Pengertian AI (Artificial Intelligence) menurut para ahli yaitu, “AI adalah ilmu dan rekayasa untuk membuat mesin cerdas, terutama program komputer yang mampu meniru perilaku manusia.” (John McCarthy), dan menurut Stuart Russell & Peter Norving “AI adalah studi tentang agen yang menerima persepsi dari lingkungannya dan bertindak sesuai untuk mencapai tujuan tertentu.” Jadi, bisa disimpulkan, pengertian AI adalah ilmu dan teknologi yang bertujuan untuk menciptakan sistem atau mesin yang mampu meniru kecerdasan manusia. Mesin ini tidak hanya mampu memahami lingkungannya, tetapi juga dapat belajar, mengambil keputusan, dan melakukan tindakan lanjut secara mandiri untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, AI memungkinkan komputer untuk menjalankan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia, seperti berpikir, merespons, dan beradaptasi dengan situasi baru.
| Sumber: Unsplash | @steve_j |
Pengaruh penggunaan AI bagi mahasiswa, khususnya pada Generasi Z, yang tumbuh berdampingan dengan perkembangan teknologi cukup menarik perhatian. Generasi Z ini nampak terlihat sangat antusias dalam belajar menggunakan AI, bahkan mereka lebih suka belajar melalui AI, karena dengan menggunakan AI mereka bisa mencari mata kuliah yang belum mereka kuasai dan bahkan bisa menanyakan jawaban yang sedang mereka cari dengan cepat dan mudah. Biasanya mereka menggunakan website seperti ChatGpt, Gemini, Perplexity, QuillBot, dan masih banyak lagi, mereka menggunakan website tersebut untuk menggali informasi lebih dalam tentang apa yang mereka cari dan mereka butuhkan. Mereka biasanya lebih suka bertanya kepada website dibandingkan bertanya kepada dosen, karena lebih efisien dan lebih leluasa untuk menanyakan jawaban jika berada di keadaan yang sangat membutuhkan jawaban yang cepat, tanpa harus melihat waktu dalam menanyakan sesuatu (kapan saja dan di mana saja).
Dengan adanya AI ini dapat digunakan sebagai alat pengganti untuk membantu menyelesaikan permasalah mahasiswa terkait dengan tugas penyusunan skripsi ataupun di dalam ruang lingkup belajar secara langsung. Hal ini bisa mengakibatkan berbagai dampak bagi mahasiswa, baik negatif atau positif. Dari banyaknya mahasiswa yang menggunakan AI bisa dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami pengaruh negatif dalam penggunaan AI pada proses belajar, karena banyak mahasiswa yang mencari jawaban dan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada dosen pengampu mata kuliah malah menggunakan AI dan bukan dari pikiran mereka sendiri untuk menanyakan tentang pertanyaan yang ingin ditanyakan, mereka hanya ingin mendapatkan nilai tambahan karena sudah mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran berlangsung, namun ada beberapa mahasiswa juga yang mengaku bahwa mereka mengalami dampak positif dari penggunaan AI.
Ada beberapa pengaruh negatif yang akan dirasakan oleh mahasiswa, yaitu menurunnya minat baca atau tingkat pemahaman terhadap mahasiswa, kurangnya kreativitas, mempunyai rasa ketergantungan dalam menggunakan AI, berpengaruh dalam meningkatkannya pelanggaran hak cipta karena sumber yang tidak relevan, dan meningkatnya risiko bocornya informasi atau pelanggaran data. Meski penggunaan AI tidak selalu baik, akan tetapi AI merupakan salah satu teknologi yang perlu diketahui dan dipahami oleh mahasiswa di era sekarang terutama pada Generasi Z, karena pemakaian AI juga bisa memberikan pengaruh positif pada mahasiswa, seperti mengerjakan tugas terasa lebih cepat dan ringan, AI membagikan data dan pemahaman yang tepat bagi kebutuhan mahasiswa.
Akhir-akhir ini, AI telah menjadi sahabat baru bagi mahasiswa. Butuh ringkasan buku? Pakai AI. Mau bikin esai? Ada AI. Mau cari pertanyaan? AI solusinya. Mau review jurnal? Pakai AI. Bingung jawab soal? Tinggal tanya AI. Teknologi ini begitu praktis, semua akan mudah dan gampang selama menggunakan AI, tapi yang wajib dipertanyakan, ialah apakah mahasiswa menjadi lebih cerdas dan paham akan materi yang diberikan oleh dosen karena mereka menggunakan bantuan AI, atau bahkan mahasiswa justru semakin malas untuk menggunakan otaknya karena sudah mendapatkan hasil yang mereka inginkan?
Tidak dapat dipungkiri, AI memang sangat membantu dalam mengerjakan atau mencari sesuatu. Dulu, ketika ingin mencari referensi kita harus pergi ke perpustakaan dan belum tentu buku yang kita cari itu ada di dalam perpustakaan tersebut. Terkadang kita harus berpindah ke perpustakaan lain untuk mencari buku dan itu sangat memakan waktu, tapi sekarang bisa lebih cepat karena menggunakan ChatGpt atau website lainnya. Dalam hal ini AI seperti asisten pribadi yang bisa ditanya kapan saja dan akan dijawab pada saat itu juga.
Kesimpulannya, dalam penggunaan kecerdasan buatan atau AI ini tergantung pada mereka yang menggunakan, karena pengaruh penggunaan AI ini dapat berdampak positif dan juga bisa berdampak negatif. Berdampak positif jika mereka hanya menggunakannya untuk sekadar mencari referensi atau pemahaman agar dapat menciptakan suatu ide baru yang mereka ciptakan dari pikiran mereka sendiri setelah mendapatkan referensi dari AI. Tetapi AI ini juga bisa berdampak negatif jika mereka menggunakannya hanya mengcopy paste jawaban atau hasil yang mereka dapatkan dari AI tanpa dipahami dan dipelajari lebih lanjut. Di sisi lain, AI dapat meningkatkan efisiensi belajar, membantu memahami materi yang sulit, serta mempercepat proses penelitian dan penulisan akademik. Alat seperti ChatGpt, Gemini, Perplexity, atau QuillBot sangat mendukung produktivitas mahasiswa dalam menyelesaikan tugas. Akan tetapi, ketergantungan yang terlalu berlebihan terhadap penggunaan AI dapat menyebabkan kurangnya kemampuan dalam berpikir kritis, analis, dan kemandirian dalam belajar. Jika tidak digunakan secara bijak, AI dapat mendorong perilaku tidak sopan, karena bisa menimbulkan plagiarisme atau manipulasi data. Oleh sebab itu, AI sebaiknya dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk mencari referensi saja, bukan sebagai pengganti dalam proses belajar. Mahasiswa perlu memiliki kesadaran etika dan kemampuan literasi digital agar dapat menggunakan AI secara cerdas dan bertanggung jawab dalam menunjang perkembangan akademik dan profesional mereka.
Referensi:
- https://journal.ilmudata.co.id/index.php/ijmst/article/view/287/80
- https://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/ami/article/download/4293/1714
- https://rayyanjurnal.com/index.php/ar-rumman/article/download/4019/3404
Biodata penulis:
Mila Maulidah Aprilianti, lahir pada tanggal 12 April 2006 di Brebes, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, di Universitas Pancasakti Tegal.