Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Tren Bisnis Kopi Keliling: Inovasi Bisnis Kreatif di Era Serba Instan

Kopi keliling adalah usaha menjual kopi dengan konsep mobilitas tinggi yaitu menggunakan gerobak, motor, atau kendaraan roda empat yang beroperasi ...

Kopi merupakan tanaman tropis yang dapat ditanam di beberapa wilayah Indonesia. Tanaman kopi banyak dijumpai di Pulau Sumatera karena kondisi tanah dan letak geografis yang cocok untuk tanaman kopi. Kopi robusta dan arabika merupakan jenis kopi yang banyak ditanam di Indonesia sehingga jumlahnya melimpah dan menjadi komoditi ekspor.

Tren Bisnis Kopi Keliling

Budaya minum kopi dimulai di Pulau Sumatera lalu berkembang ke Pulau Jawa, Kalimantan, dan lainnya. Sampai saat ini minum kopi menjadi sebuah tren di berbagai kota di Indonesia. Bersamaan dengan hal itu, bisnis Kedai Kopi semakin banyak digandrungi oleh pengusaha karena memiliki konsumen yang semakin bertambah khususnya pada generasi muda. Tren mengonsumsi kopi ini semakin terlihat dari maraknya Kedai Kopi di berbagai kota di Indonesia. Namun tidak semua orang memiliki kesempatan waktu untuk mengunjungi Kedai Kopi karena rutinitas kegiatan yang padat dan mobilitas yang tinggi. Oleh karena itu, muncul model bisnis kopi keliling yang menjadi solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Apa Itu Bisnis Kopi Keliling?

Kopi keliling adalah usaha menjual kopi dengan konsep mobilitas tinggi yaitu menggunakan gerobak, motor, atau kendaraan roda empat yang beroperasi di lokasi strategis seperti pinggir jalan, kampus, area perkantoran, atau taman kota. Konsep ini hadir sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat urban yang memiliki mobilitas tinggi dan waktu terbatas untuk mengunjungi Kedai Kopi.

Mengapa Bisnis Kopi Keliling Begitu Digemari?

Ada beberapa faktor utama yang membuat kopi keliling menjadi favorit baru masyarakat urban:

1. Dekat dengan Konsumen, Praktis Tanpa Repot

Kopi keliling menyasar konsumen yang tidak sempat mengunjungi Kedai Kopi. Lokasi yang strategis dan jam operasional yang fleksibel, pelanggan bisa menikmati kopi tanpa mengganggu rutinitas kerja atau aktivitas lainnya.

2. Harga Lebih Terjangkau

Salah satu daya tarik kopi keliling adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan kopi di kedai. Tanpa harus membayar sewa tempat dan biaya operasional besar, pelaku usaha bisa menawarkan kopi berkualitas dengan harga bersaing, rata-rata di kisaran Rp8.000–Rp20.000 per gelas.

3. Varian Menu yang Kekinian

Kopi keliling tidak kalah inovatif. Menu seperti kopi susu gula aren, kopi pandan, kopi hazelnut, kopi karamel, dan cold brew bisa ditemukan. .

4. Efek Viral di Media Sosial

Media sosial memainkan peran besar dalam mempopulerkan kopi keliling. Banyak pembeli mengunggah pengalaman mereka membeli kopi dari gerobak atau motor unik, yang memperkuat citra brand dan menarik konsumen baru.

Apakah Bisnis Kopi Keliling Bisa Terus Eksis di Masyarakat?

Kita dapat melihat dari kelebihan kopi keliling ini, yaitu sebagai berikut:

1. Mengisi Celah Pasar yang Nyata

Masyarakat urban semakin sibuk dan tidak selalu memiliki waktu untuk duduk santai di Kedai Kopi. Kopi keliling hadir sebagai solusi dengan menawarkan inovasi baru dalam menikmati kopi tanpa mengorbankan rasa dan kualitas.

2. Biaya Modal dan Operasional Rendah

Dibandingkan membuka Kedai Kopi fisik yang memerlukan ratusan juta rupiah, memulai kopi keliling bisa dilakukan dengan modal Rp10–30 juta. Biaya ini sudah mencakup gerobak, perlengkapan seduh, dan bahan baku awal. Hal ini membuat bisnis lebih adaptif dalam situasi ekonomi yang tidak menentu

3. Peluang Waralaba dan Skala Usaha

Banyak brand kopi keliling kini membuka sistem kemitraan atau waralaba. Hal ini mempercepat pertumbuhan merek dan memungkinkan ekspansi tanpa membangun banyak infrastruktur.

4. Mendorong Produk Lokal

Dengan menggunakan biji kopi lokal langsung dari petani, kopi keliling bisa menjadi saluran distribusi yang membantu UMKM, petani kopi, dan mendorong ekonomi daerah.

5. Inovasi Digital 

Bisnis kopi keliling yang mengadopsi sistem digital seperti pemesan lewat aplikasi, pembayaran non-tunai, pre-order, hingga layanan pengantaran, akan memiliki keunggulan kompetitif dan lebih siap menghadapi masa depan.

Lalu, Apa Tantangan yang Dihadapi Penjual Kopi Keliling? 

  1. Konsistensi kualitas rasa.
  2. Izin dan regulasi dari pemerintah kota terutama untuk gerobak yang beroperasi di ruang publik. 
  3. Pengelolaan SDM dan pelatihan barista.
  4. Branding dan positioning yang membedakan dengan pesaing.

Bisnis kopi keliling mungkin berawal dari efek viral di media sosial, tetapi potensinya jauh melampaui sekadar tren. Melalui kelebihan dalam fleksibilitas, biaya rendah, inovasi menu, dan kemudahan menjangkau konsumen, kopi keliling bisa menjadi model bisnis yang sustainable di masa depan. Bagi para pengusaha muda yang ingin memulai usaha di sektor F&B tanpa modal besar, kopi keliling adalah usaha rintisan yang menjanjikan.

Inovasi Bisnis Kreatif di Era Serba Instan

Biodata Penulis:

Nabilla Aisyah Ramadani, lahir pada tanggal 22 Oktober 2005 di Sukoharjo, saat ini aktif sebagai mahasiswi, Program Studi Ekonomi Pembangunan, di Universitas Sebelas Maret (UNS). Ia memiliki ketertarikan di dunia bisnis, kuliner, dan fashion. Penulis bisa disapa di Instagram @nabillaaisyah__

© Sepenuhnya. All rights reserved.