Kota Madiun, yang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur, memiliki luas wilayah sebesar 33,23 km². Di antara akses jalan yang ada di Kota Madiun, terdapat satu jalan yang terkenal, yaitu Jalan Pahlawan. Jalan Pahlawan membentang dari arah utara, dimulai dari pertigaan Stasiun Kereta Api Kota Madiun, hingga mencapai perempatan Tugu di arah selatan, dengan panjang sekitar 1,32 km. Jalan Pahlawan ini berfungsi sebagai jalur protokol yang mampu mencerminkan citra dan identitas Kota Madiun.
Sebelum dikenal sebagai ikon pariwisata Kota Madiun, Jalan Pahlawan pada awalnya merupakan jalan utama yang biasa. Di sekitar Jalan Pahlawan terdapat kawasan saluran air terbuka yang seringkali dianggap sebagai area kumuh dan menimbulkan bau tidak sedap, sehingga kawasan ini kurang menarik untuk dilalui oleh pejalan kaki, apalagi dijadikan sebagai tempat bersantai. Namun, kondisi tersebut mulai mengalami perubahan sejak tahun 2019, ketika pemerintah Kota Madiun saat itu menginisiasi program revitalisasi pusat kota yang besar. Saluran air yang sebelumnya dalam kondisi kumuh kini telah dialihkan fungsinya menjadi kawasan wisata modern yang sekarang dikenal dengan nama Pahlawan Street Center.
Pahlawan Street Center atau lebih dikenal dengan sebutan PSC dirancang untuk menciptakan Jalan Pahlawan menjadi pusat perbelanjaan dan pembangunan UMKM di Kota Madiun. Proyek ini adalah gambaran visi misi Walikota Madiun, Maidi dan Wakilnya, Inda Raya.
Pembangunan PSC dilakukan dengan konsep menghadirkan ikon-ikon dunia dalam satu Kawasan. PSC memiliki koleksi miniatur terkenal dari berbagai negara yang mencakup Patung Merlion dari Singapura, Miniatur Kaabah dari Arab Saudi, Kereta Api Shinkansen dari Jepang, Jam Big Ben dari Inggris, Kincir Angin dari Belanda, London Bridge dari Inggris, Menara Eiffel dari Prancis, dan yang terbaru adalah Patung Liberty dari Amerika Serikat.
Kawasan PSC ini dibangun di dua taman utama, yaitu Taman Sumber Wangi dan Taman Sumber Umis, yang semakin dipercantik dengan suasana jembatan berarsitektur Eropa berwarna putih. Selain itu, PSC juga menyuguhkan sentuhan khas Malioboro, Yogyakarta, dengan suasana yang mirip, sehingga hal ini semakin menarik minat pengunjung.
Perputaran Ekonomi Lokal
Pahlawan Street Center menjadi daya tarik yang terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 45.104 wisatawan berkunjung, yang berarti rata-rata sekitar 1.500 wisatawan datang setiap hari di Kota Madiun. Sejak beroperasi, PSC telah mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara signifikan, terdapat puluhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menyediakan beragam kebutuhan bagi pengunjung, mulai dari makanan, minuman, oleh-oleh, kuliner khas seperti pecel dan brem, hingga suvenir.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik, perekonomian di Kota Madiun terus bertumbuh mengalami kenaikan sebanyak 0,79 persen dari 4,79 persen pada tahun 2021 dan menjadi 5,52 persen pada tahun 2022, angka ini tentunya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 dan pada tahun 2020 lalu tercatat minus terkait pertumbuhan ekonomi Kota Madiun akibat masa pandemi lalu. Namun saat ini Kota Madiun mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi semenjak adanya pembangunan PSC.
Keberadaan PSC harus senantiasa dipelihara untuk memperoleh manfaat jangka panjang. Pemerintah perlu mengambil langkah strategis guna meminimalisir ketergantungan terhadap sektor tradisional dengan mengusahakan diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor ekonomi kreatif. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing, diperlukan program digitalisasi bagi UMKM yang perlu segera dilaksanakan. Di samping itu, perancangan pembangunan infrastruktur daerah harus mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun Pahlawan Street Center telah menjadi simbol kebanggaan Kota Madiun dan berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, tantangan dalam pengelolaannya masih cukup signifikan. Salah satu hal yang paling krusial adalah pemeliharaan kebersihan kawasan. Mengingat tingginya jumlah pengunjung setiap hari, apalagi pada akhir pekan dan hari libur, masalah sampah menjadi hal yang perlu dikelola dengan konsisten.
Selain itu, keamanan dan ketertiban umum juga menjadi perhatian penting. Keramaian yang tinggi berisiko menimbulkan potensi gangguan seperti parkir liar, hingga tindakan kriminal. Diperlukan kehadiran petugas keamanan yang cukup serta aturan yang jelas dan ditegakkan secara adil agar kenyamanan pengunjung tetap terjaga.
Lebih dari Sekadar Tempat Wisata
Pahlawan Street Center bukan sekadar tempat untuk bersantai atau berfoto, melainkan juga cerminan bagaimana ruang publik yang dikelola dengan baik dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kota dan masyarakatnya. Kawasan ini telah berhasil mengubah wajah pusat Kota Madiun menjadi lebih dinamis, ramah bagi semua kalangan, serta mampu berfungsi sebagai ruang interaksi sosial yang inklusif. Dengan mengunjungi Pahlawan Street Center, kita tidak hanya menikmati suasana kota yang nyaman dan indah, tetapi juga turut berkontribusi dalam pergerakan roda ekonomi masyarakat.
Biodata Penulis:
Dhea Estu Hanif Ellianty saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, di Universitas Sebelas Maret.