Pada zaman sekarang, banyak remaja khususnya remaja perempuan yang mengalami anemia. Anemia memiliki kemiripan gejala dengan tekanan darah rendah (hipotensi). Anemia dapat terjadi ketika kadar Hemoglobin (sel darah merah) pada tubuh manusia berada pada dibawah kisaran normal.
Banyak kasus di kalangan remaja mengidap anemia karena kurangnya kesadaran pada tubuh remaja itu sendiri, sehingga banyak yang tidak paham akan pentingnya menjaga kadar Hemoglobin dalam darah. Nah, karena hal tersebut maka bisa menimbulkan dampak yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari remaja itu sendiri.
Yuk simak 10 alasan mengapa remaja sekarang masih banyak yang mengidap anemia, khususnya pada remaja putri:
1. Pola Makan Tidak Seimbang
Sudah menjadi tren atau kebiasaan para remaja untuk memilih membeli junk food dibandingkan makanan sehat atau homemade. Banyak alasan seperti malas memasak sendiri bahkan ada juga remaja yang sama sekali tidak menyukai makanan sehat seperti buah dan sayur. Hal yang dipikirkan dengan memilih junk food juga karena kepraktisan dalam mendapatkannya. Praktis? Iya. Tapi sayangnya, makanan cepat saji rendah banget nutrisinya. Akibatnya, tubuh kekurangan zat-zat penting—termasuk zat besi.
2. Asupan Zat Besi yang Kurang
Zat besi yang biasanya diperoleh dari daging merah, hati ayam, sayuran hijau atau kacang-kacangan ini cenderung tidak disukai atau tidak menjadi daya tarik para remaja putri pada zaman sekarang. Padahal, makanan tersebut bisa menambah zat besi pada tubuh sehingga anemia tidak terus terjadi.
3. Sering Minum Teh, Kopi, atau Minuman Bersoda
Minuman favorit ini emang enak, tapi diam-diam bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Kebiasaan ini bikin nutrisi penting nggak terserap sempurna oleh tubuh.
4. Menstruasi Berat
Remaja putri yang mengalami menstruasi berat perlu mengganti zat besi yang hilang. Sayangnya, banyak yang nggak sadar pentingnya asupan gizi saat haid. Padahal ini bisa jadi pemicu utama anemia, lho!
5. Pola Makan Ketat atau Tren Makan yang Salah
Demi badan kurus ideal, banyak remaja mengikuti tren diet ekstrem. Sayangnya, pola makan super ketat ini justru bikin tubuh kelaparan nutrisi. Kurang zat besi? Sudah pasti!
6. Kurang Minum Air Putih
Minum air putih seharusnya menjadi rutinitas, tetapi kebanyakan orang lupa melakukannya. Zaman sekarang banyak remaja yang lebih memilih minum minuman yang berwarna ataupun yang memiliki rasa-rasa yang variatif. Namun, hal itu lah termasuk menjadi “warning” bagi remaja itu sendiri karena tidak sepenuhnya sehat dan aman dikonsumsi. Dehidrasi menjadi salah satu akibat dari kurangnya konsumsi air putih. Nah, hal tersebutlah yang memicu mengalami gejala anemia.
7. Jarang Berolahraga
Olahraga teratur sebenarnya membantu sirkulasi darah dan membangun daya tahan tubuh. Namun, dapat dilihat bahwa kebanyakan remaja lebih suka berdiam diri di tempat tidur atau hibernasi kalau nama gaulnya atau asyik dengan “setan gepeng” atau gadget. Kebiasaan ini memang kecil, tetapi sangat berkontribusi terhadap energi harian dan sirkulasi oksigen dalam darah.
8. Kurangnya Pendidikan Kesehatan
Anemia dan kebutuhan zat besi masih kurang mendapat perhatian di kalangan generasi remaja. Kebanyakan tidak menyadari apa itu anemia, dan lebih sedikit lagi yang tahu cara menghindarinya. Padahal, pembelajaran sederhana dapat membuat perbedaan besar.
9. Faktor Ekonomi
Tidak semua orang bisa mengonsumsi makanan sehat. Harga yang kadang tidak terjangkau oleh semua kalangan sehingga untuk membelinya harus mikir seribu kali terlebih dahulu.
10. Tidak Menyadari Gejalanya
Tanda-tanda 5L (Lemah, Lelah, Letih Lesu, Lunglai) ini biasanya dianggap normal. Banyak yang mengira hal itu hanya karena kurang tidur atau stres. Namun, setelah mengetahuinya lebih jauh, bisa diketahui bahwa hal itu bisa jadi merupakan tanda peringatan tubuh akan anemia.
Jangan tunggu tubuh kasih sinyal baru kamu peduli! Anemia bisa diam-diam mencuri semangat dan produktivitas kamu, apalagi di masa remaja yang penuh potensi. Yuk, mulai jaga diri dari sekarang—makan sehat, aktif bergerak, dan dengarkan apa yang tubuhmu butuhkan. Karena kamu pantas hidup dengan energi penuh, pikiran segar, dan semangat yang nggak gampang padam. Remaja sehat, masa depan hebat!
Biodata Penulis:
Anggita Yulia Nurrizqi, lahir pada tanggal 1 Juli 2006 di Pekalongan, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ilmu Lingkungan, di UNS.