Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Glow Up Tanpa Tertipu: Literasi Kosmetik untuk Remaja di Tengah Tren Skincare Overclaim

Ingin glow up tanpa tertipu klaim skincare yang berlebihan? Yuk pelajari pentingnya literasi kosmetik agar bisa memilih produk yang cocok buat kulitmu

Oleh Embun

Siapa sih yang tidak mau berubah jadi versi diri yang lebih cantik dan lebih cerah-alias glow up? Sekarang, skincare sudah jadi bagian dari keseharian banyak remaja. Cuma butuh scroll TikTok sebentar, sudah muncul video-video produk yang klaimnya macam-macam—mulai dari bisa mencerahkan kulit dalam tiga hari, menghilangkan jerawat semalam, sampai mengecilkan pori-pori hanya sekali pakai.

Belum lagi banyak influencer yang muncul dengan super bening dan glowing seperti kaca, siapa yang tidak tergoda melihatnya? Wajar banget, karena sebenarnya manusia memang mudah tertarik pada hal-hal yang kelihatan cantik atau bercahaya.

Kosmetik

Masalahnya, tidak semua klaim tersebut benar atau terbukti. Banyak produk diluaran sana sebenarnya hanya melebih-lebihkan manfaat yang diberikan. Owner-owner semangat menjual hasil yang terdengar "wah", tetapi kenyataannya jauh di bawah ekspektasi. Ditambah lagi, banyak remaja yang masih dalam fase mencari jati diri—penuh rasa ingin tahu dan kadang suka terburu buru mencoba sesuatu sehingga menjadi sasaran yang mudah untuk strategi pemasaran seperti ini.

Di sinilah pentingnya sebuah literasi kosmetik. Remaja sekarang perlu paham apa yang mereka pakai, bukan cuma ikut tren atau percaya begitu saja pada klaim yang belum jelas kebenarannya.

Sebenarnya, literasi kosmetik itu bukan tentang harus hafal rumus kimia atau istilah yang susah- susah. Intinya, kita cuma perlu tahu produk mana yang cocok buat kondisi kulit kita, paham bahan apa yang kita pakai di wajah, dan bisa tahu apakah klaim suatu produk masuk akal atau cuma dilebih-lebihkan saja.

Contohnya, ada produk yang menulis “mengandung niacinamide”, padahal jumlahnya sebenarnya sedikit banget sampai efeknya hampir tidak kerasa. Ada juga produk yang pakai retinol atau AHA/BHA dengan kadar cukup tinggi, tapi tidak memberi penjelasan yang jelas bahwa bahan-bahan itu bisa bikin iritasi kalau dipakai sembarangan. Kalau kita tidak tahu cara baca label atau tidak paham informasi seperti ini, kulit yang akhirnya kena masalah—dan tentu saja itu tidak enak sama sekali. Untungnya, hal seperti ini bisa dicegah kalau kita punya sedikit pengetahuan dasar tentang skincare.

Dengan literasi kosmetik yang baik, remaja bisa menjadi lebih teliti dan tidak mudah terbujuk. Mereka tidak langsung termakan video viral yang menunjukkan hasil before-after yang jelas terlalu dilebih-lebihkan. Mereka juga tidak lagi asal beli produk hanya karena lagi ramai dibahas, tapi lebih mikir dulu apakah produknya memang cocok dan aman buat kulit mereka.

Yang tidak kalah penting, mereka sadar kalau kulit sehat itu tidak datang secara instan seperti sulap. Glow up yang sebenarnya itu bukan soal numpuk produk sebanyak mungkin, tapi tahu produk mana yang benar-benar dibutuhkan kulit. Dengan begitu, hasilnya bisa lebih kelihatan dan tahan lama.

Program literasi kosmetik bisa bikin proses belajarnya jauh lebih seru. Bayangin ada kelas atau kegiatan yang bukan cuma ngajarin cara membaca kandungan skincare, tapi juga membantu memahami klaim-klaim skincare yang sering bikin bingung. Lewat program seperti ini, remaja bisa dapat panduan pengetahuan tentang cara merawat kulit tanpa rasa cemas. Suasananya pun bisa dibuat lebih positif, ramah, dan nyaman, sehingga remaja merasa didukung dan semangat untuk belajar.

Influencer dan brand juga memiliki peran penting. Influencer yang jujur dan memahami skincare dapat membantu memberikan contoh yang baik, sedangkan brand seharusnya lebih transparan dan tidak hanya mengejar tren.

Pada akhirnya, glow up terbaik adalah yang membuat kulit tetap sehat, tidak menguras dompet, dan tidak membuat stres. Literasi kosmetik memberikan jalan bagi remaja untuk tetap mengikuti tren dan tampil percaya diri, tanpa harus tertipu oleh klaim skincare yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Glow up? Boleh banget. Tertipu? No, Thanks.

Biodata Penulis:

Embun saat ini aktif sebagai Mahasiswa Farmasi di Universitas Mulawarman.

© Sepenuhnya. All rights reserved.