Ahmadun Yosi Herfanda (kadang ditulis Ahmadun Y. Herfanda atau Ahmadun YH) adalah seorang penulis puisi, cerpen, esai, sekaligus berprofesi sebagai jurnalis dan editor berkebangsaan Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Januari 1958 di Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Indonesia.
Ahmadun Yosi Herfanda adalah seorang sastrawan Indonesia yang telah memberikan kontribusi yang berharga dalam dunia sastra Indonesia. Karya-karyanya mencerminkan eksplorasi yang mendalam terhadap narasi dan identitas budaya Indonesia.
Ia mengawali perjalanan kreatifnya dengan menulis puisi dan cerpen. Karya-karyanya menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan sentuhan personal yang kuat, memperhatikan detail-detail kecil yang memberikan kehidupan pada narasi yang dihasilkan.
Karya-karya Ahmadun Yosi Herfanda ditandai oleh eksplorasi narasi yang mendalam. Ia mampu menghadirkan dunia cerita yang beragam, dari cerita sejarah hingga realitas sosial. Dalam proses menulisnya, ia sering memadukan unsur-unsur fiksi dan nonfiksi, menciptakan lapisan-lapisan naratif yang kompleks dan mendalam. Narasi yang dihasilkan oleh Ahmadun Yosi Herfanda memperlihatkan kepekaan terhadap detail, konflik, dan karakter yang hidup.
Salah satu tema yang sering dieksplorasi oleh Ahmadun Yosi Herfanda adalah identitas budaya Indonesia. Karya-karyanya memperlihatkan kepedulian terhadap keberagaman budaya Indonesia, dengan menggambarkan kehidupan dan pengalaman masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dan budaya. Ia mengajak pembaca untuk merenungkan tentang kekayaan budaya dan pentingnya menjaga dan menghargai identitas budaya di tengah tantangan zaman modern.
Ahmadun Yosi Herfanda memiliki gaya penulisan yang unik, dengan bahasa yang lugas dan memikat. Ia menggunakan bahasa yang sederhana namun sarat dengan makna, sehingga karya-karyanya mudah diakses oleh berbagai kalangan pembaca. Pengaruh sastra klasik Indonesia dan internasional juga terlihat dalam karya-karyanya, menciptakan perpaduan yang menarik antara tradisi dan inovasi.
Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media massa, semisal: Horison, Kompas, Media Indonesia, Republika, Bahana, dan Ulumul Qur'an.
Buku-Buku:
- Pagar-Pagar (kumpulan puisi, 1980);
- Ladang Hijau (kumpulan puisi, 1980);
- Penyair Yogya Tiga Generasi (antologi puisi, 1981);
- Sang Matahari (antologi puisi, bersama Ragil Suwarna Pragolapati, 1984);
- Prasasti (antologi puisi, 1984);
- Meniti Jejak Matahari (antologi puisi, 1984);
- Tanah Persinggahan (antologi puisi, 1985);
- Syair Istirah (antologi puisi, bersama Emha Ainun Nadjib dan Suminto A. Sayuti, 1986);
- Tugu: Antologi Puisi 32 Penyair Yogya (antologi puisi, 1986);
- Tonggak 4: Antologi Puisi Indonesia Modern (antologi puisi, 1987);
- Paradoks Kilas Balik (antologi cerpen, 1989);
- Sajak Penari (kumpulan puisi, 1990);
- Pustaka Hidayah (kumpulan artikel, 1992);
- Pergelaran (antologi cerpen, 1993);
- Dari Negeri Poci 2 (antologi puisi, 1994);
- Teror Subuh di Kanigoro (sejarah, 1995);
- Sembahyang Rumputan (kumpulan puisi, 1996);
- Trotoar (antologi puisi, 1996);
- Sebelum Tertawa Dilarang (kumpulan cerpen, 1997);
- Fragmen-Fragmen Kekalahan: 20 puisi pilihan (kumpulan sajak, 1997);
- Kolusi (kumpulan cerpen, 2002);
- Leksikon Sastra Jakarta: Sastrawan Jakarta dan Sekitarnya (2003);
- Sastra Kota: Bunga Rampai Esai Temu Sastra Jakarta (2003);
- Kota yang Bernama dan Tak Ternama: Antologi Cerpen Temu Sastra Jakarta (2003);
- Bisikan Kata, Teriakan Kota: Antologi Puisi Temu Sastra Jakarta (2003);
- Demokrasi Madinah: Model Demokrasi Cara Rasulullah (2003);
- Ciuman Pertama untuk Tuhan (kumpulan puisi, 2004);
- Sebutir Kepala dan Seekor Kucing (kumpulan cerpen, 2004);
- Badai Laut Biru (kumpulan cerpen, 2004);
- The Worshipping Grass (kumpulan puisi dwi bahasa, 2005);
- Dokumen Jibril: Kumpulan Cerpen Republika (2005);
- Resonansi Indonesia (antologi puisi sosial, 2006);
- Koridor yang Terbelah (kumpulan esai sastra, 2006);
- Jogja Lima Koma Sembilan Skala Richter (antologi puisi, 2006);
- Anthology Empati Yogya: Sebuah Kumpulan Puisi (2006);
- Nyanyian Cinta: Antologi Cerpen Santri Pilihan (2006);
- Tarian dari Langit (antologi cerpen, 2007);
- Inspiring Stories: 30 Kisah Para Tokoh Beken yang Menggugah (2008);
- Yang Muda yang Membaca (esai panjang, 2009);
- Sajadah Kata (kumpulan puisi, 2013);
- Dari Negeri Daun Gugus (kumpulan puisi, 2015);
- 99 Cara Mudah Menjadi Penulis Kreatif (2016);
- Matahari Cinta Samudera Kata (antologi puisi, 2016);
- Ketika Rumputan Bertemu Tuhan (kumpulan puisi, 2016);
- Bunga Rampai PMK: Bergerak dengan Nurani (antologi puisi menolak korupsi, 2017);
- Kasidah Seribu Purnama (kumpulan puisi, 2023);
- Pertobatan Aryati (kumpulan cerpen, 2024);
- Surat Cinta untuk Puan Sunyi (kumpulan puisi, 2024);
- Doa Tulang Rusuk (kumpulan puisi, 2025).
Ahmadun Yosi Herfanda merupakan sastrawan yang menggambarkan eksplorasi narasi dan identitas budaya Indonesia melalui karya-karyanya yang kaya dan bermakna. Ia memperlihatkan kepekaan terhadap kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya, serta mampu menghadirkan narasi yang mendalam dan kompleks.
Karya-karya Ahmadun Yosi Herfanda memberikan kontribusi yang berharga bagi perkembangan sastra Indonesia, mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghargai keberagaman budaya serta memperkuat kesadaran akan identitas budaya kita.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa contoh puisi karya Ahmadun Yosi Herfanda untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.
