Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Wacana dalam Berita Seputar Satpol PP di Akun Instagram @info.minang dengan Teori Laclau

Yuk, pelajari bagaimana media sosial seperti Instagram berperan dalam membentuk opini publik! Kasus @info.minang memperlihatkan bagaimana isu ...

Media sosial adalah jalur untuk mencapai informasi-informasi yang tidak dapat terjangkau secara langsung. Saat ini banyak sekali fitur media sosial atau platform digital yang dapat dijangkau dalam satu genggaman saja. Satu di antaranya yang praktis adalah Instagram. Menurut data NapoleonCat tercatat pada bulan September 2025 terdapat 100.804.400 pengguna Instagram di Indonesia atau 35,4% dari total populasi warga Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya kenyamanan penggunaan dan daya tarik sendiri untuk digunakan. Seperti fitur cerita, feed, ataupun reals yang berdurasi pendek, ringkas, padat dan berisi.

Salah satu akun Instagram yang sering eksis dan memberikan update berita terbaru adalah @info.minang. Sesuai username-nya akun INFO MINANG selalu memberikan berita-berita seputar daerah Minangkabau. Berdiri sejak Oktober 2015, @info.minang saat ini dapat meraih pengikut sebanyak 935 ribu pengikut. Hal ini membuktikan bahwa akun ini dapat memberikan informasi yang terupdate seputar daerah Minangkabau. Terbukti juga dengan jumlah postingannya sebanyak 21,4 ribu postingan. Dalam 1 kali 24 jam @info.minang dapat menyuguhkan berita rata-rata 6-12 postingan. Langkah ini juga termasuk alasan pengikut @info.minang mencapai angka ratusan ribu.

Berkaitan dengan Minang, tentu sering kali info yang dihadirkan berada di daerah Sumatera Barat, tetapi tidak menutup kemungkinan berada di luar Sumatera Barat. Sejatinya informasi yang didapatkan bisa saja berasal dari orang “Minang” yang berada di luar Sumatera Barat dan kemungkinan lainnya. Baru-baru ini @info.minang sering menghadirkan berita yang berkaitan dengan Satpol PP atau Satuan Polisi Pamong Praja di kota Padang. Sering kali berita yang dihadirkan adalah berita kerusuhan atau konflik yang terjadi antara Satpol PP dengan masyarakat. Terlebih pada pusat-pusat keramaian yang mengganggu ketertiban tatanan kota Padang.

Berita Seputar Satpol PP

Dalam hal ini kontruksi wacana dapat dilihat bagaimana tindakan Satpol PP berada di tengah masyarakat. Tarigan (Dalam Djajasudarma 1994) mengatakan bahwa wacana adalah satuan bahasa terkomplit dan paling tinggi atau berada di atas sebuah kalimat dengan koherensi dan kohesi tinggi yang saling berhubungan. Serta mampu memiliki awal dan akhir yang nyata (Silaswati 2019). Dalam wacana teori Laclau ada tiga tatanan wacana yang dapat dikaji, yaitu Titik Nodal, Medan Kewacanaan dan Pengakhiran pada setiap berita tersebut (Saputri, 2024). Titik Nodal adalah tanda istimewa di antara tanda-tanda lain yang hanya memperoleh makna dengan titik nodal tersebut (Jorgensen & Phillips, 2022). Lalu ada Medan Kewacanaan atau Medan Diskursivitas merangkap tanda-tanda yang saling terkait. Sedangkan Pengakhiran atau penutup bertujuan untuk mengunci wacana itu sendiri berfungsi sebagai penguat wacana-wacana yang sudah dihasilkan.

Dalam hal ini @info.minang menjadi wadah untuk menelusuri tiga aspek yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pada berita di @info.minang yang berjudul Emak-Emak Ngamuk Saat Satpol PP Padang Tertibkan Lapak di Trotoar Khatib Sulaiman. Berita ini muncul pada Rabu, 8 Oktober 2025. Deskripsi berita:

Aksi penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang di kawasan Jalan Khatib Sulaiman, Rabu (8/10/2025) sore, diwarnai ketegangan.

Seorang pedagang perempuan atau emak-emak mengamuk saat petugas menertibkan lapaknya yang berada di atas trotoar.

Kericuhan bermula ketika petugas melakukan razia terhadap pedagang yang berjualan di lokasi terlarang.

Tak terima lapaknya dibongkar, pedagang tersebut meluapkan emosinya dengan berteriak dan melempar petugas menggunakan air mineral, air panas, hingga sejumlah barang dagangan di sekitarnya.

Meski sempat terjadi ketegangan, petugas Satpol PP akhirnya berhasil menenangkan situasi dan melanjutkan penertiban sesuai aturan yang berlaku.

