Ada banyak lagu yang bisa bikin kita baper, tapi “Abadi” karya Dendi Nata punya cara sendiri buat menyentuh hati. Lagu ini terdengar sederhana, tapi punya makna yang dalam tentang cinta yang nggak berakhir di hati, meskipun kenyataannya udah selesai. Lagu ini cocok banget buat siapa pun yang pernah mencintai seseorang, namun harus menerima kenyataan bahwa mereka nggak bisa bareng.
Sejak awal lagu, Dendi seolah ingin bilang bahwa nggak semua hubungan harus berakhir dengan bahagia. Ada kalanya kita bertemu seseorang yang begitu berarti, membekas di hati, tapi pada akhirnya bukan jadi bagian dari hidup kita. Meski udah berpisah, perasaan itu tetap tinggal. Bahkan makin lama, malah makin kuat. Rasanya kayak nggak pernah benar-benar pergi. Dan di situlah makna dari “abadi” itu sendiri terasa karena rasa itu tetap hidup di dalam diam.
Lirik-liriknya penuh dengan kesederhanaan yang menyakitkan. Bukan karena drama yang berlebihan, tapi karena dia jujur. Tokoh dalam lagu ini nggak marah, nggak memaksa, bahkan nggak berharap banyak. Dia cuma menyimpan rasa itu dengan tenang, sambil terus mendoakan orang yang pernah dia cintai dari kejauhan. Itulah bentuk cinta yang tulus.
Lagu ini dibuat semakin menyentuh dengan menunjukkan bagaimana Dendi menyampaikannya dengan nada lembut dan penuh perasaan. Seolah-olah dia sedang bercerita langsung ke kita. Membuat kita, yang mungkin punya cerita serupa, ikut terbawa suasana. Rasanya kayak lagi duduk sendiri di malam hari, dengerin lagu ini sambil mengenang seseorang yang sampai hari ini masih kita ingat, tapi udah nggak bisa kita temui lagi.
“Abadi” juga jadi pengingat bahwa nggak semua rasa harus selesai dengan kejelasan. Kadang, yang paling menyakitkan justru yang nggak sempat diucapkan. Tapi lagu ini juga menguatkan bahwa mencintai dalam diam itu bukan hal yang salah. Justru kadang, cinta yang nggak memiliki itu yang paling tulus.
Buat kamu yang lagi ngerasa hampa, yang masih menyimpan nama seseorang diam-diam di dalam hati, lagu ini bisa jadi teman. Bukan untuk bikin kamu makin sedih, tapi buat bilang, “Hei, kamu nggak sendiri. Rasa itu valid. Dan nggak apa-apa kalau kamu masih belum bisa sepenuhnya lupa.”
Akhirnya, “Abadi” bukan cuma tentang kehilangan. Tapi tentang menghargai rasa yang pernah ada. Tentang menerima bahwa nggak semua hal harus dimiliki untuk bisa berarti. Kadang cukup dengan mengingatnya dengan baik, menjaga perasaan itu dengan tenang, dan membiarkannya hidup… selamanya.
Biodata Penulis:
Ni'mah Khoirina Nuurleli saat ini aktif sebagai mahasiswa.