Aceh sedang tidak baik-baik saja.

5 Rekomendasi Film Horor Indonesia yang Bikin Merinding Tapi Tetap Nagih

Siap merinding dan ngakak sekaligus? Yuk, intip 5 film horor Indonesia tahun ini yang seru, menegangkan, dan wajib masuk daftar tontonanmu!

Oleh Hafsah Nur Laily

Indonesia itu negara yang murah senyum, ramah tamah, makanannya enak, tapi urusan horor… jangan diraguin. Kita ini jagonya bikin kisah yang nggak cuma nakutin, tapi juga bikin pikiran kebawa sampai rumah. Tahun ini, ada lima film horor lokal yang sayang banget kalau dilewatkan. Ceritanya kuat, horornya bukan kaleng-kaleng, dan masing-masing punya gaya yang beda.

Rekomendasi Film Horor Indonesia yang Bikin Merinding Tapi Tetap Nagih

Berikut lima rekomendasi film horor Indonesia yang wajib masuk daftar tontonanmu.

1. Sekawan Limo — Horor Komedi yang Bikin Takut Sekaligus Ngakak

Kalau kamu butuh hiburan yang bikin jantung deg-degan dan perut tergelitik, Sekawan Limo adalah pilihan paling aman, sekaligus paling berisiko—risiko ketawa di tengah adegan serem.

Film ini mengisahkan lima sahabat yang entah kenapa selalu punya ide-ide aneh. Kali ini, ulah mereka membuat satu persatu kejadian supranatural muncul. Ketegangan dan komedinya bercampur sempurna. Chemistry para pemainnya solid, dialognya ngalir, dan tiap karakter punya peran yang bikin ceritanya hidup.

Ini jenis film horor yang bikin kamu bingung: mau tutup mata karena takut, atau ketawa karena kelakuan mereka? Dua-duanya boleh.

2. Panggonan Wingit — Horor Jawa yang Pelan, Sunyi, dan Nempel di Kepala

Coba bayangin film horor yang nggak banyak suara, nggak banyak hantu lompat-lompat, tapi tetap bikin bulu kuduk berdiri. Nah, itulah Panggonan Wingit.

Film ini mengangkat suasana mistis khas Jawa yang kuat banget. Ceritanya tentang sekelompok orang yang masuk ke tempat terlarang—tempat dengan sejarah kelam yang disembunyikan dari warga. Yang bikin film ini efektif adalah atmosfernya yang pekat, sepi, dan pelan-pelan merayap masuk ke pikiran penonton.

Visualnya cantik tapi menyeramkan, akting para pemainnya natural, dan terornya cenderung psikologis. Bukan horor yang teriak-teriak, tapi horor yang berbisik pelan… dan justru itu yang lebih serem.

3. Petaka Gunung Gedhe — Terjebak di Gunung, Terjebak dalam Teror

Buat yang suka horor survival, Petaka Gunung Gedhe wajib masuk list. Di awal, kita disuguhi pemandangan gunung yang indah, udara sejuk, dan rombongan pendaki yang semangat. Tapi tentu saja kebahagiaan itu cuma bertahan sekitar 15 menit.

Setelah salah jalur, mereka mulai mendengar suara-suara yang nggak jelas asalnya. Ada bayangan yang mengikuti, ada kejadian ganjil yang bikin logika nggak bisa diajak kompromi. Kekuatan film ini terletak pada perpaduan horor supranatural dan ketakutan realistis: dingin, lelah, tersesat, dan merasa diawasi.

Akting cast-nya meyakinkan banget, ditambah suasana hutan yang makin lama makin kayak labirin. Seremnya dapet, tegangnya dapet, dan rasa “duh jangan-jangan ada yang nongol” makin lama makin kuat.

4. Jalan Pulang — Horor Realistis yang Bikin Kamu Enggan Jalan Sendiri

Film ini mungkin punya premis paling sederhana: seseorang pulang sendirian di malam hari. Itu saja. Tapi Jalan Pulang membuktikan bahwa hal-hal kecil yang dekat dengan hidup kita bisa jadi sumber horor paling efektif.

Kita diajak mengikuti perjalanan tokoh utama melewati jalan kampung yang sunyi, gang sempit, lampu jalan yang kayaknya butuh diservis, dan suara-suara asing yang muncul tanpa permisi. Akting pemeran utamanya kuat, suasananya intim, dan horornya mengandalkan atmosfer serta ketidakpastian.

Film ini bikin kita sadar: kadang, jalan paling sepi adalah jalan yang paling banyak “penghuninya”.

5. Agak Laen — Horor Komedi yang Absurd tapi Nancep di Hati

Di antara film-film horor yang gelap, mencekam, dan penuh teror, Agak Laen muncul sebagai penyegar, tapi penyegar yang justru bikin kamu takut sambil ngakak. Film ini mengikuti empat sekawan yang mengelola rumah hantu seadanya di pasar malam. Harapannya sederhana: tempatnya ramai, duit mengalir, hidup aman tenteram. Tapi hidup, seperti biasa, tidak sebaik itu. Dari yang awalnya hanya trik-trik receh biar rumah hantunya terlihat “seram”, tiba-tiba mereka tersandung kasus beneran yang mengubah hidup semuanya.

Sebagai film yang menggabungkan satir sosial, kritik halus, dan komedi gelap, Agak Laen layak banget jadi paket komplet: ngakak dapat, gregetan dapat, horornya juga dapet. Dan yang paling penting: film ini mengingatkan bahwa kadang, hal paling menakutkan bukan makhluk halus… tapi keputusan manusia sendiri.

Biodata Penulis:

Hafsah Nur Laily saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.

© Sepenuhnya. All rights reserved.