Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Modul Ajar SKI Kelas XI MA: Materi Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Abbasiyah

Selama beberapa dekade pasca berdirinya pada tahun 132H atau 750M daulah Abbasiyah berhasil melakukan pengawalan atas wilayah-wilayah yang mereka ...

Modul Ajar SKI Kelas XI MA

Tujuan Pembelajaran

Fase: F

Elemen: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Abbasyiyah

Tujuan Pembelajaran:

  1. Siswa mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah.
  2. Siswa mampu mengenali tokoh-tokoh yang mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah.

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP):

  1. Siswa mampu memahami perkembangan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah.
  2. Siswa mampu mengenali tokoh-tokoh yang mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah.

Kompetensi Awal

Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami perkembangan ilmu pengetahuan dan tokoh-tokohnya pada masa daulah Abbasiyah.

Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan lil Alamin

Profil pelajar pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, bernalar kritis.

Profil pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah berkeadaban (ta'addub), keteladanan (qudwah), berimbang (tawazun), mengambil jalan tengah (tawassut), tegak lurus (I'tidal), musyawarah (syura) dan toleransi (tasamuh).

Sarana dan Prasarana

Fasilitas pembelajaran yang diperlukan didalam kelas antara lain seperti papan tulis, spidol dan lain-lain.

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

  1. Sumber materi pembelajaran yang utama yaitu Buku Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI (Kementerian Agama RI, 2020).
  2. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu papan tulis, spidol dan alat tulis.

Kegiatan Pembelajaran Utama

Metode pembelajaran:

  1. Ceramah.
  2. Tanya jawa.b
  3. Diskusi teman sebangku.

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Deskriptif Kegiatan

Alokasi waktu 

Pembukaan

  1. Guru memasuki kelas kemudian membuka kelas dengan salam dan menyapa siswa.

  2. Guru menyampaikan peta konsep pembelajaran mulai dari yang akan dipelajari siswa dan tujuan yang ingin dicapai.

  3. Guru dan siswa berdoa secara bersama-sama.


10 menit 

Inti 

  1. Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang materi daulah Abbasiyah

  2. Guru melakukan tanya jawab kepada peserta didik.

  3. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya

  4. Peserta didik didorong unuk mempresentasikan hasil diskusi

  5. Guru memberikan  tanggapan kepada peserta didik


45  menit

Penutup 

Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.


5 menit

Diferensiasi

  1. Bagi peserta didik yang berminat belajar dan mendalami topik ini disarankan untuk membaca materi menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasyiyah dari berbagai referensi dan literatur lain yang relevan.
  2. Guru dapat menggunakan metode bervariasi dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull learning) dan lebih bermakna (meaningfull learning). Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
  3. Bagi peserta didik yang kesulitan belajar tentang topik ini, disarankan untuk belajar kembali perkembangan ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasyiyah dari berbagai referensi dan literatur lain yang relevan. Pada pembelajaran didalam atau diluar kelas sesuai dengan kesepakatan antara guru dan peserta didik. Peserta didik juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.

Refleksi Guru

  1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
  2. Kesulitan apa yang dialami?
  3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
  4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada siswa?
  5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Lampiran Materi

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Daulah Abbasyiyah

Selama beberapa dekade pasca berdirinya pada tahun 132H atau 750M daulah Abbasiyah berhasil melakukan pengawalan atas wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Era kepemimpinan khalifah kedua, Abu Ja`far bin Abdullah bin Muhamad Al-Mansur (754-775M) menjadi titik yang cukup krusial dalam proses stabilisasi kekuasaan ini ketika ia mengambil langkah-langkah besar dalam sejarah kepemimpinannya termasuk di antaranya adalah memindahkan ibu kota dari Al-Anbar (Al-Hasyimiyah) ke Baghdad sebagai ibu kota baru yang kemudian menjadi pusat kegiatan ekonomi, budaya dan kegiatan keilmuan. Gerakan penerjemahan kemudian menjadi salah satu icon kemajuan peradaban daulah Abbasiyah tidak lepas dari peranan Al-Mansur sebagai khalifah pertama yang mempelopori gerakan penerjemahan sejumlah buku-buku kuno warisan peradaban pra-Islam. Khalifah Al-Mansur melakukan penerjemahan secara besar-besar buku-buku kuno dari Romawi, Persia dan India dengan menimbang buku seharga emas, sehingga memunculkan para penggiat ilmu pengetahuan dari berbagai kalangan, termasuk dari berbagai segment Islam seperti tokoh-tokoh Sunni dan Syiah bermunculan. Dengan demikian gerakan pembukuan (tasnif) dan kodifikasi (tadwin) ilmu tafsir, hadis, fikih, sastra serta sejarah mengalami perkembangan cukup signifikan. Hal-hal tersebut menjadikan berkembangnya ilmu-ilmu pengetahuan pada masa bani Abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan yang ditunjang oleh penerjemahan buku-buku, berdirinya perpustakaan dan diskusi ilmiah sehingga berkembang pula ilmu-ilmu seperti:

