Posisi Tidur ke Kanan dalam Perspektif Agama
Dengan memahami serta mengamalkan berbagai bentuk ibadah dan amalan yang dianjurkan dalam Islam, kita dapat meraih berbagai keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Dalam ajaran Islam, terdapat dua jenis ibadah, yaitu ibadah wajib dan ibadah sunnah. Ibadah wajib merupakan ibadah yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan harus dilaksanakan oleh setiap orang yang beriman. Kewajiban ini bersifat mutlak, sehingga jika ditinggalkan akan menimbulkan konsekuensi berupa dosa atau hukuman. Contoh ibadah wajib meliputi salat lima waktu-Subuh, Dzuhur, Asar, Maghrib, dan Isya- Puasa di bulan Ramadhan, Zakat, serta Haji bila mampu.
Sementara itu, ibadah sunnah adalah ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun tidak diwajibkan. Meski tidak berdosa jika ditinggalkan, pelaksanaannya sangat dianjurkan karena mengandung banyak keutamaan. Beberapa contoh amalan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain: Adab makan & minum, Berwudhu sebelum tidur, Tidur dengan posisi miring ke kanan, Tersenyum, Berjalan kaki menuju masjid, Menutup mulut saat bersin, Mematikan lampu hendak tidur, Memotong kuku pada hari Jumat, Memakai celak, Serta melaksanakan salat sunnah seperti Dhuha dan Tahajud. Masih banyak lagi amalan sunnah lainnya yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidur merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia karena berfungsi sebagai waktu istirahat untuk berbagai organ tubuh yang terus bekerja sepanjang hari. Tidur yang berkualitas memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan fisik dan mental. Orang yang mendapatkan cukup tidur cenderung tampak lebih awet muda dan memiliki tubuh yang sehat, sementara gangguan tidur dapat menyebabkan menurunnya kondisi kesehatan. Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin mengatur berbagai aspek kehidupan manusia termasuk adab tidur.
Salah satu sunnah Rasulullah yang banyak dipraktikkan adalah tidur dengan posisi miring ke kanan. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan ini ternyata memiliki dimensi spiritual dan biologis yang cukup signifikan. Menurut anjuran tidur miring ke kanan berasal dari sejumlah hadist sahih, yang berbunyi:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ.
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di sisi kananmu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain disebutkan “Sesungguhnya mereka (orang kafir) tidur di atas lambung kiri mereka, sedangkan kalian (umat Islam) tidurlah di atas lambung kanan kalian”. (HR. Abu Dawud dan Tirmizi). Dengan demikian, mengamalkan posisi tidur ini dapat membawa manfaat bagi kesehatan dan spiritual seseorang.
Posisi Tidur Miring ke Kanan dalam Perspektif Kesehatan Medis
Menurut Cheng-Deng Kuo dan Gau-Yang Chen dalam penelitiannya, perspektif kesehatan menyebutkan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan membuat modulasi saraf simpatif lebih baik dan lebih disarankan untuk penderita penyakit arteri koroner. kajian medis menunjukkan manfaat posisi miring ke kanan, di antaranya: Membantu proses pencernaan lebih baik karena posisi lambung berada di sisi kiri tubuh, mengurangi tekanan pada jantung(karena jantung cenderung condong ke kiri), meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi gangguan pernapasan saat tidur, seperti yang dikutip oleh Sulistiawati (2023) dalam penelitiannya dengan posisi tidur miring ke kanan dalam posisi ini baik untuk kesehatan jantung, sistem pencernaan serta bagi proses pernapasan.
Daftar Pustaka:
- https://almanhaj.or.id/4009-adab-adab-tidur.html
- Sulistiawati, (2023). Kajian Posisi Tidur Terhadap Kesehatan Tubuh Menurut Ajaran Nabi Muhammad Saw dan Ilmu Hadist. Journal Of Islamic Inter Decciplinary Studies, 2(3),.
- https://fk.uii.ac.id/tidur-miring-ke-kanan-bagaimana-menurut-agama-dan-sisi-medis/
- Bukhari, M., & Muslim. Hadits Bab Niat.
Biodata Penulis:
Andina Aulia Rahma saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.