Penertiban ini dilakukan sebagai upaya menjaga ketertiban umum dan kenyamanan pejalan kaki di kawasan tersebut.

a. Titik Nodal, yang menjadi pusat atau bagian dari titik nodalnya terletak pada kata “Penertiban”. Hal ini adalah bagian pemicu terjadinya konflik antara Satpol PP dengan Emak-emak yang berjualan di trotoar Khatib Sulaiman. Maka dari itu titik nodalnya terletak pada aksi “penertiban”.

b. Medan Kewacanaan, “Lapaknya yang berada di atas trotoar”, “Ngamuk”, “Emak-emak” “Razia” “Satpol PP”. Pada narasinya Kericuhan bermula ketika petugas melakukan razia terhadap pedagang yang berjualan di lokasi terlarang, menjadi titik terang bahwa adanya perkembangan wacana-wacana baru terjadi ketika adanya lapak terlarang tersebut.

c. Pengakhiran, Meski sempat terjadi ketegangan, petugas Satpol PP akhirnya berhasil menenangkan situasi dan melanjutkan penertiban sesuai aturan yang berlaku. Narasi ini menjadi bagian pengakhiran dengan adanya keberhasilan dalam kericuhan yang dihadapi Satpol PP tersebut.

2. Selanjutnya pada berita di @info.minang yang berkaitan dengan Satpol PP diinfokan pada hari yang sama berjudul Ricuh antara Satpol PP dengan Pedagang Juga Terjadi di Pantai Padang, Petugas Dikejar Pakai Linggis. Bergeser sedikit dari Khatib Sulaiman ke Pantai Padang. Kerap terjadi juga konflik antara Satpol PP dan pedagang.

Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Jalan Samudera, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, berujung kericuhan pada Rabu (9/10/2025).

Dua orang petugas Satpol PP menjadi korban penyerangan fisik oleh sejumlah pedagang saat menjalankan tugas.

Dua pedagang pria dilaporkan mengamuk dan menyerang petugas menggunakan linggis.

Akibat serangan itu, salah satu anggota Satpol PP mengalami luka pada bagian tangan kiri. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Padang untuk diproses secara hukum.

Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, membenarkan adanya insiden tersebut. la menjelaskan bahwa sebelum penertiban dilakukan, pihaknya telah lebih dahulu melakukan sosialisasi kepada para pedagang.

"Kami sudah memberikan himbauan dan sosialisasi sebelumnya. Namun, tetap saja ada yang menolak dan melakukan perlawanan. Satpol PP akan terus melakukan pengawasan dan penertiban sesuai aturan," ujar Chandra.

Pemerintah Kota Padang melalui Satpol PP menegaskan bahwa kegiatan penertiban PKL merupakan bagian dari upaya menata kembali ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat di ruang publik.

a. Titik Nodal, “Penyerang fisik petugas”, ketertiban yang dilakukan petugas Satpol PP mengakibatkan adanya penyerangan fisik yang dilakukan pedagang yang ditertibkan

b. Medan Kewacanaan, “Penertiban pedagang kaki lima”, “anggota Satpol PP mengalami luka pada bagian tangan kiri”, “Sosialisasi kepada pedagang”. Bagian dalam wacana ini menghadirkan ketegangan antara Satpol PP dengan pedagang. Penertiban yang diancang yang sesuai dengan prosedur membuat pedagang tetap berada pada teguh hati untuk tidak ingin ditertibkan.

c. Pengakhiran, Dalam pengakhiran disampaikan pada narasi bahwasanya penertiban PKL yang dilakukan Satpol PP merupakan wujud upaya menata ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat publik.

Dari kedua wacana yang berkaitan dengan Satpol PP dapat disimpulkan bahwa Satpol PP sering kali menjadi bulan-bulanan pedagang yang mengganggu tatanan kota Padang yang berusaha ditertibkan dan tertata rapi demi kenyamanan masyarakat publik. Sebagai petugas tentunya Satpol PP harus berlapang hati untuk menghadapi perlawanan dari sisi masyarakat tersebut. Pemerintah sepatutnya juga turut memberikan solusi terbaik kalau penertiban itu ada. Supaya ekonomi dari pedagang tersebut akan tetap lancar meskipun terjadi penggusuran.

Referensi:

  • Jørgensen, M., & Phillips, L. (2002). Discourse analysis as theory and method. London: SAGE Publications Ltd.
  • Saputri, N. A. (2024). Wacana antagonisme fans K-pop Blackpink dalam media berita online Indonesia. Medkom: Jurnal Media dan Komunikasi. Diakses pada 9 Oktober 2025, dari https://e-journal.unair.ac.id/MEDKOM/article/view/57988/31095
  • Silaswati, D. (2019). Analisis wacana kritis dalam pengkajian wacana. Metamorfosis: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Diakses pada 9 Oktober 2025, dari https://ejournal.unibba.ac.id/index.php/metamorfosis/article/view/124/128

Mayang Puti Ifanny

Biodata Penulis:

Mayang Puti Ifanny saat ini aktif sebagai mahasiswa, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, di Universitas Andalas. Ia bergiat di UKMF Labor Penulisan Kreatif. Penulis bisa disapa di Instagram @ifanny05

© Sepenuhnya. All rights reserved.