Ilmu Aqli

Ilmu Aqli adalah ilmu yang didasarkan pada sebuah pemikiran manusia dan dikemukakan oleh para ahli atau ilmuwan yang sesuai dalam bidangnya. Penerjemahan buku-buku dilakukan dengan menerjemahkan karya-karya dari Aristoteles, Plato, Galen dan ilmuwan Yunani lainnya sehingga para ahli dari kalangan muslim melakukan pengembangan penelitian dan melakukan uji coba dan terbentuklah ilmu aqli seperti di bawah ini:

Ilmu Filsafat

Ilmu filsafat merupakan bidang ilmu pengetahuan mengenai kebenaran yang nyata yang dapat diterima oleh akal manusia dan menjadi dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan. Kaum muslimin baru mengenal filsafat setelah mendapatkan terjemahan dari buku-buku berbahasa Yunani, Persia dan India. Para ahli filsafat meliputi:

    1. Al Kindi
    2. Al Farabi
    3. Ibnu Sina
    4. Al Ghazali

Ilmu Astronomi

Pada masa Dinasti Abbasiyah berkembang ilmu astronomi yang mengkaji dari ilmuwan-ilmuwan dari berbagai negara seperti Yunani, Persia, India, dan Khaldan. Ahli dalam bidang ilmu astronomi meliputi:

    1. Abu Mansyur Al Falaki
    2. Jabir Al Batani
    3. Raihan Al Bairuni

Ilmu Matematika

Ilmu matematika mengalami perkembangan pada masa Dinasti Abbasiyah pada kepemimpinan Al-Mansyur. Perkembangan ilmu matematika terjadi karena adanya perencanaan pembangunan kota Baghdad yang didasarkan pada perhitungan matematis yang dilakukan oleh kumpulan matematikawan. Pada hal ini muncul penemuan dan penggunaan angka 0 (nol) yang di sebut sifir. Tokoh matematikawan yang terkenal adalah Muhammad bin Musa Al- Khawarizmi yang memperkenalkan angka-angka hitung dan aljabar.

Ilmu Naqli

Ilmu naqli merupakan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan hadits. Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah terdapat perkembangan dalam ilmu naqli seperti:

Ilmu Fiqih

Ilmu fiqih adalah bidang ilmu pengetahuan yang membahas mengenai hukum dan syariat islam yang mengatur mengenai kehidupan umat muslim. Ilmu Fikih adalah ilmu yang membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum. Ilmu fikih termasuk yang paling kuat mendominasi cara beragama seorang muslim. Disiplin ilmu ini berisi pemahaman dan penerapan hukum syariat tentang tata cara beribadah. Yang melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal.

Ilmu Kalam

Ilmu Kalam merupakan bidang ilmu yang membahas mengenai dosa, pahala, surga dan neraka. Ilmu kalam juga dapat diartikan sebagai ilmu dasar ajaran islam tentang ketuhanan dan segala ajaran agama islam. Tokoh-tokoh ilmu kalam pada masa dinasti Abbasiyah meliputi:

