Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Moral Akhlak terhadap Guru: Dalam Perspektif Sains dan Agama

Berdasarkan hasil penelitian, etika yang seharusnya dimiliki oleh siswa terhadap guru mencakup beberapa sikap, seperti duduk dengan tertib di ...

Saat ini, sikap hormat terhadap guru semakin hari semakin menurun dari waktu ke waktu. Padahal, menghargai guru memiliki peranan yang sangat penting, karena dalam proses mencari ilmu, peran guru tidak bisa diabaikan. Guru adalah sosok yang membimbing kita hingga memahami berbagai pengetahuan. Dalam ajaran Islam dan sebagainya, menuntut ilmu sangat dianjurkan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Islam memberikan kedudukan yang tinggi bagi ilmu pengetahuan dan proses belajar. Salah satu kunci utama dalam meraih keberhasilan dalam menimba ilmu adalah dengan menghormati guru.

Moral Akhlak terhadap Guru

Berdasarkan hasil penelitian, etika yang seharusnya dimiliki oleh siswa terhadap guru mencakup beberapa sikap, seperti duduk dengan tertib di hadapan guru, berbicara dengan sopan, tidak memotong pembicaraan guru, menyimak dengan baik saat guru berbicara, bertanya dengan nada lembut dan penuh hormat saat tidak memahami pelajaran, hadir secara konsisten setiap hari, tidak bolos atau tertidur tanpa alasan yang jelas, datang ke kelas sebelum guru tiba, serta mematuhi arahan dari guru. Penelitian tersebut juga menekankan bahwa etika bukanlah sesuatu yang bisa diajarkan secara langsung, melainkan harus ditanamkan melalui pembiasaan dan keteladanan.

Menghargai dan menghormati guru, sikap yang harus dimiliki setiap murid sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan kedudukan guru. Mengingat pentingnya peran guru di sekolah, siswa wajib menunjukkan sikap hormat kepada mereka. Rasa hormat mencerminkan penghargaan kita terhadap martabat orang lain dan hal-hal yang berada di luar diri kita.

Sebagaimana dalam Al-Quran terdapat suatu kisah yang mengandung hormat murid terhadap gurunya, dijelaskan dalam QS. Al-Kahfi ayat 66-70:

QS. Al-Kahfi ayat 66-70

Artinya: Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?" Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun". Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu."

Dalam dunia pendidikan, peran guru dan peserta didik sangatlah penting. Guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing, motivator, dan pembentuk karakter peserta didik. Guru harus mampu menanamkan akhlak yang baik agar peserta didik memahami perannya sebagai makhluk sosial yang bertanggung jawab. Di sisi lain, peserta didik adalah individu yang masih berkembang dan memerlukan bimbingan untuk mengoptimalkan potensinya.

Pada era digital 4.0, teknologi telah menjadi bagian penting dalam pendidikan, termasuk pendidikan Agama Islam. Namun, kemajuan teknologi juga membawa tantangan, seperti risiko menurunnya rasa hormat peserta didik terhadap guru. Oleh karena itu, guru harus mampu menyeimbangkan ilmu sains dan ilmu agama, serta mengintegrasikan keduanya agar perkembangan teknologi tidak merusak akhlak, melainkan justru mendukung terbentuknya insan yang berilmu dan berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah.

Daftar Pustaka:

  • Mudzakkir, A., & Sakka, A. R. (2024). Penghormatan kepada Guru dalam Perspektif Islam: Kaitannya dengan Motivasi Belajar dan Efektivitas Pembelajaran. Journal of Social and Scientific Education, 1(2), 89-99.
  • Khoirunnisa, A., Suryani, I., Azahra, B., Adila, N., Nst, N. F., & Fadillah, N. (2023). Etika Interaksi Guru dan Murid dalam Menyayangi dan Menghormati. EduInovasi: Journal of Basic Educational Studies, 3(2), 467-475.
  • Nuriyah, S. (2022). Penghormatan Murid terhadap Guru dalam Kitab Ta’lim Muta’allim karya Burhanuddin Al-Zarnuji (Doctoral dissertation, UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan).
  • Hafiz, M. (2022). Implikasi Integrasi Ilmu Sains dan Agama pada Perkembangan Akhlak Peserta Didik. Journal of Social Research, 1(7), 617-625.

Penulis: Muslim Wohyeng

© Sepenuhnya. All rights reserved.