Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi: Ekstase, Malam Hujan (Karya Dimas Arika Mihardja)

Puisi "Ekstase, Malam Hujan" menciptakan suasana ekstatis dan reflektif, mengeksplorasi perasaan kegembiraan dan ketenangan dalam momen hujan.
Ekstase, Malam Hujan

Gerimiskan lagi pada bumi yang tengadah. Pasrah
menyerahkan diri lewat gelinjang jemari malam hari. Aku sakau
dipukau senyum-mu, sekarat saat meriwayatkan rubaiyat
pada tahiyat akhir: dzikir. dzikir.

ngalir dan mencairkan hujan di mata. Ricik-nya
membasuh debu di hati merindu. Rintikkan lagi, gelitikkan
suara hujan menderas dalam hati. O, aku merasa jadi sungai
yang menghanyutkan kabut maut. Aku menjadi rama-rama berputar
mengelilingi rawa. O, gericikkan lagi irama hujan itu. aku

ingin cair dan mengalir 
pada bidang dadamu yang telanjang
yang menggenang. aku hanya nyaman dan tenang 
di keluasan pandang mata hujan berkilauan.

Jambi, 2010

Analisis Puisi:

Puisi "Ekstase, Malam Hujan" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pengalaman emosional yang mendalam selama malam hujan. Puisi ini menciptakan suasana ekstatis dan reflektif, mengeksplorasi perasaan kegembiraan dan ketenangan dalam momen hujan.

Struktur dan Gaya Bahasa

Puisi ini memiliki struktur yang mengalir, mencerminkan gerakan hujan yang berirama. Penyair menggunakan bahasa yang kaya dan imajinatif, memperkuat pengalaman sensorial pembaca terhadap hujan.

Tema Utama

  1. Ekstase dan Ketenangan: Tema utama puisi ini adalah pengalaman ekstasis dan ketenangan yang dialami penyair selama malam hujan. Hujan digambarkan sebagai sumber kegembiraan dan kedamaian yang membebaskan.
  2. Pengaliran Emosi: Puisi ini juga mengekspresikan aliran emosi yang kuat, terutama melalui gambaran-gambaran tentang hujan yang membasahi hati dan meredakan rindu.

Simbolisme dan Makna

  1. Hujan: Hujan dalam puisi ini mungkin melambangkan pembersihan dan pembaharuan, serta pengaliran emosi yang bebas.
  2. Malam: Malam digambarkan sebagai waktu yang memungkinkan refleksi dan introspeksi yang mendalam.
  3. Rintik Hujan: Rintik hujan mungkin melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan ketenangan dalam perubahan.

Analisis Mendalam

Puisi "Ekstase, Malam Hujan" menggambarkan perjalanan emosional penyair selama malam hujan, dari kegembiraan hingga ketenangan. Melalui gambaran-gambaran alam yang kuat dan bahasa yang indah, penyair berhasil menggambarkan pengalaman tersebut dengan intensitas yang menggetarkan.

Puisi "Ekstase, Malam Hujan" karya Dimas Arika Mihardja adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan pengalaman emosional yang mendalam selama malam hujan. Dengan penggunaan bahasa yang kaya dan gambaran-gambaran alam yang indah, puisi ini berhasil menciptakan suasana ekstatis dan reflektif yang memikat pembaca.

Puisi: Ekstase, Malam Hujan
Puisi: Ekstase, Malam Hujan
Karya: Dimas Arika Mihardja
© Sepenuhnya. All rights reserved.