    1. Imam Abu Hasan Al Asyari
    2. Imam Abu Mansyur Al Maturidi
    3. Wasil bin Atha
    4. Abu Huzail Al Allaf.

Ilmu Tasawuf

Ilmu tasawuf adalah ilmu yang membidangi segi-segi penghayatan dan pengamalan keagamaan yang lebih bersifat pribadi. Ilmu tasawuf berhubungan dengan hal-hal yang bersifat batiniyah. Ilmu tasawuf mendorong orang yang mendalaminya agar memiliki akhlak yang mulia. Perkembangan ilmu Tasawuf menjadi salah satu bidang keilmuan yang pesat pertumbuhannya. Ilmu Tasawuf yang merupakan ilmu tentang syariat yang mengajarkan bagaimana beribadah mendapat perhatian besar daripada alim ulama. Kemunculan ilmu tasawuf diawali dengan adanya aliran Zuhud yang mana aliran ini merupakan reaksi atas kemewahan khalifah dan keluarganya. Kemewahan dan kemaksiatan dalam hidup menjadikan faktor utama munculnya ilmu Tasawuf dan melahirkan ahli ahli dan ulama-ulama yang pakar dalam bidang tersebut. Menurut ulama tasawuf atau zuhud berarti bertaubat atas perbuatan dosa yang dilakukan dengan meninggalkan apa yang telah dimiliki. Sehingga dengan itulah taubat mereka akan diterima.

Adapun ajaran Tasawuf yang berkembang pada masa itu. Pertama, al-Ma’rifah, yang dimaksud bahwa dapat melihat Tuhan atau merasa dekat dengan Tuhan. Kedua, al-Fana wa al-Baqa, bermakna kesadaran bahwa yang fisik hanyalah ilusi sementara. Ketiga, al Hulul, percaya bahwa Tuhan berada di setiap tubuh manusia. Ketiga ajaran tasawuf menjadi solusi atas kecenderungan materialistis masyarakat. Ilmuwan tasawuf yang muncul dan berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah, di antaranya adalah Dzu al-Nun al-Mishri (796-856 M), Sirri al-Saqati (wafat 867 M), Abu Yazid al-Bustami (804-875 M), Junaid al-Baghdadi (wafat 909 M), Abu Said al-Kharraj (wafat antara 892-899 M), dan Mansur al-Hallaj (866-922 M).

Asesmen Sumatif Pengetahuan

  1. Pada masa daulah Abbasiyah ilmu yang berkembang ada dua macam, yaitu ilmu aqli dan ilmu naqli. Jelaskan perbedaan antara ilmu aqli dan ilmu naqli?
  2. Sebutkan salah satu icon yang menjadi ciri khas berkembangnya daulah Abbasiyah?
  3. Jelaskan mengapa ilmu matematika mengalami perkembangan pada masa daulah Abbasiyah serta sebutkan tokoh ilmuwan muslim yang memperkenalkan angka nol (0)?
  4. Ilmu Fikih adalah ilmu yang membidangi segi-segi formal peribadatan dan hukum. Disiplin ilmu ini berisi pemahaman dan penerapan hukum syariat tentang tata cara beribadah. Sebutkan tokoh-tokoh besar ilmu fiqih?
  5. Ilmu Kalam merupakan bidang ilmu yang membahas mengenai dosa, pahala, surga dan neraka. Ilmu kalam juga dapat diartikan sebagai ilmu dasar ajaran islam tentang ketuhanan dan segala ajaran agama islam. Sebutkan salah satu tokoh ilmu kalam?

Kunci Jawaban

  1. Ilmu Aqli adalah ilmu yang didasarkan pada sebuah pemikiran manusia dan dikemukakan oleh para ahli atau ilmuwan yang sesuai dalam bidangnya. Ilmu naqli merupakan ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan hadits.
  2. Gerakan penerjemahan kemudian menjadi salah satu icon kemajuan peradaban daulah Abbasiyah.
  3. Perkembangan ilmu matematika terjadi karena adanya perencanaan pembangunan kota Baghdad yang didasarkan pada perhitungan matematis yang dilakukan oleh kumpulan matematikawan. Tokoh ilmuwan muslim yang memperkenalkan angka nol (0) adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi.
  4. Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal.
  5. Imam Abu Hasan Al Asyari.

Skor Per Soal = 1-4
Skor Maksimal = 20
Penghitungan Skor = Skor Perolehan x 5 =

Penulis: Nur Azizah

© Sepenuhnya. All rights reserved.