Pernah nggak sih kamu buka TikTok cuma buat scroll sebentar, eh tahu-tahu sudah sejam aja? Di situ kita lihat orang traveling ke tempat aesthetic, pakai outfit yang selalu on point, punya kamar serapi Pinterest, dan hidup yang kelihatannya perfect banget. Tanpa sadar, kita mulai bandingin diri. "Kok hidupku gini-gini aja, ya?"
Ini nih beberapa hal yang harus kamu ingat selalu:
1. FYP Cuma Cuplikan, Bukan Kehidupan Penuh
Apa yang kamu lihat di FYP hanyalah bagian kecil dari hidup seseorang—yang paling menarik, paling indah, dan paling "layak tayang". Realita mereka? Sama aja kayak kita: punya struggle, insecure, dan momen gagal juga.
2. Standar Viral Itu Capai Dikejar
Tren berganti cepat banget. Hari ini lagi hits skincare A, besok ganti ke B. Kalau terus-terusan ngikutin, kita bisa kelelahan dan malah kehilangan jati diri.
3. Bandingin Diri = Bikin Stres Sendiri
Ngeliat orang lain sukses di umur muda bisa bikin kita ngerasa tertinggal. Tapi semua orang punya timeline hidupnya masing-masing. Kamu nggak terlambat, kamu cuma berjalan di jalanmu sendiri.
4. Bahagia Itu Personal, Nggak Harus Estetik
Kebahagiaan itu bukan diukur dari jumlah like atau seberapa aesthetic hidupmu. Kadang hal-hal kecil seperti tidur cukup, ngobrol sama teman, atau makan makanan favorit itu udah cukup bikin hidup berwarna.
5. Nggak Semua Harus Masuk Kamera
Beberapa momen terbaik dalam hidup nggak perlu divideoin atau dijadiin konten. Kadang, justru momen yang paling tulus dan real itu yang paling berharga dan cukup disimpan di hati.
Nggak salah kok kalau kamu pengin jadi versi terbaik dari dirimu. Tapi ingat, jadi versi terbaik bukan berarti harus mirip orang lain. Kamu boleh banget punya pace sendiri, mimpi sendiri, dan standar bahagia yang kamu tentukan sendiri.
Santai aja. Nggak update tren tiap minggu bukan berarti kamu tertinggal. Nggak punya aesthetic room bukan berarti hidupmu kurang berarti. Dan nggak semua hal harus masuk FYP dulu baru bisa bikin kamu bahagia.
Jadi, yuk, pause sebentar dari dunia serba cepat ini. Tarik napas. Rayain hal-hal kecil. Karena kadang, hal paling berharga justru yang nggak pernah terekam kamera.
Biodata Penulis:
Nihayaturrohmah saat ini aktif sebagai mahasiswa, Program Studi Ilmu Lingkungan, di Universitas Sebelas Maret.