Pada halaman ini kami mengarsipkan puisi-puisi pendek/singkat 2 Bait 8 Baris; setiap bait akan diisi dengan 4 baris. Setiap puisi mungkin akan menghadirkan tema dan rima yang berbeda-beda. Namun sebelumnya mari kita baca beberapa di antaranya.
Contoh Puisi 2 Bait 8 Baris karya Sapardi Djoko Damono
Kita Saksikan
kita saksikan burung-burung lintas di udara
kita saksikan awan-awan kecil di langit utara
waktu cuaca pun senyap seketika
sudah sejak lama, sejak lama kita tak mengenalnya
di antara hari buruk dan dunia maya
kita pun kembali mengenalnya
kumandang kekal, percakapan tanpa kata-kata
saat-saat yang lama hilang dalam igauan manusia.
Puisi di atas menggunakan rima A-A-A-A dan secara sekilas kita bisa merasakan puisi tersebut bertema alam.
Contoh Puisi 2 Bait 8 Baris karya Taufiq Ismail
Remah
Di atas truk, dari karung jatuh bertetesan
Di lantai bak, beras di sana-sini berceceran
Cuaca gudang tengah hari atap seng seperti api
Beras tiga genggam dicakar-cakar dengan sapu lidi
Berempat anak di balai-balai duduk
Menjilati piring kaleng hingga terbungkuk
“Jangan sampai ada remah tersisa,”
kata ibu mereka, tadi siang mengais-ngaisnya.
Puisi di atas menggunakan rima A-A-B-B dan seperti kebanyakan puisi Taufiq Ismail, puisi ini juga bertema sosial.
Contoh Puisi 2 Bait 8 Baris karya W.S. Rendra
Malam Jahat
Malam dengan langit tanpa buahan
dan suara itu bukanlah angin puputan
tersebar ratapan perempuan sial
bagai merayap di atas jalan yang kekal.
Lelaki keluar ambang sendirian
Burung hitam banyak hinggapan
sekali melangkah kakinya besi
dituruti jalan sangsi yang abadi.
Puisi di atas juga menggunakan rima A-A-B-B namun membahas tentang sebuah perjalanan malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar