Oleh Minkhatul Maula
Di era modern seperti sekarang, kita sering mendengar tentang pentingnya pendidikan. Namun, bagi umat Islam, pendidikan bukan hanya urusan meraih nilai bagus atau gelar tinggi. Lebih dari itu, pendidikan adalah bagian dari ibadah dan proses membangun diri menjadi manusia yang utuh—cerdas, bermoral, dan dekat dengan Allah. Ajaran Islam melalui Al-Qur’an dan Hadits telah lama menegaskan bahwa ilmu adalah cahaya yang membimbing umat dalam menapaki kehidupan.
Pendidikan: Perintah Pertama dalam Islam
Ketika wahyu pertama turun, kata yang muncul bukanlah “sembahlah”, bukan pula “bersabarlah”. Kata pertama itu adalah “Iqra” — bacalah! Perintah ini adalah tanda bahwa Islam menempatkan ilmu sebagai dasar segala pengembangan manusia. Membaca bukan sekadar membuka buku, tetapi membuka jendela pengetahuan, membuka mata hati, dan membuka pemahaman terhadap dunia sebagai ciptaan Allah.
Hadits Nabi pun menguatkan hal ini: “Menuntut ilmu wajib bagi setiap Muslim.” Artinya, pendidikan adalah hak dan kewajiban semua orang tanpa melihat status sosial, gender, atau latar belakang apa pun.
Ilmu, Moral, dan Spiritual: Tiga Pilar Pendidikan Islam
Berbeda dengan pendidikan modern yang kadang hanya menekankan kecerdasan intelektual, Islam memandang ilmu sebagai jalan untuk membangun karakter dan spiritualitas.
1. Aspek Ilmu
Ilmu membuat manusia mampu membaca realitas, menguasai teknologi, bahkan berkontribusi pada kemajuan dunia. Tetapi Islam menekankan bahwa ilmu harus digunakan untuk kebaikan.
2. Aspek Moral
Surah Luqman memberikan teladan bagaimana nilai akhlak—seperti kejujuran, kesabaran, adab, dan rendah hati—merupakan inti pendidikan. Nabi Muhammad SAW sendiri menyatakan bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak. Artinya, pendidikan apa pun yang tidak melahirkan akhlak mulia berarti kehilangan rohnya.
3. Aspek Spiritual
Dalam Islam, belajar bukan hanya untuk meraih karier. Tetapi untuk mendapatkan ridha Allah. Allah menegaskan dalam Al-Mujadilah ayat 11 bahwa orang berilmu akan ditinggikan derajatnya. Inilah motivasi yang membuat pendidikan dalam Islam jauh dari sifat materialistis.
Tantangan: Pendidikan Islam Kadang Terjebak pada Kognitif Saja
Meski konsep pendidikan Islam begitu lengkap, praktiknya tidak selalu seimbang. Banyak lembaga pendidikan Islam masih lebih fokus pada hafalan, teori agama, atau capaian akademik, tetapi kurang menekankan pengembangan karakter dan kemampuan sosial.
Padahal, pendidikan Islam mengajarkan bahwa:
- Ilmu agama penting, tetapi ilmu dunia pun sama-sama bernilai jika membawa manfaat.
- Hafalan tidak cukup tanpa pengamalan.
- Pengetahuan tanpa akhlak dapat menyesatkan, bukan menyelamatkan.
Solusi: Pendidikan Holistik Ala Islam
Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan pendekatan pendidikan yang menyatukan tiga aspek: akal, akhlak, dan ruh.
Pendidikan holistik Islam berarti:
- Menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum.
- Mengajarkan sains sambil menanamkan etika penggunaannya.
- Melatih kecerdasan emosional dan spiritual sekaligus.
- Mendorong siswa belajar bukan karena nilai, tetapi karena Allah.
Pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits relevan untuk menghadapi dunia modern. Islam tidak hanya ingin menghasilkan generasi yang pandai berbicara atau banyak hafalan, tetapi generasi yang berakhlak mulia, berjiwa sosial tinggi, dan berkomitmen kepada Allah.
Biodata Penulis:
Minkhatul Maula saat ini aktif sebagai mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prodi Pendidikan Agama Islam.