Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Sains dan Agama dalam Menjawab Krisis Lingkungan Global

Latar belakang krisis lingkungan global meliputi faktor-faktor seperti industrialisasi yang tidak terkendali, pola konsumsi yang berlebihan, serta ...

Krisis lingkungan global telah menjadi isu yang sangat mendesak dan memerlukan perhatian serius dari seluruh dunia. Perubahan iklim merupakan salah satu fokus utama dalam krisis ini, dengan dampak yang meluas dan serius terlihat dari data IPCC yang menunjukkan peningkatan suhu global, naiknya permukaan air laut, dan intensifikasi bencana alam. Latar belakang krisis ini meliputi faktor-faktor seperti industrialisasi yang tidak terkendali, pola konsumsi yang berlebihan, serta kurangnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.

Sains dan Agama dalam Menjawab Krisis Lingkungan Global

Dalam konteks ini, konsep eko-sufisme yang dikemukakan oleh Nasr menawarkan alternatif untuk memenuhi tugas manusia sebagai khalifah di bumi. Menurut Nasr, manusia adalah pancaran dari Tuhan yang memiliki amanah untuk memelihara bumi dan seisinya. Terdapat dua konsep dalam sufisme Islam, yaitu kesatuan transenden wujud dan manusia sempurna. Konsep pertama berangkat dari teori Ibn 'Arabi yang menyatakan bahwa segala realitas yang ada di muka bumi ini adalah emanasi dari Tuhan sebagai tajjalli, dan manusia adalah emanasi paling sempurna dari Tuhan.

Relasi antara hamba dengan Tuhan inilah yang membuat hamba harus patuh dengan seluruh perintah Tuhan. Nasr menganggap bahwa etika lingkungan secara sufistik atau etika eko-sufisme adalah bagian dari relasi tersebut. Teori eko-sufisme ini tidak terpengaruh oleh teori lain seperti antroposentris, ekosentris, atau bahkan ekofeminisme yang digagas oleh Maria Mies.

Konsep Wahdat Al-Wujud yang dikemukakan oleh Ibn 'Arabi juga mempengaruhi perilaku pengurus Alam Kandung dalam bersikap pada lingkungan. Mereka memandang bahwa alam merupakan perwujudan dari Allah SWT, sehingga dengan menghargai alam dianggap serupa dengan menghargai Allah SWT. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Makrus bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini merupakan kemanunggalan Allah SWT, dan alam adalah emanasi dari dzat Allah SWT.

Konsep Wahdat Al-Wujud ini juga mengambil salah satu ayat al-Quran sebagai pedomannya, yaitu surat al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi: 

َإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Aku hendak menjadikan khalifah di bumi' mereka berkata, 'Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?' Dia berfirman, 'Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'."

Dari ayat tersebut, Ibn 'Arabi mempercayai bahwa konsep Wahdat Al-Wujud memiliki makna integrasi antara Tuhan, alam, dan manusia, serta mengartikan bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi ini. Arti wujud bagi Ibn 'Arabi bukan sekedar "ada", namun juga kesadaran (ke-tahu-an) yang membuat manusia sadar akan peranannya sebagai khalifah.

Dalam prakteknya, pengurus Alam Kandung membentuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai implementasi dari konsep Wahdat Al-Wujud. Dengan demikian, diharapkan manusia dapat menjalankan amanahnya sebagai khalifah di bumi dengan baik dan memelihara lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan di planet ini.

Referensi:

  • PCC. (2021). Perubahan Iklim 2021: Dasar Sains Fisika. https://www.ipcc.ch/report/ar6/wg1/ 
  • Greenly. (2023). Dampak Lingkungan dari Revolusi Industri. https://greenly.earth/en-us/blog/ecology-news/what-was-the-industrial-revolutions-environmental-impact 
  • WHO. (2020). Keanekaragaman Hayati dan Kesehatan. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/biodiversity 
  • Visi Kemanusiaan. (2023). Perubahan Iklim, Migrasi, dan Konflik. https://www.visionofhumanity.org/climate-change-induced-migration-conflict 
  • UNFCCC. (2022). Tujuan Global tentang Adaptasi berdasarkan Perjanjian Paris. https://unfccc.int/topik/adaptasi-dan-ketahanan/alur-kerja/gga 
  • Bagir, Haidar. (2017). Islam Tuhan Islam Manusia: Agama dan Spiritualitas di Zaman Kacau. Bandung: Mizan.
  • Sajaroh, Siti. (2014). Konsep Wahdatul Wujud Ibn 'Arabi dan Relevansinya terhadap Ekologi Islam. Jurnal Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, 4(1), 23-34.
  • Suwito. (2017). Etika Eko-Sufisme dalam Pemikiran Seyyed Hossein Nasr. Jurnal Fikrah, 5(1), 45-62.

Sofiatun

Biodata Penulis:

Sofiatun saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Negeri Islam K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah. Penulis ini bisa disapa di Instagram @sofiaatun.

© Sepenuhnya. All rights reserved.