Gen Z merupakan generasi yang lahir setelah adanya generasi milenial. Mereka dikenal dengan generasi yang sangat kreatif dan sangat mengenal digital karena sejak kecil sudah akrab dengan internet, handphone, dan teknologi lainnya. Meskipun mereka sangat mahir menggunakan teknologi, ternyata mereka juga memiliki ketakutan yang jarang dibicarakan secara langsung.
| Sumber : iStock oleh Kar-Tr |
Berikut adalah 3 ketakutan Gen Z yang sebenarnya.
1. Takut akan Masa Depan
Generasi Z lahir dengan masa yang memiliki persaingan sangat ketat karena pencapaian-pencapaian orang lain yang sekarang sering kali di unggah di media sosial. Standar-standar kesuksesan sudah mulai ada di lingkungan Gen Z. Hal itu yang membuat Gen Z menghadapi tekanan yang berat sehingga merasa harus selalu sempurna dan tidak boleh salah dalam mengambil keputusan.
2. Interview Masuk Kerja
Interview masuk kerja menjadi salah satu ketakutan Gen Z karena meski Gen Z melek akan teknologi, namun tekanan pada mental dan kecemasan yang membuat Gen Z takut pada saat akan interview masuk kerja. Interview masuk kerja menjadi ketakutan yang tersembunyi karena pada saat interview diharuskan tampil sempurna sehingga memunculkan rasa takut gagal dan cemas berlebihan.
3. Takut Menikah
Gen Z memiliki ketakutan akan menikah bukan karena menolak pernikahan secara mutlak, namun factor psikologis, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap pernikahan. Lingkungan sekitar mereka pun menjadi faktor Gen Z takut akan memulai pernikahan. Banyak Gen Z yang tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang harmonis, sehingga mereka takut akan mengulangi pola yang sama dan ragu membangun keluarga sendiri. Walaupun ada banyak yang memiliki ketakutan ini, namun masih banyak Gen Z yang men-support adanya pernikahan dan ingin membangun keluarga sendiri, serta ingin mematahkan pola yang mungkin buruk di keluarga mereka.
Apakah kamu merasakan salah satu, atau bahkan semua ketakutan ini? Tanpa sadar banyak Gen Z yang menghadapi tekanan akibat teknologi yang makin maju dan kondisi lingkungan yang buruk. Memahami dan mengelola ketakutan yang dihadapi dapat menumbuhkan kehidupan yang sehat secara mental maupun fisik.
Biodata Penulis:
Nayla Putri Aryani lahir pada tanggal 21 Juni 2006.