Oleh Syafira Dian Nurani
Pernah nggak sih, kamu duduk dengan niat yang sudah kamu kumpulkan buat ngerjain tugas atau kerjaan kantor yang udah mepet deadline, tapi begitu suapan terakhir nasi dengan lauk rendang beserta sambal dan kerupuk kulit sapi masuk ke mulut… Wah nggak sadar sudah sepiring habis dan akhirnya kamu berada di fase food coma yang bikin rasa kantuk datang dan nggak bisa ditolak. Gejalanya sih, kepala mulai berat, mata makin susah diajak kompromi. Tiba-tiba, kamu mulai merenung, “Apa tidur bentar ya?”
Ternyata, rasa kantuk setelah makan bukanlah tanda kamu tidak diizinkan untuk ngerjain tugas segunung yang nggak ada habisnya itu, tapi ini bagian dari desain tubuh kita. Kok bisa ya?
Otak Butuh Energi, Tapi Usus Juga Nggak Mau Kalah
Ketika kita makan, terutama makanan berat seperti Nasi Padang yang penuh karbohidrat, lemak, dan protein, tubuh harus bekerja keras untuk mencerna. Sistem pencernaan tubuh ini butuh lebih banyak darah untuk membantu proses itu, dari memecah makanan menjadi energi, menyerap nutrisi, sampai mengatur hormon yang terlibat dalam metabolisme.
Masalahnya, darah yang dialihkan ke sistem pencernaan itu datang dari tempat lain, termasuk dari otak. Ini bukan berarti otakmu mati mendadak, tapi kadar oksigen dan energi yang biasanya bikin kamu fokus jadi sedikit teralihkan. Hasilnya? Rasa kantuk muncul. Pelan tapi pasti, kamu masuk ke mode rest-and-digest, bukan fight-or-flight.
Peran Hormon yang Nggak Sadar Bikin Menguap
Di balik semua itu, ada satu zat kimia yang jarang disadari orang yakni triptofan. Triptofan sendiri adalah asam amino yang meningkat dalam tubuh setelah konsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat. Triptofan ini diubah menjadi hormon yang bikin kita merasa tenang, rileks, nyaman atau sering disebut triptofan. Dan ketika serotonin meningkat, produksi melatonin (hormon tidur) juga ikut naik. Jadi kalau kamu ngantuk setelah makan, itu bukan karena rendangnya terlalu enak, tapi karena otak kita sedang mempersiapkan tubuh untuk istirahat.
Dan jangan lupakan sugar crash. Makanan tinggi karbohidrat seperti nasi bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Tapi tubuh akan merespons dengan memproduksi insulin, yang kadang bikin gula darah turun terlalu cepat. Hasilnya? Energi anjlok, dan kamu merasa loyo.
Kenapa Nasi Padang Lebih Berasa “Gong Banget”?
Dibanding makanan lain, kenapa Nasi Padang sering kali terasa punya efek “obat tidur mujarab”? Jawabannya mungkin karena adanya kombinasi biologis dan psikologis.
Dari sisi biologis, makanan Padang itu kaya akan lemak (dari santan, minyak, dan daging), karbohidrat kompleks (nasi), dan protein (dari berbagai lauk). Semua itu bikin sistem pencernaan bekerja ekstra keras. Proses ini bisa berlangsung berjam-jam, jadi nggak heran kalau tubuh langsung kirim sinyal buat istirahat.
Secara psikologis? Nasi Padang memuaskan indera kita, mulai dari rasa, aroma, dan tekstur. Setelah kenyang dan bahagia, tubuh kita secara otomatis masuk ke mode “pause.” Kita sudah merasa cukup, dan secara biologis, itu juga sinyal buat tubuh menyimpan energi, bukan menggunakannya.
Bisa Nggak sih Kita “Hilangkan” Kantuk Ini?
Bisa, tapi nggak selalu gampang. Karena kita sedang melawan desain tubuh kita sendiri. Tapi ada beberapa cara yang bisa bantu kita buat bisa tetap beraktivitas setelah makan nasi padang ini:
- Porsi Lebih Kecil: Makan dalam jumlah sedang bisa mengurangi “beban” kerja sistem pencernaan dan menghindari lonjakan gula darah berlebihan.
- Lauk Lebih Ringan: Pilih makanan yang lebih mudah dicerna, seperti ayam bakar, ikan, atau telur. Hindari terlalu banyak santan atau gorengan.
- Bergerak Setelah Makan: Jalan kaki ringan 5–10 menit dapat bantu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dan mempercepat metabolisme.
- Hindari Minuman Manis: Gula cair dari es teh manis atau soda bisa memperparah sugar crash. Air putih atau teh tawar jauh lebih stabil buat gula darah.
Tapi Kalau Masih Ngantuk, Ya Mungkin Itu Tanda dari Tubuh
Kadang, nggak ada strategi yang bisa kalahin keinginan tubuh untuk istirahat. Dan itu nggak apa-apa. Justru, istirahat 10–20 menit setelah makan bisa bantu tubuh reset dan kembali fokus, hitung-hitung investasi produktivitas.
Jadi, meskipun kita punya tugas segunung yang terus berdatangan, nggak salah juga kalau kita memilih rehat sejenak setelah makan sepiring nasi padang!
Biodata Penulis:
Syafira Dian Nurani saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret. Penulis bisa disapa di Instagram @Syafiradiann