Apa Hubungan Stres dengan Penyakit Lambung?
Stres memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik, termasuk kesehatan lambung. Menurut data dari Asia Care Survey 2024, ada sejumlah masalah atau gangguan mental yang dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia. Stres atau burnout menempati urutan pertama dengan presentase 56%, dengan sekitar 70% orang mengunjungi dokter karena mengalami masalah lambung fungsional yang mungkin dipacu oleh stres.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh merespons dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang jika berlebihan dapat mengiritasi lapisan lambung dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti gastritis atau refluks asam lambung.
Stres juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus yang berperan penting dalam proses pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.
Apa Saja Gejala yang Muncul Akibat Stres dan Efeknya bagi Tubuh?
Gejala yang muncul akibat stres sering kali mencakup rasa cemas, mudah marah, dan kesulitan tidur. Secara fisik, stres dapat menyebabkan ketegangan otot, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.
Salah satu efek negatif stres yang berdampak pada tubuh, yaitu mengganggu fisiologi pencernaan tubuh, terutama lambung. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres. Hal ini menyebabkan iritasi pada mukosa lambung sehingga jika dibiarkan akan menyebabkan terjadinya gastritis.
Peningkatan asam lambung akibat stres dapat menyebabkan nyeri perut, kembung, mual, dan bahkan kehilangan nafsu makan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit lambung kronis seperti tukak lambung atau sindrom iritasi usus (IBS), yang tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Apa Saja Teknik yang Bisa Dilakukan untuk Mengelola Stres?
Pengelolaan stres yang efektif sangat penting untuk menjaga kesehatan lambung. Beberapa teknik relaksasi yang bisa dilakukan termasuk meditasi, yoga, dan latihan pernapasan. Teknik-teknik ini membantu menenangkan pikiran dan mengurangi tingkat hormon stres dalam tubuh.
Selain itu, tidur yang cukup dan berkualitas juga sangat penting; menjaga rutinitas tidur yang konsisten serta menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dapat membantu mengurangi dampak negatif stres.
Mengatur pola makan dengan benar dengan menghindari makanan pemicu asam lambung dan memilih makanan sehat dapat membantu menjaga keseimbangan pencernaan.
Lalu Apakah yang Dapat Dijadikan Solusi?
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat meningkatkan risiko penyakit lambung seperti gastritis dan tukak lambung. Penting untuk menerapkan gaya hidup sehat dan manajemen stres yang baik agar kesehatan lambung tetap terjaga.
Hal yang perlu dilakukan adalah melakukan perubahan kecil dalam pola hidup sehari-hari, dengan begitu kita bisa meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan menjaga kesehatan lambung agar tetap optimal. Mari kita mulai memenejemen stres dengan pola hidup lebih baik demi kesehatan jangka panjang!
Biodata Penulis:
Eka Nur Afrianti saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret Surakarta.