Oleh Febby Gusmelyyana
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita sering menggunakan kata-kata seperti PNP, Dr., ABRI, atau puskesmas dalam percakapan sehari-hari? Semua bentuk singkat tersebut merupakan hasil dari proses morfologis yang disebut abreviasi. Dalam linguistik, khususnya morfologi, abreviasi menjadi salah satu fenomena bahasa yang terus berkembang seiring dengan komunikasi masyarakat.
Abreviasi bukan hanya sekadar penyingkatan kata yang dilakukan secara sembarangan. Akan tetapi, terdapat kaidah dan aturan tertentu yang mengatur bagaimana sebuah kata atau frasa dapat disingkat dengan tetap mempertahankan maknanya. Sehingga artikel ini akan membahas secara mendalam tentang abreviasi dalam bahasa Indonesia, jenis-jenisnya, serta perkembangannya di era digital.
Abreviasi merupakan proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf maupun yang tidak. Dalam perkembangan bahasa Indonesia, abreviasi muncul sebagai respons terhadap kebutuhan komunikasi yang lebih efisien dan praktis. Sehingga abreviasi memiliki peran penting dalam sistem bahasa Indonesia modern. Pada proses ini tidak hanya menghemat waktu dan ruang dalam berkomunikasi, tetapi juga mencerminkan kreativitas berbahasa masyarakat Indonesia.
Jenis-Jenis Abreviasi
1. Singkatan
Singkatan merupakan jenis abreviasi yang paling umum dijumpai. Singkatan adalah proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau gabungan huruf yang dieja huruf demi huruf. Adapun karakteristik utama singkatan yaitu cara pengucapannya yang mengeja setiap huruf secara terpisah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan banyak contoh singkatan, baik dalam konteks formal maupun informal. Contoh singkatan formal antara lain:
- PNP (Politeknik Negeri Padang) - Institusi pendidikan tinggi yang dieja sebagai "pe-en-pe". Singkatan ini digunakan secara resmi dalam berbagai dokumen dan media sosial institusi, seperti pada akun Instagram @politekniknegeripadang_pnp yang menjadi sumber informasi dan materi pembelajaran.
Sedangkan di sisi lain, perkembangan media sosial telah melahirkan singkatan-singkatan baru dalam bahasa gaul yang sangat populer di kalangan anak muda, yaitu:
- OOTD (Outfit of The Day) - Singkatan yang dieja "o-o-te-de" ini mengacu pada penampilan atau pakaian yang dikenakan pada hari tertentu. Platform seperti TikTok (@lg.racunpurtin) dan Instagram (@outfitideas) yang menjadikan OOTD sebagai konten utama yang menarik jutaan pengikut.
- FOMO (Fear of Missing Out) - Dieja "ef-o-em-o", singkatan ini menggambarkan perasaan takut ketinggalan informasi atau tren terkini. Konten dengan tema FOMO, seperti yang dibuat oleh akun TikTok @awa_softpoken dengan judul "kalau fomo bilang teman", sangat efektif dalam menarik partisipasi audiens.
- Baper (Bawa Perasaan) - Banyak yang mengejanya sebagai "be-a-pe-e-er". Terdapat pada akun TikTok @hanssku__ yang menggunakan kata "yang suruh baper siapa?" untuk menciptakan konten yang menyentuh sisi emosional pengikutnya.
- PHP (Pemberi Harapan Palsu) – Pada kasus ini menarik dari singkatan ini adalah adanya pemaknaan ulang. Dengan PHP yang memiliki makna "Pemberi Harapan Palsu" dalam konteks percintaan. Terdapat dalam akun @somethingrelate di TikTok menggunakan kata "Dasar php" untuk konten relate tentang pengalaman romantis.
2. Penanggalan
Penanggalan adalah proses pemendekan yang mengambil satu bagian dari leksem, bagian dari kata, atau gabungan kata. Pada jenis abreviasi ini umumnya lebih sederhana dan langsung dipahami dalam penggunaannya tanpa perlu penjelasan panjang.
- Dr. (Doktor) - Gelar akademik tertinggi yang digunakan di depan nama seseorang. Contohnya dapat dilihat pada akun Instagram @bemkmunand yang menampilkan nama "Dr. Efa Yonnedi, SE., MPPM., Akt., CA., CRGP., Ph.D". Sehingga dalam penggunaan gelar ini menunjukkan pencapaian akademis seseorang.
