Mahal-mahal beli tiket konser, bukannya bahagia malah berujung kecewa. Hal itu yang dirasakan oleh penggemar DAY6, yang biasa disebut MyDay.
Baru-baru ini, DAY6 tengah menggelar tur dunia ketiga mereka bertajuk “Forever Young”, dan Indonesia menjadi salah satu negara pemberhentian tur dunia DAY6. Awalnya, para penggemar menyambut kabar ini dengan penuh antusias. Namun, rasa antusias tersebut berubah menjadi kekhawatiran setelah diketahui bahwa Mecimapro menjadi promotor boyband favorit mereka.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. MyDay tentu masih mengingat sejumlah catatan buruk yang pernah dilakukan Mecimapro dalam mengelola konser beberapa idol K-Pop sebelumnya. Setelah melalui berbagai proses pembelian tiket konser, ternyata apa yang mereka khawatirkan benar-benar terjadi.
Berikut merupakan beberapa masalah yang terjadi:
1. Pemindahan Venue Secara Mendadak
Konser DAY6 awalnya dijadwalkan akan berlangsung pada 3 Mei 2025 di Jakarta International Stadium (JIS). Pada 21 Maret, secara tiba-tiba MecimaPro mengumumkan bahwa venue pindah ke Stadion Madya GBK karena ternyata JIS digunakan untuk laga Persija vs Semen Padang tanggal 27 April.
Perubahan venue tersebut tentu membuat para penggemar merasa resah. Jika venue berubah, maka seating plan juga ikut berubah. Seat grey yang awalnya mendapat posisi duduk di JIS berubah menjadi standing area di Stadion Madya. Tidak hanya itu, kapasitas venue juga menjadi lebih kecil banyak penggemar yang kehilangan tempat duduk awal mereka. Para penggemar juga merasa kecewa karena hal tersebut tentu akan berpengaruh pada pengalaman mereka menonton konser DAY6.
Sebagai aksi protes terhadap MecimaPro, MyDay membuat petisi di situs Change.org dan berhasil mendapatkan 30 ribu tanda tangan guna menuntut opsi refund karena Mecimapro tidak memberikan solusi sama sekali. Selain itu, penggemar juga ramai-ramai menaikkan tagar #MECIMA_NOT_PROfessional dan sempat trending di X.
Sebagai tanggapan dari aksi protes tersebut, MecimaPro membuka kesempatan untuk refund yang dibuka pada 3–5 April melalui tautan resmi. Selain itu, mereka juga memberikan opsi upgrade tiket dan shuttle gratis bagi penggemar yang sudah booking penginapan sekitar JIS. Tidak seperti yang dijanjikan MecimaPro, refund yang seharusnya cair pada tanggal 14–18 April masih belum diterima oleh sebagian besar MyDay pada tanggal 1 Mei. Penggemar kembali menaikkan tagar #KawalRefundMecima sebagai aksi protes kepada MecimaPro.
2. Ketidakjelasan Mengenai Nomor Antrean
Tidak hanya venue yang berubah secara tiba-tiba, ternyata sampai H-2 Konser pada 1 Mei 2025, MyDay belum mendapatkan kejelasan mengenai nomor antrean. Tiket.com, selaku platform penjualan tiket, mengumumkan bahwa MecimaPro belum mengirimkan nomor antrean. Akibatnya, Tiket.com memutuskan untuk mengarahkan penggemar mengajukan refund guna menghentikan kerugian lebih lanjut.
Mendengar berita tersebut, banyak penggemar terkejut dan semakin merasa kecewa karena tidak bisa menonton konser. Keputusan yang dibuat oleh tiket.com menuai kecaman keras dari komunitas K-pop Indonesia, tidak hanya dari MyDay, tetapi dari berbagai fandom lain yang berempati.
Sebagai tanggapan, MeecimaPro pada malam yang sama menawarkan tiga opsi untuk MyDay. Opsi pertama, penggemar yang belum refund bisa mengisi formulir untuk mendapatkan nomor antrian melalui email pada 2 Mei 2025 pukul 14.00. Opsi kedua, penggemar yang sudah refund bisa membeli ulang tiket melalui MecimaShop.com. Opsi ketiga, MecimaPro menawarkan adanya penjualan tiket langsung di venue pada hari konser. Namun, opsi ketiga dianggap kurang memadai bagi MyDay karena komunikasi yang buruk dan waktu yang mepet, terutama bagi penggemar yang berasal dari luar kota.
3. Pemilihan Venue Tidak Tahan Cuaca
Hujan deras disertai angin kencang melanda Jakarta di hari konser. Dengan kondisi Stadion Madya yang outdoor tentu sangat mengkhawatirkan. Banyak peristiwa yang tidak mengenakkan terjadi seperti tenda jebol, banner roboh, alat musik yang ditutup terpal, hingga kabel listrik yang tergenang air. Akibatnya, soundcheck dan pertunjukan utama harus di tunda. Para penggemar dalam situasi tersebut terpaksa menunggu lama dalam kondisi basah dan tentunya tidak nyaman.
Untuk para penggemar yang memesan tiket soundcheck, MecimaPro menyediakan snack bagi mereka. Akan tetapi, ternyata snack yang diberikan itu sudah kadaluarsa dan tidak layak makan. Kejadian tersebut dibagikan oleh penggemar melalui media sosial X. Melihat postingan itu, MyDay yang tidak ikut menonton konser pun naik pitam, bahkan penggemar Idol K-Pop lain yang menyaksikan ikut geram.
Ada beberapa gangguan teknis yang terjadi, seperti suara yang tidak jernih atau pencahayaan yang bermasalah, mengurangi kualitas penampilan DAY6. Antrean masuk venue kacau, penggemar berdesakan dalam kondisi hujan tanpa panduan yang jelas dari staf. Kurangnya staf terlatih dan komunikasi yang jelas memperparah situasi, membuat para penggemar merasa diabaikan.
MyDay melakukan aksi protes di venue, menyerukan pembubaran MecimaPro dan menyampaikan rasa kekecewaan mereka kepada anggota DAY6 di atas panggung melalui teriakan, spanduk protes, sing-along emosional, dan interaksi langsung di sesi talk. Mereka menegaskan bahwa kekecewaan mereka ditunjukkan kepada MecimaPro, bukan DAY6.
Konser yang seharusnya menjadi momen paling bahagia bagi MyDay malah berubah menjadi pengalaman penuh drama dan kekecewaan, bukan karena penampilan DAY6 buruk, tetapi karena ulah MecimaPro yang tidak bisa mengelola dengan baik. Kepercayaan penggemar terhadap MecimaPro anjlok, dengan banyak penggemar menuntut pertanggungjawaban. Akan tetapi, penampilan DAY6 tetap menuai pujian, penggemar mengapresiasi dedikasi mereka di tengah hiruk-pikuk masalah yang terjadi.
Biodata Penulis:
Aulia Firdaus saat ini aktif sebagai mahasiswa di UNS. Penulis bisa disapa di Instagram @Ul_lilyy atau X @Aul_lyy