Aceh sedang tidak baik-baik saja.

5 Keunikan Bahasa Ngapak Banyumasan

Masyarakat Karesidenan Banyumas dan sekitarnya menggunakan Bahasa Ngapak dalam komunikasi sehari-harinya. Logatnya yang unik, khas dan ceplas ...

“Ora Ngapak Ora Kepenak” sebuah slogan yang sering terdengar dari kalangan penutur Bahasa Jawa Ngapak. Kalimat ini bukan hanya sekadar guyonan, bagi masyarakat Banyumas semboyan ini penuh makna yang mewakili identitas dan kebanggaan. Bahasa Ngapak memang punya pesona tersendiri dan sering kali membuat senyum-senyum saat pertama kali mendengar. Wong Banyumas tersebar dalam eks Karesidenan Banyumas atau daerah sekitas Banyumas seperti Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen dan sebagian wilayah eks Karesidenan Pekalongan yaitu Tegal, Brebes, Pemalang, Batang, dan Pekalongan.

Keunikan Bahasa Ngapak Banyumasan

Masyarakat Karesidenan Banyumas dan sekitarnya menggunakan Bahasa Ngapak dalam komunikasi sehari-harinya. Logatnya yang unik, khas dan ceplas-ceplos sering terdengar aneh dan lucu bagi orang yang baru mendengarnya. Bahasa Ngapak memang cukup berbeda dengan bahasa yang umum digunakan sebagian besar wilayah di Jawa Tengah yang menggunakan dialek dengan akhiran "o", Bahasa Ngapak justru menggunakan akhiran "a". Keunikan dan kekhasannya ini menjadi identitas tersendiri yang menjadi pembeda dari daerah lain.

Terdapat cerita pengalaman saat pertama kali merantau ke kota besar, sempat merasa minder dengan Logat Ngapak. Teman-teman baru sering menirukan berbicara dengan tawa, meski tanpa niat jahat. Awalnya hanya diam saja dan berusaha menyembunyikan logat itu. Tapi semakin mencoba menyesuaikan, semakin merasa kehilangan jati diri. Sampai akhirnya, sadar bahwa logat ini bukan kekurangan, ini adalah identitas.

Sebagai logat identitas masyarakat di Karesidenan Banyumas, Bahasa Ngapak disebut juga sebagai Bahasa Jawa Asli. Sejumlah ahli menyebutkan bahwa Bahasa Banyumasan adalah Bahasa Jawa turunan pertama dari Bahasa Jawa Pertengahan. Fakta selanjutnya yang bisa memperkuat, yaitu daerah Banyumas yang terletak sangat jauh dengan daerah Keraton Mataran Jawa menjadikan minim adanya akulturasi dari Bahasa Ngoko, Kromo, dan Kromo Inggil atau bahasa yang sering digunakan di Keraton.

Keunikan apa lagi kira-kira yang dimiliki dari bahasa Ngapak Banyumasan? Untuk lebih lanjut berikut 5 keunikan bahasa Ngapak Banyumasan yang kami rangkum:

1. Logatnya Khas dan Mudah Dikenali

Bahasa Ngapak memiliki keunikan terutama pada pelafalan huruf vokal seperti "a" dan "o", serta konsonan seperti "b", "d", "k", dan "g" dibaca jelas dan sangat mantap. Nada bicaranya yang medhok sangat khas dan pengucapannya keras serta jelas.

2. Penggunaan Kata-Kata Unik dan Berbeda

Kosakata unik dalam Bahasa Banyumas seperti kata ganti orang pertama dan kedua yang khas, yaitu "inyong/nyong" untuk "aku" dan "rika/koen" untuk "kamu". Keunikan kosakata juga terdapat pada intonasi yang khas dan menjadi ciri identitas masyarakat Banyumas.

3. Dialek Jawa Tertua

Meskipun masih dalam perdebatan, beberapa ahli berpendapat bahwa Bahasa Ngapak mempertahankan beberapa ciri Bahasa Jawa Kuno seperti pelafalan dan ketiadaan tingkat bahasa yang rumit seperti dalam Bahasa Jawa Dialek Timur. Indikator kesederhanaan inilah yang mungkin mencerminkan Bahasa Ngapak sebagai bahasa yang lebih tua.

4. Didominasi Vokal "A"

Bahasa Ngapak memiliki kecenderungan didominasi vokal "a" dalam kosakatanya. Fenomena ini menjadi salah satu ciri pembeda utama Bahasa Ngapak dengan dialek Bahasa Jawa lainnya seperti dialek Jogja-Solo yang dominan pada vokal "o". Keunikan ini menjadikan warna khas pada Bahasa Ngapak dan menjadi aspek yang paling mudah dikenali oleh penutur Jawa lainnya.

5. Dikenal sebagai Bahasa Blak-blakan

Orang Banyumas memiliki sifat yang blak-blakan atau blaka suta, yaitu bicara apa adanya. Sifat ini menunjukkan bahwa orang Banyumas adalah orang yang jujur atau sama di depan sama juga di belakang.

Keragaman bahasa daerah merupakan harta karun yang tak ternilai bagi budaya bangsa. Setiap bahasa memiliki ciri dan keunikan masing-masing yang menyimpan sejarah, kearifan lokal, dan cara pandang masyarakatnya. Bahasa Ngapak Banyumasan dengan segala keunikan kosakata, karakter, dan pelafalan merupakan cerminan mozaik kebudayaan bangsa. Mengenalkannya kepada generasi muda tidak hanya sekadar ikut melestarikan warisan leluhur, tetapi juga ikut menanamkan rasa bangga dan memiliki identitas daerah mereka.

Biodata Penulis:

Lutfi Ezi saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.