- Bu (Ibu) - Bentuk sapaan informal untuk perempuan yang lebih tua, guru, atau figur otoritas perempuan. Pada penggunaan kata "bu" sangat umum dalam komunikasi WhatsApp dan percakapan sehari-hari di Indonesia.
- Lab (Laboratorium) - Penanggalan yang sangat praktis untuk ruang praktikum atau penelitian. Dalam dunia pendidikan, banyak grup WhatsApp yang dinamai dengan "Lab" untuk koordinasi kegiatan praktikum.
- Info (Informasi) - Salah satu bentuk penanggalan yang paling produktif. Terdapat pada akun Instagram @feriamsi yang menggunakan kata "INFO MALAM JUM'AT DAHSYAT" untuk menyebarkan berbagai informasi menarik kepada pengikutnya.
- Pak (Bapak) - Pada sapaan ini mencerminkan budaya kesopanan dalam masyarakat Indonesia untuk menghormati orang yang lebih tua atau berpendidikan pada laki-laki.
3. Akronim
Akronim adalah proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang sesuai dengan kaidah fonem bahasa Indonesia. Terdapat perbedaan mendasar antara akronim dan singkatan terletak pada cara pengucapannya: akronim dibaca sebagai satu kata utuh, sedangkan singkatan dieja per huruf.
- ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) - Meskipun organisasi ini telah berganti nama menjadi TNI, akronim ABRI masih sering digunakan dan diingat masyarakat. Terdapat pada akun TikTok @deppaap-1709 yang masih menggunakan singkatan ini dalam kontennya, sehingga menunjukkan betapa kuatnya akronim ini tertanam dalam memori masyarakat Indonesia.
- Mapolsek (Markas Kepolisian Sektor) - Akronim yang sangat efektif dan mudah diucapkan. Terdapat pada platform TikTok @mempawahinformatif yang menggunakan akronim ini untuk konten terkait kepolisian tingkat sektor. Dengan pengucapan "ma-pol-sek" jauh lebih praktis dibandingkan menyebutkan bentuk lengkapnya.
- Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) - Akronim resmi pemerintah yang sangat populer. Terdapat pada akun Instagram @infokemendikbud menjadi sumber informasi kebijakan pendidikan nasional yang diikuti jutaan masyarakat Indonesia. Sehingga kemudahan pengucapan membuat akronim ini lebih dikenal daripada bentuk lengkapnya.
- Pemko (Pemerintahan Kota) - Akronim yang digunakan untuk mengacu pada pemerintahan di tingkat kota. Terdapat pada akun Instagram @pemko.medan yang memberikan informasi terkait kebijakan dan program pemerintah kota Medan kepada warganya.
- TNI (Tentara Nasional Indonesia) - Salah satu akronim paling terkenal di Indonesia. Terdapat pada akun Instagram @tni_angkatan_laut yang aktif menyebarkan informasi dan membangun citra positif institusi militer. Akronim ini telah menjadi identitas nasional yang kuat.
Adapun terdapat keunggulan akronim terletak pada kemudahan pengucapan dan daya ingatnya yang kuat. Bahkan, banyak akronim yang telah menjadi kata baku dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan kehilangan identitasnya sebagai bentuk singkat.
4. Kontraksi
Kontraksi adalah proses pemendekan yang menyingkat leksem dasar atau gabungan leksem dengan menghilangkan beberapa bagian kata namun tetap mempertahankan bagian yang esensial. Kontraksi menghasilkan bentuk yang lebih ringkas tetapi tetap dapat dipahami dengan mudah.
- Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) - Salah satu kontraksi paling sukses dalam bahasa Indonesia. Pada kata "puskesmas" telah menjadi kata baku yang digunakan dalam komunikasi formal dan informal. Banyak grup WhatsApp puskesmas yang menggunakan kontraksi ini untuk koordinasi pelayanan kesehatan.
- Japri (Jalur Pribadi) - Kontraksi modern yang populer di kalangan pengguna media sosial. Istilah ini merujuk pada komunikasi pribadi melalui chat WhatsApp atau direct message. Dalam penggunaan "japri" menunjukkan keinginan untuk berdiskusi secara lebih privat.
- Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) - Kontraksi yang telah menjadi istilah resmi dalam program kesehatan masyarakat. Terdapat koordinasi kegiatan posyandu sering dilakukan melalui grup WhatsApp yang juga menggunakan nama "posyandu" untuk kemudahan identifikasi.
