Oleh Rias N. Zahra
Di era serba cepat seperti sekarang, keluarga menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks dibandingkan satu atau dua dekade lalu. Perubahan sosial, tekanan ekonomi, perkembangan teknologi, hingga tuntutan pendidikan sering membuat dinamika keluarga menjadi tidak stabil. Dalam kondisi seperti ini, keberadaan konselor keluarga menjadi penopang penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan emosional seluruh anggota keluarga.
Keluarga sebagai Sistem yang Saling Terhubung
Teori Sistem Keluarga (Bowen) menekankan bahwa keluarga adalah sebuah sistem yang setiap anggotanya saling memengaruhi. Jika satu anggota mengalami masalah, maka seluruh sistem ikut terganggu. Misalnya, anak yang stres di sekolah dapat memengaruhi pola komunikasi orang tua, atau konflik antar pasangan dapat berdampak pada perilaku anak.
Dalam konteks ini, konselor berperan membantu keluarga melihat pola-pola interaksi yang tidak sehat seperti triangulasi, komunikasi tertutup, atau pola asuh otoriter dan memfasilitasi perubahan agar hubungan dalam keluarga berjalan lebih adaptif.
Konselor sebagai Fasilitator Perkembangan Keluarga
Berdasarkan teori perkembangan keluarga (misalnya Model Perkembangan Keluarga oleh Duvall), setiap keluarga melewati tahapan-tahapan perkembangan: mulai dari pasangan baru menikah, memiliki anak, hingga memasuki masa lansia. Setiap tahap memiliki tugas perkembangan yang berbeda dan memunculkan tantangan emosional yang spesifik.
Di sinilah konselor memiliki peran strategis, yaitu:
1. Menguatkan Komunikasi Keluarga
Di banyak kasus, masalah dalam keluarga bukan semata pada konfliknya, tetapi pada bagaimana mereka membicarakan konflik itu. Konselor membantu keluarga membangun komunikasi asertif, empatik, dan terbuka sehingga setiap anggota merasa didengar dan dihargai.
2. Membantu Keluarga Menyesuaikan Diri dengan Tahap Perkembangan
Misalnya:
- Orang tua baru yang kewalahan dengan perubahan ritme hidup,
- Remaja yang mulai mencari identitas diri,
- Orang tua yang menghadapi “empty nest” ketika anak beranjak dewasa.
Konselor menjadi pendamping dalam proses transisi tersebut agar keluarga tetap berfungsi secara optimal.
3. Mencegah Masalah Menjadi Lebih Besar
Banyak keluarga baru mencari konselor ketika masalah sudah meledak. Padahal, konseling keluarga juga efektif sebagai layanan preventif—membantu keluarga memahami pola interaksi, emosi, dan tugas perkembangan sebelum timbul konflik yang lebih berat.
Peran Konselor di Tengah Dinamika Sosial Modern
Saat ini, keluarga tidak hanya menghadapi tantangan internal, tetapi juga eksternal, seperti tekanan akademik, media sosial, budaya instan, dan pergeseran nilai. Hal yang dapat dilakukan konselor keluarga meliputi:
- Mengembangkan literasi pengasuhan modern, seperti mengelola screen time dan digital parenting,
- Mengurangi stres pengasuhan, terutama pada keluarga dengan orang tua bekerja,
- Membantu keluarga membangun ketahanan (family resilience) agar mampu menghadapi masalah secara sehat dan produktif.
Tidak berhenti di situ, konselor juga membantu membangun budaya keluarga yang suportif, penuh penghargaan, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Mengapa Peran Konselor Keluarga Semakin Dibutuhkan?
Karena realitas saat ini memperlihatkan bahwa keluarga sering terbentuk tanpa bimbingan emosional yang memadai. Banyak orang tua mengandalkan intuisi atau pengalaman pribadi, padahal setiap generasi menghadapi tantangan yang berbeda. Konselor hadir untuk menjembatani kesenjangan itu dengan pendekatan ilmiah dan humanistik.
Konselor tidak menggurui, melainkan memberdayakan keluarga agar menyadari kekuatan mereka sendiri. Ketika keluarga berhasil menemukan ritme yang sehat, dampaknya bukan hanya pada kebahagiaan rumah tangga, tetapi juga pada perkembangan anak, kesehatan mental seluruh anggota, bahkan kualitas masyarakat secara luas.
Keluarga tetap menjadi fondasi utama dalam perkembangan individu. Namun, fondasi ini membutuhkan perawatan, penguatan, dan pendampingan. Konselor keluarga hadir sebagai mitra profesional yang membantu keluarga berkembang secara sehat sesuai tahap perkembangannya.
Dalam pandangan saya, peran konselor dalam layanan bimbingan dan konseling keluarga bukan hanya penting tetapi urgent di tengah dinamika kehidupan modern. Keluarga yang sehat akan melahirkan generasi yang kuat. Dan konselor adalah salah satu pilar yang memastikan proses ini berjalan dengan baik.
Biodata Penulis:
Rias N. Zahra saat ini aktif sebagai mahasiswa di Universitas Sebelas Maret.