar gerakan tubuh, melainkan sebuah komunikasi yang mampu menyampaikan makna terdalam yang tak terucapkan dengan kata-kata.

Daftar pertanyaan wawancara:

  1. Bisakah Anda memperkenalkan sedikit tentang diri Anda dan jenis tari apa yang Anda tekuni saat ini?
  2. Sejak kapan anda mulai tertarik pada dunia dance dan apa yang melatar belakangi ketertarikan anda ini?
  3. Siapakah yang menjadi sosok inspirasi anda dalam menari?
  4. Apakah anda memiliki target tertentu di dunia dance ini?
  5. Adakah momen yang sangat berkesan dalam perjalanan anda sebagai dancer?
  6. Biasanya ritual apa yang anda harus anda lakukan sebelum tampil dance?

Biodata Penulis:

Kalya Maharani Medina Putri, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, di Universitas Negeri Yogyakarta.

© Sepenuhnya. All rights reserved.