Kalau ada yang bilang jalan-jalan itu soal pemandangan, healing, dan ketenangan jiwa—boleh setuju. Tapi, buat sebagian orang, traveling itu soal satu hal yang lebih menggugah: makan. Ya, kuliner! Apalah arti sunrise di puncak gunung kalau perut keroncongan dan tidak tahu di mana cari sambal. Maka dari itu, kali ini mari kita bahas 7 kota yang dikenal sebagai surga kuliner di Indonesia. Tapi pertanyaannya, "Enak sih, tapi bikin dompet nangis nggak?"
1. Yogyakarta – Surga Rasa yang Ramah di Kantong
Siapa yang tak kenal Jogja? Kota ini bukan hanya soal Malioboro, senja, dan kenangan yang tidak kunjung pulang, tapi juga soal kuliner yang bikin nagih tanpa bikin miskin.
Mulai dari gudeg, sate klathak, oseng mercon, sampai bakmi jawa legendaris—semuanya bisa kamu temui dengan harga bersahabat. Bahkan, masih banyak warung makan kaki lima yang menawarkan seporsi makanan lengkap di bawah Rp15 ribu. Jogja memang tempat terbaik buat yang pengen makan enak tapi tetap bisa bayar kos bulan depan.
2. Bandung – Kota Kreatif, Makanan Inovatif
Kalau Jogja adalah kota nostalgia, maka Bandung adalah kota penuh kejutan kuliner. Di sini, kamu bisa nemu makanan fusion yang kadang bikin mikir, “Ini siapa yang kepikiran bikin batagor mozzarella?” Tapi anehnya, tetap enak!
Mulai dari seblak jeletot sampai ramen ala Sunda, Bandung cocok buat kamu yang suka eksplor rasa baru. Soal harga? Relatif. Ada yang ramah di dompet anak kos, tapi banyak juga kafe estetik dengan harga minuman yang cukup buat beli bensin seminggu.
3. Medan – Rasa Tajam, Harga Menggoda
Kalau kamu belum pernah ke Medan, kamu belum merasakan betapa seriusnya orang sana soal makan. Mie gomak, soto Medan, bika ambon, dan durian Ucok—semua bukan sekadar makanan, tapi pengalaman spiritual.
Uniknya, harga makanan di Medan cenderung bersahabat, asal kamu tahu tempatnya. Warung lokal biasanya punya rasa bintang lima dengan harga kaki lima. Tapi jangan lupa, kadang rasa pedas dan gurihnya bisa bikin kamu nagih dan pengin nambah terus. Jadi dompet bisa bolong bukan karena mahal, tapi karena kamu nggak bisa berhenti makan!
4. Makassar – Perpaduan Laut dan Darat dalam Sepiring Rasa
Kota ini dikenal dengan kontras rasa yang menggoda: dari coto Makassar, konro, pallubasa, sampai ikan bakar parape. Makassar adalah bukti bahwa Indonesia Timur punya kekayaan kuliner luar biasa.
Harga makanan di Makassar cukup ramah, terutama di warung-warung tradisional. Tapi, hati-hati kalau sudah masuk restoran seafood besar—bisa-bisa kamu pulang dengan kenyang dan sedikit galau pas lihat saldo rekening.
5. Solo – Saudara Jogja yang Tak Kalah Murah
Sering dianggap "kota tetangga" dari Jogja, Solo punya pesona kuliner yang tak kalah menggoda. Selat Solo, timlo, nasi liwet, tengkleng—semua hadir dengan rasa rumahan yang ngangenin.
Solo juga terk enal dengan harga yang sangat manusiawi. Bahkan ada angkringan yang masih jualan nasi kucing Rp2.000! Cocok banget buat kamu yang pengen kulineran sambil tetap bisa nabung.
6. Padang – Rendang dan Kawan-Kawan yang Merajai Lidah
Kalau bahas kuliner, nggak sah kalau nggak sebut Padang. Bukan cuma soal rendang, tapi juga dendeng balado, gulai tambusu, hingga sate Padang yang kuahnya bisa bikin kamu merenung.
Di kota asalnya, harga makanan Padang lebih murah dari rumah makan Padang di luar Sumatera. Tapi jangan tertipu tampilan warungnya yang sederhana—sekali makan bisa nambah tiga kali, dan dompet pun mulai mengeluh pelan-pelan.
7. Surabaya – Pedas, Gurih, dan Penuh Kejutan
Buat yang suka tantangan, Surabaya bisa jadi pilihan. Mulai dari rawon, tahu tek, lontong balap, sampai rujak cingur, semua siap mengguncang lidah.
Harga makanan di Surabaya beragam. Street food jelas lebih murah, tapi cafe atau restoran dengan vibe modern biasanya punya harga yang nggak ‘jaksel’. Tapi, karena porsinya mayoritas besar, kamu nggak bakal rugi.
Jadi, Menguras Kantong Nggak?
Kalau kamu cermat, tahu tempat, dan mau jalan kaki sedikit ke dalam gang, 7 kota ini bisa jadi tempat makan enak tanpa harus makan Indomie tiap malam sisa liburan. Tapi, kalau kamu lebih suka makan di tempat fancy, upload ke IG biar aesthetic, ya siap-siap juga lihat e-wallet merah menyala.
Mau gaya kuliner murah meriah atau mahal berseri—semua bisa kamu temukan di 7 kota ini. Yang penting satu: makanlah dengan bahagia, jangan sampai kenyang tapi hatimu hampa.
Biodata Penulis:
Anggita Yulia Nurrizqi, lahir pada tanggal 1 Juli 2006 di Pekalongan, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ilmu Lingkungan, di UNS.