Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Gelar tidak Menentukan Takdir

Apakah gelar sarjana masih jaminan masa depan cerah? Saatnya berpikir ulang! Dunia kerja kini menuntut keterampilan dan inovasi. Yuk, temukan cara ...

Oleh Gaudensius Wara

Setiap tahun, hampir ribuan mahasiswa keluar dengan gelar yang didapatkan dan harapan yang tinggi untuk dapat pekerjaan. Namun, hanya sebagian orang yang benar-benar bekerja sesuai dengan keahlian dan gelar yang didapatkan, dan sebagian lainnya terpaksa bekerja di luar keahliannya dan ada pula yang menjadi pengangguran. Menurut pengamatan total pengangguran saat ini mencapai 7,28 juta orang. Angka ini membuat para penerus bangsa harus berpikir untuk mengambil keputusan sebelum melangkah. Menjadi sarjana tidak selamanya menjadikan masa depan cerah. Apakah mengejar gelar sarjana masih relevan untuk menjamin masa depan?

Gelar tidak Menentukan Takdir

Bagi masyarakat Indonesia, kuliah dianggap satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Orang tua rela utang-piutang demi menyewa anak untuk merebut gelar sarjana. Banyak kampus-kampus elite yang biayanya tidak sedikit. Setelah melewati banyak pengorbanan demi meraih gelar sarjana, pada akhir jadi penghuni bangku pengangguran. Banyak juga yang berstatus sarjana tapi menjadi tukang ojek, tukang antar paket, ada pula yang banting setir membuka usaha kecil-kecilan untuk bertahan hidup. Banyak lowongan kerja saat ini yang menuntut pengalaman kerjanya bukan gelar yang diraih.

Menjadi pengusaha menawarkan jalan yang berbeda: kita dapat belajar langsung di lapangan, menciptakan peluang sendiri tanpa bergantung pada gaji bulanan. Menjadi pengusaha dituntut untuk kreatif, berani mengambil risiko, dan mampu memanfaat sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan. Misalnya, kisah seorang gojek (Nadiem Makarim) yang berawal dari ide sederhana dalam membantu orang memesan ojek, kini aplikasi ini berkembang menjadi perusahaan teknologi besar di Asia Tenggara. Menjadi pengusaha tidak hanya mendapat keuntungan untuk pribadi, tapi juga menciptakan lapangan kerja bagi para pengangguran.

Kuliah bukan dianggap tidak penting, terutama mendalami pengetahuan, melatih pola pikir yang kritis, dan membuka peluang kerja di bidang profesional seperti kedokteran, hukum atau teknik. Namun bukan hanya kuliah yang menjamin masa depan akan menjadi cerah. Ada banyak orang yang memilih jalur lain, seperti menjadi seniman, pengusaha, atau pekerja kreatif dan tetap mampu  meraih kesuksesan tanpa gelar sarjana. Dunia kerja sekarang lebih menuntun skil, pengalaman, dan inovasi-inovasi yang membangun.

Di zaman yang semakin berkembang, kuliah bukan lagi satu-satunya jalan menuju masa depan cerah. Kuliah tetap penting bagi mereka yang ingin memperdalam ilmu di bidang tertentu. Di era modern ini, kreatifitas, keterampilan dan kemampuan beradaptasi merupakan modal yang dicari di lapangan kerja. Tidak selamanya orang yang tidak berpendidikan tinggi itu masa depannya suram. Maka dari itu, berani dalam menentukan jalan hidup sesuai minat dan potensi diri, bukan semata memegang slogan “dengan gelar sarjana lapangan kerja akan menanti”.

Biodata Penulis:

Gaudensius Wara saat ini aktif sebagai mahasiswa di IFTK Ledalero.

© Sepenuhnya. All rights reserved.