Musim 2024/2025 menjadi babak istimewa dalam sejarah panjang FC Barcelona. Di tengah segala keraguan publik pasca kepergian pemain-pemain senior dan dalam masa transisi kepelatihan, Blaugrana secara mengejutkan mampu menutup musim dengan prestasi gemilang dengan mendapatkan tribel domestik. Gelar La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España berhasil disapu bersih oleh anak asuh Hansi Flick sebuah pencapaian yang mengangkat kembali nama besar Barcelona di panggung sepak bola Spanyol.
Kemenangan ini terasa lebih manis karena diraih di tengah kompetisi sengit dengan rival abadinya Real Madrid, yang tak kalah kuat musim ini dengan skuad bertabur bintang. El Clásico terakhir musim ini menjadi titik balik penting yang mengokohkan posisi Barca di puncak klasemen. Dengan kemenangan dramatis 4 – 3 di Estadi Olímpic Lluís Companys, Barca mengirimkan pesan tegas bahwa generasi baru mereka telah tiba dan siap menorehkan sejarah baru.
Salah satu pilar utama keberhasilan Barca musim ini adalah performa luar biasa dari pemain muda mereka. terutama Lamine Yamal, Bocah ajaib berusia 17 tahun itu bukan hanya menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Champions, tetapi juga menjadi top skor Barcelona di La Liga musim ini dengan 21 gol. Didukung oleh Ferran Torres dan Robert Lewandowski di lini depan, serta kreativitas Frenkie de Jong dan konsistensi Pedri di lini tengah, tim ini tampil agresif namun tetap terorganisir.
Hansi Flick layak mendapat kredit besar atas pencapaian ini. Meski datang dari latar belakang sepak bola Jerman, ia berhasil beradaptasi dengan filosofi tiki-taka khas Barca. Permainan cepat dari kaki ke kaki, pressing tinggi, dan pemanfaatan lebar lapangan kembali menjadi ciri khas permainan Blaugrana. Ia juga berhasil meramu kombinasi antara pemain senior dan jebolan La Masia seperti Pau Cubarsi dan Raphina yang menciptakan keseimbangan antara pengalaman dan energi muda.
Gelar pertama datang dari Supercopa de España di awal tahun 2025, di mana Barca menundukkan Real Madrid di final Piala Super Spanyol 2025. Pertandingan ini berlangsung pada Senin, 13 Januari 2025, di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi. Dalam laga bertajuk El Clásico ini. Barcelona berhasil meraih kemenangan meyakinkan dengan skor 5-2 atas Real Madrid di final. Momentum ini kemudian dibawa ke Copa del Rey, di mana Blaugrana melaju hingga final dan menumbangkan Real Madrid dengan skor 3 – 2. Puncaknya terjadi di La Liga, ketika mereka mengunci gelar pada pekan ke-37 usai kemenangan meyakinkan atas Espanyol yang memastikan keunggulan 7 poin tak terkejar dari Real Madrid.
Tak hanya dari sisi permainan, musim ini juga menandai kebangkitan atmosfer stadion yang sempat redup sejak renovasi Camp Nou. Meskipun sementara waktu bermain di Estadi Olímpic Lluís Companys, semangat dan dukungan suporter tetap membara. Laga-laga kandang Barcelona dipenuhi dengan chant “Visca Barca, Visca Catalunya” yang menggema dan menyulut semangat para pemain muda untuk tampil berani.
Statistik musim ini pun memukau: 86 gol dicetak di La Liga, hanya kebobolan 27 kali, dan 18 clean sheet. Ini menunjukkan lini pertahanan yang solid berkat duet Jules Koundé dan Ronald Araújo yang tampil konsisten, ditambah performa gemilang dari penjaga gawang senior Wojciech Tomasz Szczęsny yang menggantikan Ter Stegen selama masa cedera.
Tentu, musim depan tantangan lebih berat menanti. Ekspektasi akan semakin tinggi, dan lawan akan datang dengan kekuatan penuh. Namun, keberhasilan meraih tribel domestik kali ini adalah fondasi kuat untuk membangun dinasti baru Barcelona. Para cules kini boleh bermimpi, bahwa era keemasan pasca-Messi benar-benar telah dimulai.
Barcelona bukan hanya juara. Mereka telah bangkit, membuktikan bahwa DNA juara tetap mengalir di setiap generasi.
Biodata Penulis:
Satriya Adhipurna Pamilih, lahir pada tanggal 21 September 2006 di Sukoharjo, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Matematika, di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Penulis bisa disapa di Instagram @satyaaa.06