Dari HP Bekas ke Roster Inti: Perjalanan Gamer Gen Z di Dunia Esports

Yuk simak perjalanan inspiratif Gen Z yang menjadikan hobi main PUBG Mobile sebagai pintu masuk ke dunia esports! Dari HP bekas hingga podium ...

Dulu aku cuma main PUBG Mobile di kamar, pakai HP bekas yang sering panas. Tapi siapa sangka, dari hobi yang dianggap buang waktu itu, aku sekarang jadi roster inti tim kampus dan sudah menjuarai beberapa turnamen lokal. Perjalanannya tentu tidak mudah, tapi sangat layak dijalani. Main game sekarang bukan cuma hiburan, tapi bisa menjadi karier yang menjanjikan.

Perjalanan Gamer Gen Z di Dunia Esports
Tim penulis meraih Juara 2 dalam ECOMES Competition Esport UNIKA 2025.

Aku mulai main PUBG Mobile sejak 2018. Di awal 2021, saat pandemi membuat semua kegiatan pindah ke rumah, aku mulai ikut turnamen online dan offline. Ada kalanya menang, tapi sering juga kalah. Waktu bilang ke orang tua ingin serius di dunia game, mereka sempat ragu dan mempertanyakan pilihanku. Aku sadar, harus bekerja dua kali lipat untuk membuktikan bahwa dunia game punya masa depan.

Di awal 2022, aku mulai jenuh. Perangkat yang kupakai sudah tidak mendukung dan hasil turnamen terasa stagnan. Aku memutuskan untuk mencoba jalan lain dengan menjual akun game online. Dari hasil usahaku itu, aku berhasil membeli HP baru dengan uang sendiri. Semangatku kembali, dan aku mulai aktif lagi di kompetisi dengan tekad lebih besar.

Kini di bangku kuliah, aku menjadi bagian dari tim esports kampus. Kami sudah mengikuti berbagai turnamen lokal dan antar universitas. Beberapa di antaranya berhasil kami menangkan, membawa nama kampus kami naik di dunia kompetitif. Meski belum pernah tembus ke level tier 1 nasional, aku terus berusaha dan belajar untuk naik ke level berikutnya.

Menurut laporan Newzoo (2024), nilai pasar global esports telah mencapai lebih dari 1,8 miliar dolar AS. Sementara itu, Statista mencatat lebih dari 50 juta pemain aktif game online di Indonesia pada tahun 2023. Mayoritas pemain berasal dari generasi muda, khususnya Gen Z. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Twitch membuat siapa pun bisa menampilkan kemampuannya dan meraih peluang karier di dunia game.

Industri ini membuka banyak jalur karier. Selain menjadi pro player, ada juga streamer, pelatih, analis, caster, hingga manajer tim. Nama-nama seperti BTR Ryzen dan Jess No Limit membuktikan bahwa karier dari dunia game itu nyata dan menjanjikan. Dengan kerja keras dan konsistensi, pemain biasa bisa berkembang menjadi sosok profesional di industri ini. Semua kembali pada seberapa serius kita dalam menjalani pilihan ini.

Meski terlihat menyenangkan, jalan di dunia esports tidak selalu mudah. Tekanan mental, waktu latihan panjang, dan tuntutan performa menjadi tantangan utama. Belum lagi stigma sosial yang masih melekat bahwa bermain game adalah kegiatan yang tidak produktif. Tanpa edukasi dan dukungan, banyak pemain muda yang akhirnya tumbang sebelum berkembang.

Beberapa kampus di Indonesia mulai membuka program studi terkait esports. Contohnya Universitas Dian Nuswantoro dan BINUS yang menawarkan jalur akademik untuk dunia game. Namun, dukungan keluarga tetap memegang peran besar dalam perkembangan pemain. Aku bersyukur, orang tuaku yang dulu sempat ragu, kini mulai percaya dan mendukung pilihan hidupku.

Aku belum menjadi pro player terkenal. Tapi dari HP bekas yang kubeli sendiri, sampai bisa berdiri di podium turnamen kampus, aku tahu bahwa semua ini bukan hanya soal keberuntungan. Dengan tekad, ketekunan, dan semangat untuk terus berkembang, hobi bisa menjadi jalan hidup yang bermakna. Untuk teman-teman yang punya mimpi serupa, jangan ragu untuk memulainya.

Referensi:

  • Newzoo (2024). Global Esports Market Report.
  • Statista (2023). Number of Video Gamers in Indonesia.
  • Kompas Tekno (2023). Profesi Gamer, dari Hobi Jadi Cuan.
  • Tirto.id (2023). Esports dan Masa Depan Karier Anak Muda Indonesia.

Biodata Penulis:

Naufal Fahreza Nugraha saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

© Sepenuhnya. All rights reserved.