Oleh Tri Setianing Sukma
Pada Era globalisasi saat ini, isu krisis lingkungan semakin memanas. Krisis lingkungan saat ini menjadi tantangan global yang semakin mendesak dengan meluasnya dampak ke berbagai aspek kehidupan. Polusi plastik yang tak terkelola memperparah masalah perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, serta kontaminasi udara dan udara yang kini menyusup hingga ke dalam tubuh manusia (Kemenlh, 2025). Fenomena ini tidak hanya mengancam keseimbangan ekosistem, tetapi juga keberlangsungan hidup umat manusia dan berbagai makhluk hidup di bumi. Situasi ini menuntut aksi kolektif dan kesadaran dari setiap individu untuk menjaga dan merawat alam sebagai warisan yang harus dipertahankan bagi generasi mendatang.
Pendidikan Islam Ekologi kini semakin mendapat perhatian sebagai pendekatan yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan kesadaran lingkungan. Pendidikan ini tidak hanya mengajarkan ibadah ritual semata, melainkan lebih jauh menanamkan etika ihsan perilaku penuh kesempurnaan dan kehati-hatian dalam merawat bumi sebagai amanah dari Allah SWT. Konsep ihsan dalam konteks lingkungan mengajak umat untuk menjaga keseimbangan alam agar keberlangsungan hidup bisa terus terjaga dengan baik. Pendidikan ekologi dalam Islam mengajarkan nilai spiritual, etika, dan tanggung jawab teologis terhadap seluruh makhluk ciptaan Tuhan (Barizi, 2025).
Konsep amanah dan khalifah fil ardh dalam Islam mengajarkan bahwa manusia bertanggung jawab menjaga alam sebagai titipan Allah, sehingga merusak lingkungan dianggap dosa ekologis, dan pelestarian bumi adalah tugas spiritual dan moral umat Islam (Imamah, 2022). Dalam ajaran Islam, manusia diberi peran sebagai khalifah, yang berarti pengelola dan penjaga bumi. Tetapi tanggung jawab ini tidak sebatas simbolis; pendidikan Islam Ekologi mengajak setiap individu untuk menginternalisasi nilai amanah tersebut secara nyata. Merawat lingkungan bukan semata tugas pemerintah atau aktivis, melainkan kewajiban setiap Muslim yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari membuang sampah pada tempatnya sampai menghemat sumber daya alam.
Penerapan etika ihsan dalam pendidikan ini juga mengandung pesan moral yang dalam. Pendidikan Islam Ekologi memandang kerusakan lingkungan sebagai akibat lemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai agama yang mengedepankan keseimbangan dan harmoni ciptaan. Oleh karenanya, membangun kesadaran ekologis berarti juga memperkuat karakter dan moral umat dalam menjalankan sunnah Rasulullah yang penuh kasih dan perhatian terhadap alam.
Selain itu, pendidikan ini menekankan pentingnya keterhubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Dalam prakteknya, materi tentang Islam dan ekologi saling melengkapi, mendorong siswa melihat bumi sebagai bagian dari ibadah yang lebih luas daripada ritual wajib seperti shalat dan puasa. Hal ini menjadi wahana pembelajaran berkelanjutan, mengajarkan anak-anak dan generasi muda agar lebih peka dan bertanggung jawab terhadap planet ini.
Pengajaran Islam Ekologi juga mengatasi pandangan yang tersegregasi antara agama dan sains. Di sini, ilmu pengetahuan yang membahas ekosistem dan keberlanjutan diselaraskan dengan teks-teks suci dan ajaran Nabi. Ini membuka ruang bagi integrasi ilmu dan keimanan yang mendalam, membentuk individu yang tidak hanya taat secara spiritual, namun juga sadar secara ekologis dan sosial.
Dengan mengusung pendidikan Islam Ekologi berbasis etika ihsan, kita menyiapkan generasi yang tidak hanya menjalankan ritual ibadah dengan baik, tapi juga mampu berkontribusi nyata dalam menjaga bumi. Ini adalah bentuk keberlanjutan iman dan amal dalam menghadapi tantangan krisis lingkungan global yang makin kompleks. Pendidikan ini menjadi wujud nyata dari iman yang hidup, yang menyeluruh dan penuh belas kasih.
Daftar Pustaka:
- Barizi, S. D. A. (2025). Ekologi Dalam Al-Quran Dan Hadis: Implikasinya Terhadap Kurikulum Pendidikan Islam. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
- Kemenlh. (2025). Wamen LH Tutup HLH Sedunia 2025, Serukan Aksi Nyata Atasi Polusi Plastik dan Krisis Sampah. (https://kemenlh.go.id/news/detail/wamen-lh-tutup-hlh-sedunia-2025-serukan-aksi-nyata-atasi-polusi-plastik-dan-krisis-sampah) diakses pada 02 Desember 2025
- Imamah, Y. H., & Hidayat, N. (2022). Integrasi pendidikan islam dan pendidikan lingkungan hidup. Jurnal Mubtadiin, 8(01).
Biodata Penulis:
Tri Setianing Sukma saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.