- Bansos (Bantuan Sosial) - Kontraksi yang sangat populer, terutama sejak pandemi COVID-19. Website bansos.com menjadi rujukan masyarakat untuk informasi berbagai program bantuan pemerintah. Dalam penggunaan kontraksi "bansos" lebih mudah diingat daripada "bantuan sosial".
- Kapolri (Kepala Kepolisian Republik Indonesia) - Kontraksi yang digunakan dalam lingkungan kepolisian. Terdapat pada akun TikTok @pidpolsekngunut yang menggunakan istilah ini dalam konten terkait struktur organisasi kepolisian.
Sehingga kontraksi sangat efektif untuk istilah-istilah pemerintahan dan layanan publik karena memberikan efisiensi komunikasi tanpa menghilangkan kejelasan makna.
5. Lambang Huruf
Lambang huruf merupakan proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang melambangkan kata, nama, atau konsep tertentu. Jenis abreviasi ini umumnya bersifat universal dan distandarisasi secara internasional, terutama untuk satuan-satuan pengukuran.
- °C (derajat celsius) - Lambang huruf untuk satuan suhu yang digunakan secara global. Setiap hari kita melihat simbol ini di aplikasi cuaca pada smartphone kita. Penggunaan lambang huruf ini jauh lebih praktis daripada menuliskan "derajat celsius" setiap kali.
- Rp. (Rupiah) - Lambang mata uang Indonesia yang tercetak di setiap uang kertas. Simbol ini merupakan identitas ekonomi nasional yang diakui secara internasional dengan kode ISO 4217: IDR.
- mdpl (meter di atas permukaan laut) - Lambang huruf untuk satuan ketinggian yang sering ditemukan pada papan penunjuk di gunung atau lokasi wisata. Para pendaki gunung sering memposting foto dengan caption yang menyebutkan ketinggian dalam mdpl, dan informasi ini juga banyak beredar di TikTok.
- l (liter) - Satuan volume yang kita lihat setiap hari pada kemasan minyak goreng, air mineral, atau bahan bakar. Standarisasi lambang huruf ini memudahkan perdagangan dan transaksi internasional.
- kg (kilogram) - Satuan massa yang tertera pada kemasan gula, beras, dan berbagai produk konsumen lainnya. Lambang huruf ini merupakan bagian dari Sistem Internasional (SI) yang digunakan di seluruh dunia.
Sehingga lambang huruf memiliki keunikan karena bersifat lintas bahasa dan budaya. Penggunaan simbol yang sama di berbagai negara memfasilitasi komunikasi global, terutama dalam perdagangan, sains, dan teknologi.
Pada era digital yang telah mempercepat proses pembentukan dan penyebaran abreviasi baru, terutama melalui media sosial. Platform seperti TikTok, Instagram, dan WhatsApp telah menjadi ruang kreativitas di mana abreviasi terus bermunculan dan berkembang. Sehingga fenomena ini menunjukkan bahwa bahasa adalah sistem yang hidup dan terus berevolusi mengikuti kebutuhan penggunanya.
Namun, dalam menggunakan abreviasi, kita perlu bijaksana dan mempertimbangkan dalam berkomunikasi. Pemahaman tentang kapan menggunakan bentuk singkat dan kapan menggunakan bentuk lengkap sangat penting, terutama dalam membedakan situasi formal dan informal. Kemampuan untuk beralih antara register formal dan informal ini merupakan kompetensi berbahasa yang penting di era modern.
Memahami abreviasi bukan hanya penting bagi mahasiswa linguistik atau mereka yang belajar morfologi, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin berkomunikasi secara efektif dalam bahasa Indonesia. Dengan memahami jenis-jenis dan kaidah penggunaan abreviasi, kita dapat memanfaatkan bentuk-bentuk singkat ini untuk meningkatkan efisiensi komunikasi tanpa mengurangi kualitas pesan yang disampaikan.
Sehingga ke depannya, kita dapat mengharapkan munculnya lebih banyak bentuk abreviasi baru yang memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Tugas kita adalah menggunakan abreviasi secara cerdas dan bertanggung jawab, menjaga keseimbangan antara efisiensi komunikasi dan pelestarian kaidah bahasa yang baik dan benar.
Biodata Penulis:
Febby Gusmelyyana, lahir pada tanggal 20 Agustus 2005 di Padang, saat ini aktif sebagai mahasiswa, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, di Universitas Andalas. Penulis bisa disapa di Instagram @fbyyanaaa