Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Salat Tahajud dan Imunitas Tubuh: Integrasi Penelitian Medis dan Nilai Spiritual

Salat tahajud merupakan ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Namun, lebih dari itu, tahajud juga membawa dampak signifikan bagi ...

Di tengah pesatnya perkembangan dunia medis dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, praktik keagamaan dalam Islam menunjukkan potensi besar sebagai pelengkap gaya hidup sehat. Salah satu ibadah yang kaya manfaat adalah salat tahajud, salat sunah yang dilakukan di sepertiga malam terakhir. Dalam Al-Qur'an, tahajud digambarkan sebagai ibadah istimewa yang dapat mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Tak hanya secara spiritual, salat tahajud kini juga dikaji dari sisi ilmiah, terutama dalam kaitannya dengan sistem kekebalan tubuh.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 79:

"Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (Q.S. Al-Isra: 79)

Hadis Nabi SAW pun menegaskan keutamaannya:

"Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR. Muslim)

Dari sisi medis, sejumlah penelitian mengungkap bahwa tahajud berpengaruh positif terhadap keseimbangan hormonal, kestabilan emosi, serta sistem imun. Aktivitas spiritual seperti tahajud dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang memicu stres dan meningkatkan produksi sel Natural Killer (NK), sel imun yang penting dalam melawan virus dan sel abnormal.

Tinjauan Teoritis

Salat tahajud adalah bentuk ibadah malam yang dianjurkan untuk dilakukan setelah tidur terlebih dahulu, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai hadis. Ibadah ini bukan hanya ekspresi dari ketakwaan, tetapi juga latihan spiritual dan disiplin diri.

Salat Tahajud dan Imunitas Tubuh
Sumber: gramedia.com

Dari sisi kesehatan, pendekatan psiko-neuroimunologi menjelaskan hubungan antara pikiran, sistem saraf, dan sistem imun tubuh. Ketika seseorang melakukan tahajud, ia memasuki keadaan rileks yang memicu pelepasan hormon serotonin dan endorfin, yang dapat memperbaiki suasana hati dan mengurangi stres. Dalam jangka panjang, kondisi ini berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh.

Menurut M. Sholeh (2010), tahajud meningkatkan produksi imunoglobulin (IgG, IgM, dan IgA) serta limfosit T dan B, yang memainkan peran penting dalam sistem imun tubuh manusia. Aktivitas ini juga memperkuat kualitas tidur, memperbaiki metabolisme, serta membantu proses detoksifikasi alami tubuh di malam hari.

Analisis Integratif

Praktik salat tahajud memadukan gerakan fisik, kekhusyukan batin, dan keteraturan waktu. Gerakan salat yang dilakukan secara berulang dapat melancarkan sirkulasi darah dan menjaga kelenturan otot. Sementara itu, unsur spiritual seperti dzikir dan munajat mendalam menenangkan pikiran dan membantu memperbaiki pola tidur.

Penelitian oleh Maryam Sejahtera (2023) menunjukkan bahwa praktik tahajud di kalangan santri Pondok Pesantren Darussalam memberi dampak positif terhadap ketenangan jiwa dan semangat belajar. Artinya, aspek spiritual tahajud membawa manfaat psikologis yang juga berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Dalam era modern yang penuh tekanan dan kecemasan, salat tahajud menjadi alternatif terapi non-farmakologis yang menyatukan aspek religius dan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa praktik keagamaan bukan hanya kewajiban ibadah, tetapi juga merupakan strategi hidup sehat berbasis nilai-nilai spiritual.

Penutup

Salat tahajud merupakan ibadah yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Namun, lebih dari itu, tahajud juga membawa dampak signifikan bagi kesehatan jasmani dan psikologis. Dengan rutin menjalankan tahajud, seseorang tidak hanya memperkuat hubungannya dengan Allah, tetapi juga mendukung fungsi kekebalan tubuh yang optimal.

Integrasi antara ajaran agama dan temuan medis ini membuktikan bahwa Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin telah mengajarkan solusi hidup sehat jauh sebelum sains modern menemukannya. Maka dari itu, tahajud layak diposisikan sebagai bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Referensi:

  • Al-Qur'an Surah Al-Isra: 79.
  • HR. Muslim.
  • M. Sholeh, “Pengaruh Shalat Tahajjud terhadap Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik” (2010).
  • Ummat TV, "Manfaat Shalat Tahajud 2: Mengaktivasi Sistem Imun dan Mengurangi Stres", https://ummattv.com/post/manfaat-sholat-tahajud-2-mengaktivasi-sistem-imun-dan-mengurangi-stres 
  • Maryam Sejahtera, "Pengaruh Shalat Tahajud terhadap Ketahanan Psikologis Santri", 2023, https://maryamsejahtera.com/index.php/Religion/article/download/800/713/1898 
  • Detik.com, "Manfaat Shalat Tahajud dari Sisi Kesehatan", 2024, https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7146783/manfaat-sholat-tahajud-dari-sisi-kesehatan-mampu-kurangi-risiko-penyakit

Ahmad Bayhaqi

Biodata Penulis:

Ahmad Bayhaqi saat ini aktif sebagai mahasiswa.

© Sepenuhnya. All rights reserved.