Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Kehadiran platform digital seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook telah mengubah cara mereka berinteraksi, berekspresi, dan membentuk identitas sosial. Namun, di balik kemudahan dan kecepatan komunikasi yang diberikan, muncul pertanyaan tentang pentingnya dampak media sosial terhadap etika Generasi Z. Adanya kebebasan berbagi informasi dan berpendapat yang berujung pada pergeseran dalam nilai yang dipegang oleh generasi ini, utamanya dalam hal privasi, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap norma dasar kehidupan bersama.
Media sosial berdampak terbesar pada meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan validasi sosial, seperti like, komentar, dan jumlah pengikut. Hal ini dapat mempengaruhi etika mereka, terutama dalam hal kejujuran. Media sosial juga memperkenalkan fenomena "cancel culture" individu yang dianggap melakukan kesalahan akan diserang oleh komunitas online, hal ini berkembang menjadi praktik seperti tidak memiliki empati dan penuh penghukuman tanpa memberikan kesempatan. Generasi Z, yang lebih aktif di media sosial, menjadi terbiasa dengan cara ini dalam menyelesaikan konflik atau ketidaksepakatan, yang mempengaruhi cara untuk memperlakukan orang lain di dalam kehidupan nyata.
Media sosial memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat, tetapi juga dapat menyebarkan hoax. Generasi Z yang tumbuh di tengah kemajuan media sosial sering kali rentan terhadap informasi yang tidak terverifikasi, yang dapat memengaruhi cara mereka memahami isu penting yang berkembang. Kurangnya keterampilan dalam memilih sumber informasi yang aktual dapat merusak etika berpikir kritis dan tanggung jawab dalam berbagi informasi di kalangan ini. Generasi ini cenderung lebih terbuka dalam berbagi informasi pribadi di media sosial dibandingkan dengan generasi sebelumnya, hal seperti ini mampu mempengaruhi etika privasi mereka.
Kecanduan media sosial dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berempati dan memahami perasaan orang lain secara langsung. Dengan demikian, interaksi online berlebihan dapat menurunkan kualitas interaksi dan mengurangi empati yang menjadi fondasi dari etika sosial. Media sosial juga memberikan platform bagi Generasi Z untuk lebih peduli terhadap isu sosial dan lingkungan.
Media sosial memiliki banyak pengaruh yang besar terhadap etika Generasi Z, baik secara positif maupun negatif. Media sosial memberi mereka kesempatan untuk terhubung, mengedukasi diri, dan menyuarakan pendapat. Media sosial juga dapat memperburuk masalah seperti berkurangnya rasa empati. Oleh karena itu, penting untuk Generasi Z untuk lebih bijak dalam bermedia sosial dan tetap memegang nilai-nilai etika yang baik.
Biodata Penulis:
Olivia Yuanita Etri Anggitasari saat ini aktif sebagai mahasiswa, Prodi Ilmu Tanah, di Universitas Sebelas Maret.