Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Peran Literasi Digital dalam Upaya Menumbuhkan Semangat Bela Negara pada Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, sangat membutuhkan literasi digital untuk menumbuhkan semangat bela negara. Mahasiswa dapat ...

Di era teknologi informasi saat ini, pergeseran teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk sistem pendidikan tinggi. Literasi digital merupakan keterampilan penting bagi mahasiswa dalam menghadapi arus informasi yang semakin kompleks di seluruh dunia. Literasi digital lebih dari sekadar keterampilan teknologi, tetapi juga sangat penting untuk menanamkan rasa patriotisme dan bela negara. Menurut mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, penguasaan literasi digital dapat membantu memperkuat jati diri bangsa dan menanamkan komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, pengembangan literasi digital yang bijaksana dapat membantu menumbuhkan semangat bela negara secara lebih relevan dan kontekstual di kalangan generasi muda.

Peran Literasi Digital dalam Upaya Menumbuhkan Semangat Bela Negara

Urgensi pembahasan mengenai penyebaran informasi yang tidak akurat, provokatif, bahkan berpotensi memecah belah di dunia digital, penting untuk membahas peran literasi digital dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Mahasiswa sebagai agen perubahan dan bagian dari masyarakat yang terdidik memiliki strategi untuk menghadapi permasalahan tersebut, khususnya dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keutuhan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi. Literasi digital di sini bukan hanya berarti kemampuan dalam memanfaatkan teknologi, tetapi juga berarti kemampuan untuk berpikir kritis, berperilaku bermoral, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan media. Apabila kemampuan tersebut tidak dikembangkan dengan baik, mahasiswa akan sulit menjadi garda terdepan dalam bela negara di dunia digital. Oleh karena itu, pembahasan ini relevan untuk mendorong penguatan karakter kebangsaan mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dalam konteks era digital saat ini.

Sebagai generasi penerus bangsa, literasi digital merupakan keterampilan penting bagi para mahasiswa. Kemampuan memahami dan mengolah informasi secara kritis di dunia maya sangat penting untuk menjaga rasa kebangsaan. Dengan membekali para mahasiswa agar mampu memilih informasi yang benar, menolak berita hoaks, dan menumbuhkan kesadaran kritis dalam menyikapi berbagai isu kebangsaan yang berkembang di dunia maya, bahkan turut meningkatkan kesadaran bela negara. Dalam situasi ini, para mahasiswa tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan yang memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab untuk menjaga ideologi bangsa.

Bahwa keterlibatan aktif mahasiswa dalam menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan melalui media sosial merupakan wujud aktualisasi bela negara di era digital. Mahasiswa memiliki peran sebagai komunikator nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan toleransi melalui konten-konten digital edukatif. Dengan diintegrasikannya literasi digital dalam kurikulum dan kegiatan kemahasiswaan, perguruan tinggi seperti Universitas K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dapat mendorong mahasiswanya tidak hanya cakap dalam berteknologi, tetapi juga memiliki kesadaran ideologis yang kuat. Melalui literasi digital, mahasiswa menjadi bagian dari garda terdepan dalam menjaga jati diri dan keutuhan bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya asing.

Literasi digital membantu mahasiswa memperoleh keterampilan teknis dan meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme mereka. Meningkatnya nasionalisme dan pengabdian kepada nilai-nilai kebangsaan melalui platform digital dikaitkan dengan peningkatan literasi digital. Selain menghadirkan tantangan bagi homogenisasi budaya, digitalisasi juga memberi mahasiswa kesempatan untuk menunjukkan dan mempertahankan identitas nasional mereka di dunia digital. Telah terbukti bahwa memasukkan literasi digital ke dalam pendidikan tinggi dan program nasional seperti Gerakan Literasi Digital Nasional (GNLD) membantu orang belajar menggunakan komputer dan mempertahankan identitas budaya di tengah arus globalisasi.

Pemanfaatan media sosial dan teknologi digital oleh mahasiswa memungkinkan mereka menjadi agen perubahan dalam memperkuat semangat bela negara. Mahasiswa Gus Dur memiliki literasi digital yang baik cenderung aktif menyebarkan konten positif terkait kebangsaan dan nasionalisme, sekaligus bersikap kritis terhadap konten yang dapat merusak persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, penguatan literasi digital menjadi strategi utama dalam membangun karakter nasionalisme digital yang adaptif dan konstruktif. Lembaga pendidikan perlu mendorong program literasi digital yang tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai etika dan kebangsaan dalam pemanfaatan teknologi informasi.

Selain itu, digitalisasi juga memperluas ruang partisipasi mahasiswa dalam berdialog kebangsaan yang inklusif dan dinamis. Platform digital memberi kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan memperkuat solidaritas sosial dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. Pendekatan ini penting untuk mengatasi tantangan polarisasi dan fragmentasi sosial yang kerap terjadi di era digital. Dengan demikian, literasi digital tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai landasan dalam menumbuhkan kesadaran bela negara.

Melalui penguatan literasi digital mahasiswa secara terstruktur dan berkelanjutan, UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan memiliki tugas strategis untuk menumbuhkan semangat bela negara di era teknologi. Salah satu contoh langsung dari upaya tersebut adalah penyelenggaraan seminar literasi digital yang diselenggarakan oleh Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) pada bulan Agustus 2023 yang diikuti oleh 478 mahasiswa, dengan pemateri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dalam menggunakan media secara bermoral dan bertanggung jawab di dunia digital. Berbagai strategi tersebut menunjukkan komitmen lembaga dalam membangun ekosistem digital yang mendukung penguatan jati diri bangsa dan peran aktif mahasiswa sebagai agen perubahan.

Mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, sangat membutuhkan literasi digital untuk menumbuhkan semangat bela negara. Mahasiswa dapat menangkal disinformasi dan menjaga nilai-nilai kebangsaan dengan berpikir kritis dan beretika saat berinteraksi dengan media. Mahasiswa juga menjadi agen perubahan yang aktif melalui konten-konten digital yang positif. Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab strategis untuk meningkatkan literasi digital melalui program pendidikan dan integrasi kurikulum. Mahasiswa yang memiliki literasi digital yang baik dapat menjaga jati diri bangsa di tengah tantangan globalisasi.

Daftar Pustaka:

  • Akbar, R. S., dkk., (2024). “ Memperkuat Ketahanan Nasional: Aktualisasi Bela Negara Melalui Literasi Digital.” (Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol. 16, No .2, Desember, 2025) 
  • Intan, N.F., dkk., (2025). Dampak teknologi digital terhadap kesadaran bela negara mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. (Desentralisasi: Jurnal Hukum, Kebijakan Publik, dan Pemerintahan, Vol. 2, No. 1, Desember, 2024)
  • A. Suryaningsih, Y. Hidayah, dan W. Pratomo, "Penguatan literasi digital melalui mata kuliah umum pendidikan pancasila untuk mengantisipasi berkembangnya berita hoax" ( Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 11, No. 1)
  • Maya, E. R., dan Dewi, E. “Penguatan Kecerdasan Ideologis Dan Yuridis Pendekatan Teologis-Historisitas” (Penelitian. Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan, Vol. 3, No. 4)

Haris Akhad Maulana

Biodata Penulis:

Haris Akhad Maulana, lahir pada tanggal 3 Desember 2006, saat ini aktif sebagai mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.

© Sepenuhnya. All rights reserved.