Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Ngaku Cuan Hunter? Yuk Kenalan Sama CDIA, Calon Pendatang Tajir di Bursa

Bagi investor pemula, saham CDIA cocok dijadikan investasi jangka menengah hingga panjang. Apalagi, perusahaan ini menjanjikan pertumbuhan ...

Profil Perusahaan CDIA

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha dari raksasa petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dijadwalkan akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada Juli 2025. Perusahaan ini bergerak di sektor infrastruktur dan utilitas, dengan lini bisnis yang mencakup energi, logistik, pelabuhan, penyimpanan bahan kimia, hingga pengelolaan air industri. Dengan dukungan penuh dari induk usaha dan investor strategis asal Thailand, Electricity Generating Public Company Limited (EGCO), CDIA siap menjadi pemain kunci dalam ekosistem industri berat nasional.

CDIA, Calon Pendatang Tajir di Bursa

Rencana IPO: Gedean Lot, Gedean Cuan?

Rencananya, CDIA akan melepas sekitar 12,48 miliar saham baru atau setara dengan 10% dari modal disetor, dengan harga indikatif antara Rp 170 hingga Rp 190 per saham. Ini menempatkan valuasi perusahaan di kisaran Rp 2,1 triliun hingga Rp 2,37 triliun. Penawaran saham ini didukung oleh enam penjamin emisi terkemuka seperti BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, DBS Vickers, OCBC Sekuritas, Henan Putihrai, dan Trimegah Sekuritas, yang menunjukkan kuatnya dukungan institusi terhadap prospek perusahaan.

CDIA tidak hanya menjual mimpi, tapi sudah menunjukkan kinerja keuangan yang solid. Pada kuartal pertama 2025, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar USD 34,6 juta (sekitar Rp 565 miliar), naik 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Yang lebih menarik, laba bersihnya melonjak hingga 270% menjadi USD 30,2 juta atau sekitar Rp 493 miliar. Kinerja impresif ini mencerminkan efisiensi operasional dan pertumbuhan yang sehat, terutama di unit usaha logistik kapal kimia, pelabuhan curah cair, dan kelistrikan industri.

Kenapa CDIA Layak Masuk Watchlist?

Ada beberapa alasan mengapa saham CDIA layak dilirik. Pertama, portofolio bisnisnya sangat terdiversifikasi dan berada di sektor-sektor yang terus tumbuh seiring pembangunan infrastruktur nasional. Kedua, adanya suntikan modal besar dari TPIA dan EGCO membuat struktur keuangan perusahaan lebih siap berkembang secara agresif. Ketiga, performa keuangan yang cemerlang di awal tahun ini menjadi indikator bahwa perusahaan memiliki pondasi bisnis yang kokoh, bukan sekadar pencitraan menjelang IPO.

Eits… Perhatikan Juga Resikonya

Meski demikian, calon investor tetap perlu mencermati beberapa hal. Salah satunya adalah valuasi yang terbilang premium jika dibandingkan dengan emiten sejenis, serta potensi dampak dari faktor eksternal seperti gejolak global dan pergerakan nilai tukar. Oleh karena itu, membaca prospektus resmi yang akan dirilis dalam waktu dekat menjadi langkah penting untuk memahami lebih dalam struktur pemegang saham, rencana penggunaan dana IPO, serta pipeline proyek jangka panjang CDIA.

Gimana Cara Ikutan IPO-nya? Gampang Kok

Bagi investor pemula, saham CDIA cocok dijadikan investasi jangka menengah hingga panjang. Apalagi, perusahaan ini menjanjikan pertumbuhan pendapatan hingga Rp 2,5 triliun dan laba bersih Rp 800 miliar pada tahun 2027. Dengan mengikuti IPO lewat platform e-IPO seperti Ajaib atau Bibit, siapa pun bisa ambil bagian dalam aksi korporasi ini dengan mudah dan tanpa biaya tambahan. Jadi, kalau kamu ingin jadi bagian dari pembangunan infrastruktur Indonesia dan bukan cuma sebagai penonton, saham CDIA bisa jadi pintu masuk yang menjanjikan.

Biodata Penulis:

Fahri Rois Lastanto saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

© Sepenuhnya. All rights reserved.