Hayo ngaku, siapa yang sering kepikiran “Aduh gimana ya kalau aku gagal?” atau “Kalau nggak keterima nanti gimana ya?” pas lagi belajar SNBT! Tenang-tenang, kamu nggak sendirian dan itu wajar banget. Aku juga pernah ngerasain itu kok, bahkan ngalamin itu! Sampai-sampai bikin nggak semangat buat belajar wkwk.
Banyak orang yang berpikir, yang nyebabin gagal SNBT itu kurang usaha sama doa. Kalau ada yang gagal, 9 dari 10 orang pasti bilang “Belajarmu kurang tuh”, atau “Makanya doanya dikencengin”. Tapi Guys, apakah benar faktanya emang begitu? In my opinion, nggak selalu begitu. Terus gimana dong? Nah, yuk kita bahas.
Sebenarnya, penyebab gagal SNBT itu nggak sesimpel itu. Banyak faktor, baik eksternal maupun internal, yang juga turut berdampak. Apa aja tuh?
Pertama, perang tujuan sama orang tua. Misal, orang tua maunya kamu masuk kedokteran, tapi kamu minatnya di Sastra Jepang, atau orang tua maunya kamu ke kota A, tapi kamu pengennya di kota E. Kenapa ini bisa jadi salah satu penyebab gagal SNBT? Ibaratnya tuh kayak lomba lari tapi pakai sepatu beda ukuran. Pasti nggak nyaman banget. Padahal, restu orang tua itu jadi salah satu kunci kemudahan jalan.
Kalau doanya aja beda, gimana mau terkabul tujuannya. Tuhan aja mungkin bingung mau ngabulin doanya siapa. Terus solusinya gimana? Komunikasikan dengan baik. Kalau perlu, bikin tuh Power Point rencana pendidikan. Kalau kamu masih kekeh sama tujuanmu, coba ada kompromi dengan orang tua, misalnya “Aku coba satu semester di jurusan yang ayah ibu mau ya, kalau tetep nggak cocok, kalian harus izinin aku pindah”. Yang penting, komunikasinya dua arah. Jangan debat yang bikin hubungan renggang. Turunin ego masing-masing aja dulu. Toh nanti, juga buat kebaikan diri sendiri.
Kedua, terlalu PD ternyata bisa menipu. Kalau kamu punya pemikiran “Ah aku mah pinter, soal-soal kek gini mah aku pasti bisa”, stop sekarang juga! Mindset itu, secara nggak sadar, bikin kamu terlena dan malah nggak berprogres.
SNBT itu banyak hal yang nggak terduga dan di luar kendal. Bisa aja tuh pas hari-H soalnya beda banget sama yang dipelajari. Dan, saingan kamu itu se-Indonesia! Bukan cuma anak sekelas atau sekota.
Penting banget untuk tetap rendah hati meskipun sudah dapat nilai bagus di semua tryout. Anggap saja semua peserta itu lebih pintar dari kamu, jadi tetap semangat belajar deh.
Ketiga, mental down yang jadi masalah kebanyakan orang. Banyak banget yang sudah belajar intensif, belajar dari pagi sampai pagi selama berbulan-bulan, tapi pas hari-H semua yang dipelajarin menguap. Nggak siap mental.
Banyak yang cuma fokus sama persiapan materi tapi lupa persiapan mental. Padahal, mental ini juga sama pentingnya. Suasanya pas tes itu tegang dan mencekam. Kalau nggak persiapan sama situasi tersebut? Ya wasalam.
Keempat, belajar tanpa strategi. Ini itu kayak bunuh diri. Penting banget buat tahu gaya belajar, netapin target harian, seberapa banyak latihan soal tiap harinya. Kalau nggak ada itu? Susah buat kamu tahu sudah sampai mana progresmu, sudah sejauh apa kesiapanmu, dan sudah sedekat apa kamu sama tujuanmu.
Yang paling penting diingat, gagal SNBT itu bukan akhir dari hidupmu. Banyak kok orang sukses yang dulu nggak langsung lolos PTN. Aku sendiri sempat down banget dan nyalahin takdir waktu gagal SNBT, tapi ternyata itu justru jadi pembelajaran berharga banget di hidupku. Kalau aku nggak gagal, tulisan ini nggak akan ada, 'kan? Sekarang giliranmu untuk berjuang!
Biodata Penulis:
Angely Dita Lusy Istifarin, biasa dipanggil Angely, lahir pada tanggal 13 Maret 2004 di Madiun. Saat ini ia aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Ilmu Lingkungan, di Universitas Sebelas Maret.