Oleh Hanifah Yumna Salsabila
HTS (Hubungan Tanpa Status) makin kesini makin jadi genre favorit di kalangan Gen Z. Padahal HTS ini tu ga ada hubungan resmi, ga ada ending bahagia yang dijanjikan, tapi disitulah letak asiknya! Gimana ga asik coba, bayangin aja mulai dari chat intens yang tiba-tiba ngilang, kode-kode yang ga jelas arahnya, dan yang paling gong itu cemburu yang katanya ga boleh dipermasalahin (soalnya ga ada status) hehe.
Tapi, bagi banyak Gen Z HTS itu seperti nonton film romance tanpa skrip: absurd, bikin ketawa, tapi juga bingung sendiri. Relate sama kisahmu? Yuk baca!
1. Chemistry 10/10, Status 0/10
HTS juga bisa ngalahin hubungan yang ada status. Mulai dari call setiap hari, update hal-hal kecil sepanjang hari, saling kirim pap random yang fotonya miring 45 derajat. Mulai dari pap bangun tidur, pap lagi makan, sampai pap “gabut banget nih, lihat lampu kamar ku aestetic kan?”. Semuanya jadi rutinitas seolah dilakukan pasangan beneran. Semua itu dilakukan tanpa filter, tanpa malu, dan tanpa status. Tapi, HTS bisa bikin seseorang punya someone to talk setelah melewati hal-hal berat hari ini. Bisa saling curhat dengan voice note panjang 5 menit dan call mendadak jam 1 pagi. Kadang cuma butuh chat “lagi ngapain? gimana hari ini?” udah bikin lega. Hubungan apapun ga bisa menyaingi kenyamanan itu. Kelakuannya couple, vibe-nya couple, pap-pap nya couple, tapi kalau statusnya? hanya Tuhan dan close friend Instagram aja yang tahu.
2. Mau Cemburu Tapi Ga Ada Hak — Dilema Nasional HTS
HTS bisa bikin mendadak jago acting. Lihat dia kirim pap nongkrong sama cewe atau cowo lain, jantung rasanya udah berdebar seperti habis lari 200 meter. Tapi di chat tetap harus pura-pura santai : “wah kayanya seru banget, have fun yaa”. Padahal yang sebenarnya mau diketik tu : “kok kamu sama dia? kayanya kamu lebih bahagia sama dia ya daripada sama aku?”.
Kocaknya, setiap hal kecil bisa memicu cemburu:
- Dia belum bales chat kamu, tapi story-nya update tiap 5 menit.
- Dia lagi aktif di sosmed, tapi ga bales chat kamu.
- Dia lupa bilang mau pergi aja rasanya kaya ditusuk pelan-pelan — “kok ga ngabarin aku dulu ya?”
Tiap kali mau marah, langsung ditampar realita : “loh aku siapa? aku bukan pacarnya”. Walaupun ga punya hak untuk cemburu, perasaan harus tetap jalan tanpa izin. Kamu kesel, bete, overthinking sendirian, sementara dia ga sadar apa-apa. Begitu dia chat manis kaya biasa? semua drama hati langsung di uninstall tanpa sisa.
3. Relationship yang Cuma Resmi di Grup WhatsApp Temen Deket
Lucunya HTS tu, di dunia nyata kaya ga ada apa-apa, tapi di grub WhatsApp temen deket, rasanya udah kaya couple resmi. Baru dia bilang “udah makan belum?”, temen kamu langsung ikutan heboh “astaga, dia care banget”. Setiap chat yang kamu screenshoot, setiap pap yang dia kirim, setiap perubahan vibes, kamu analisis bareng-bareng kaya lagi bedah kasus kriminial. Temen-temen kalian sampai tau timeline hubungan kalian lebih detail daripada kamu. Mereka inget kapan pertama kali kalian chat an, kapan dia ghosting tipis-tipis, sampai kapan kalian deeptalk jam 1 pagi.
Jadi official? No.
Jadi bahan gosip berjam-jam di grub? Yes.
HTS tu memang aneh: statusnya ga jelas, komitmennya samar, tapi perasaan dan dramanya sering kerja lembur sampai subuh.
Biodata Penulis:
Hanifah Yumna Salsabila saat ini aktif sebagai mahasiswa, prodi Pendidikan Ekonomi, di Universitas Sebelas Maret.