Kue merupakan salah satu makanan yang banyak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Seiring berkembangnya zaman, produk-produk kue juga mulai berkembang menjadi banyak variasi. Kue menjadi pilihan camilan yang hampir selalu ada dalam acara, seperti pesta ulang tahun, rapat, seminar, hajatan, dan berbagai acara lainnya.
| Sumber: Freepik |
Bisnis kue rumahan menjadi suatu peluang yang menarik dan menjanjikan, terutama bagi siapapun mempunyai hobi memasak. Selain itu, alasan untuk berbisnis kue ini tidak hanya karena banyaknya permintaan kue, tetapi pada saat ini, banyak masyarakat yang mulai berminat terhadap produk-produk buatan rumahan (homemade). Hal ini dikarenakan produk-produk homemade ini dinilai memiliki kualitas rasa yang khas dan tidak kalah dengan produk milik pabrik, harga terjangkau, dan turut serta dalam mendukung perkembangan usaha kecil.
Banyak usaha yang sudah besar pada saat ini yang berawal dari usaha rumahan. Hal ini membuktikan bahwa memulai bisnis dapat dimulai dari rumah, bahkan dengan hanya menggunakan alat sederhana dan modal yang terbatas. Bisnis kue merupakan sebuah peluang yang baik untuk memulai berwirausaha karena termasuk usaha yang relatif mudah untuk dipelajari dan dijalankan, terutama bagi siapapun yang menyukai kegiatan memasak.
Bagaimana Langkah-Langkah untuk Memulai Bisnis Kue?
1. Perencanaan
Tahap yang pertama untuk memulai bisnis kue adalah perencanaan. Ide kue kering sederhana yang dapat dijadikan referensi untuk berbisnis misalnya, cookies, pie, biskuit, dan berbagai jenis kue kering lebaran, sedangkan kue basah misalnya, brownies, cheesecake, cupcake, muffin, kreasi bolu, hingga kue basah tradisional. Pemilihan jenis kue juga dapat berupa kue yang sedang viral pada saat ini atau kue yang menjadi favorit konsumen.
Setelah itu, kita dapat menganalisis bahan, alat, dan kemasan, kemudian kita menetapkan harga produk. Penetapan harga produk dapat mempertimbangkan berbagai faktor. Pertama, biaya produksi termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya lain-lain. Kedua, perbandingan dengan harga pesaing yang membantu dalam penentuan harga. Ketiga, harga nilai tambah produk, seperti bahan baku yang berkualitas tinggi, kualitas rasa dan tekstur yang unik atau berbeda dari produk lain, kemasan yang menarik, dan merek yang kuat dan dikenal. Terakhir, penentuan harga produk dengan menentukan keuntungan atau laba yang kita inginkan.
Uji coba resep diperlukan untuk mencari resep yang menghasilkan produk berkualitas. Kita dapat menganalisis rasa, tekstur, dan tampilan dari produk kue yang kita inginkan dan sesuai dengan target pasar sebelum kue tersebut diproduksi dalam jumlah besar. Umpan balik dari orang lain dan calon konsumen juga diperlukan.
2. Produksi
Pemilihan bahan baku yang berkualitas sangat diperlukan karena akan menghasilkan kue berkualitas dengan rasa yang enak, tekstur yang baik, aman, dan sesuai dengan standar produk bisnis. Selain itu, persediaan bahan baku yang cukup dapat menjaga kelancaran dari proses produksi kue dan mencegah adanya penundaan proses produksi.
Pembuatan kue harus memperhatikan takaran resep dengan tepat dan mematuhi standar pengolahan produk makanan, termasuk dengan menjaga kebersihan alat dan bahan yang digunakan. Kehigienisan juga menjadi hal yang penting supaya produk yang kita hasilkan aman untuk dikonsumsi serta berkualitas tinggi, sehingga dapat bersaing dengan produk yang lain.
3. Pemasaran dan Penjualan
Beberapa tips untuk pemasaran dan penjualan untuk pemula yang ingin berbisnis. Pertama, mulai dari skala kecil dengan menerapkan sistem pre-order. Sistem pre-order ini dapat menjadi cara yang efektif bagi bisnis dengan modal yang masih terbatas atau produksinya yang masih skala kecil. Dengan menerapkan sistem ini, kita dapat menghindari risiko kerugian dan mengefisienkan bahan, waktu, dan tenaga karena kita memproduksi kue sesuai dengan jumlah pesanan.
Selanjutnya, pemasaran dapat dilakukan melalui platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, WhatsApp story, hingga aplikasi penjualan, seperti Shopee. Beberapa langkah untuk promosi melalui media tersebut dengan efektif antara lain, menggunakan foto atau video yang menampilkan produk kue semenarik mungkin, menulis caption yang menarik supaya memikat hati calon konsumen untuk membeli, mem-post-ing testimoni dari pelanggan dengan tujuan untuk meyakinkan calon konsumen, dan meng-update promosi secara konsisten.
Produk kue dapat juga ditawarkan kepada orang-orang di sekitar kita, misalnya saudara, teman, tetangga, teman dari komunitas, dan followers media sosial. Kita dapat membuat suatu tester untuk dicicipi dan meminta umpan balik dari produk kue kita. Selain itu, produk kue juga dapat ditawarkan kepada jasa katering. Kerja sama dengan katering ini merupakan strategi pemasaran dan penjualan yang efektif karena katering sudah memiliki pasar dan pelanggan rutin.
Pemanfaatan momen-momen penting, seperti hari raya, ulang tahun, acara keluarga, acara kelulusan, acara kampus, hingga bulan puasa dapat menjadi strategi jitu untuk berjualan kue dengan menyesuaikan jenis kue apa yang cocok dengan momen tersebut karena orang-orang cenderung akan mencari kue untuk dikonsumsi.
4. Pengembangan Produk Bisnis
Tahap pengembangan produk bisnis kue dapat dilakukan dengan cara melakukan kreasi dan inovasi produk dengan menyesuaikan jenis-jenis kue yang sedang berkembang, memaksimalkan kualitas produk, meningkatkan layanan, menjalin kerja sama dengan pengusaha lain, memperluas target pasar, serta melakukan manajemen keuangan yang baik agar bisnis tetap berkembang.
***
Jadi, seperti itulah beberapa tips dan trik untuk memulai bisnis kue ala rumahan yang bisa dicoba. Siapapun dapat memulai bisnis dari langkah kecil meskipun dengan modal yang terbatas dan alat yang sederhana di rumah. Marilah kita wujudkan impian untuk berwirausaha mulai dari dapur sendiri dan ciptakan betapa manisnya cuan dari setiap gigitan kue buatan kita!
Biodata Penulis:
Rizqi Anisa Fathia Laili, biasa disapa Nisa, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Ekonomi Pembangunan, di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ia memiliki minat yang besar pada dunia kuliner dan bisnis. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan kewirausahaan dan bersemangat untuk membagikan pengalaman melalui tulisan populer yang bertema bisnis dan ekonomi kreatif.