Oleh Ahmad Daffaa Husni Labib
Seiring dengan kemajuan zaman, pendidikan terus mengalami berbagai perubahan seiring berjalannya waktu. Saat ini, di era digital, perkembangan anak-anak sangat berbeda dibandingkan dengan masa lalu.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peran pendidik sangat besar dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Bagi pendidik, penguasaan teknologi merupakan kompetensi yang harus dikuasai guna mendukung peningkatan proses pembelajaran sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru.
Pembelajaran Fiqih sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang kering dan didominasi oleh hafalan dalil serta pemahaman hukum-hukum. Kondisi ini tak jarang menyebabkan keaktifan peserta didik menurun di kelas. Mereka cenderung pasif, hanya mendengarkan ceramah guru, dan kurang bersemangat dalam mengeksplorasi materi. Padahal, Fiqih memerlukan pemahaman kontekstual dan aplikasi praktis yang harus diinternalisasi oleh peserta didik. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan sebuah inovasi metode pembelajaran yang mampu mengubah suasana kelas menjadi lebih dinamis, menyenangkan, dan interaktif. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi melalui kuis interaktif Kahoot!
Mengenal Kahoot! sebagai Media Pembelajaran Interaktif
Kahoot merupakan platform media pembelajaran digital yang mempunyai fitur quiz dan game. Karena Kahoot mempunyai fitur quiz dan game, Kahoot bisa dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi pembelajaran bagi siswa, seperti latihan soal, pre-tes, post tes, penguatan materi dan lain-lain. Menurut Sumarso, Kahoot adalah aplikasi di internet yang memungkinkan kita membuat dan memainkan kuis seperti permainan. Peserta mendapatkan poin untuk jawaban yang tepat, dan siswa yang ikut dapat langsung melihat hasil jawaban mereka.
Mengapa Kahoot! Efektif dalam Pembelajaran Fiqih?
- Menciptakan Kompetisi Sehat: Fitur skor dan leaderboard (papan peringkat) pada Kahoot! mendorong peserta didik untuk berlomba-lomba memberikan jawaban yang benar dengan waktu secepat mungkin. Aspek kompetitif ini secara signifikan meningkatkan motivasi dan fokus mereka.
- Umpan Balik Instan (Instant Feedback): Peserta didik segera mengetahui apakah jawaban mereka benar atau salah. Hal ini memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang baru saja dipelajari dan meminimalisir miskonsepsi.
- Visual dan Audiovisual Menarik: Tampilan Kahoot! yang penuh warna dan diiringi musik yang energik dapat memecah kejenuhan dalam mempelajari materi Fiqih yang padat.
Implementasi Kahoot! dalam Pembelajaran Fiqih di Kelas X MAN 2 Pekalongan
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada siswa kelas X MAN 2 Pekalongan menunjukkan bahwa pengaplikasian platform interaktif Kahoot memberikan peningkatan hasil belajar mata pelajaran Fiqih. Data awal menunjukkan bahwa hasil belajar Fiqih siswa seringkali terhambat oleh metode pembelajaran konvensional yang cenderung monoton dan membosankan, sehingga mengakibatkan kurangnya keterlibatan, interaksi, dan pemahaman yang kurang bagi siswa. Oleh karena itu, pembelajaran melalui media Kahoot digunakan sebagai inovasi pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan siswa, dan menumbuhkan lingkungan belajar dan menguatkan materi secara efektif dan menyenangkan, sehingga dapat memberi kualitas pemahaman dan nilai Fiqih mereka.
Dilihat dari sisi data objektif, evaluasi setelah post-test secara jelas menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai rata-rata hasil belajar Fiqih. Rata-rata nilai post-test kelompok eksperimen(yang menggunakan Kahoot) berada di atas rata-rata nilai pre-test dan juga di atas rata-rata nilai kelompok kontrol(yang menggunakan metode konvensional). Peningkatan ini menunjukkan bahwa penggunaan Kahoot tidak hanya sebagai media tes, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang mendorong pemahaman materi dengan cara cepat dan menarik, serta mengubah suasana kelas dari yang cenderung pasif menjadi lebih aktif dan kompetitif. Penggunaan fitur waktu terbatas (timer), musik yang energik, dan papan skor (leaderboard) dalam kuis secara langsung meningkatkan adrenalin siswa, dan siswa menjadi lebih antusias dalam mengerjakan tes atau penguatan materi, sehingga Kahoot dinilai efektif merangsang kemampuan siswa dalam pengambilan keputusan dan aplikasi cepat kaidah Fiqih.
Secara kualitatif, penggunaan Kahoot berhasil menciptakan perubahan positif yang nyata dalam dinamika kelas. Berdasarkan pengamatan siswa kelas X menunjukkan antusiasme, focus, partisipasi aktif, dan dorongan belajar yang jauh lebih tinggi saat sesi Fiqih diisi dengan Kahoot. Unsur-unsur gamifikasi seperti papan skor (leaderboard) dan music berhasil menciptakan suasana kelas yang hidup dan menyenangkan, sehingga berhasil mengurangi beban belajar materi Fiqih yang dianggap berat. Partisipasi aktif meningkat, dan siswa yang awalnya cenderung pasif kini lebih berani menjawab, menegaskan bahwa Kahoot sukses mengubah pandangan siswa terhadap mata pelajaran ini menjadi sesi yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Inovasi dalam metode pembelajaran Fiqih sangat diperlukan untuk menjawab tantangan era digital. Kahoot! menawarkan solusi praktis dan efektif sebagai alat untuk meningkatkan keaktifan, motivasi, dan pemahaman peserta didik.
Kahoot terbukti menjadi instrumen yang penting dalam memfasilitasi pemahaman konsep Fiqih melalui metode fun-learning, Kahoot juga dapat mengubah siswa menjadi subjek belajar yang aktif dan termotivasi. Dengan demikian hasil penelitian ini memberikan dasar yang kuat bagi para pendidik Fiqih untuk secara terencana dapat menggabungkan sarana teknologi digital sebagai bagian dari strategi pengajaran rutin guna meningkatkan motivasi intrinsik dan optimalisasi hasil belajar siswa.
Biodata Penulis:
Ahmad Daffaa Husni Labib saat ini aktif sebagai mahasiswa, PAI, di UIN K.H. Abdurrahmad Wahid Pekalongan.