Christophorus Apolinaris Eka Budianta, atau yang lebih dikenal dengan nama Eka Budianta, adalah salah satu sastrawan Indonesia yang melambungkan karya-karyanya ke ranah puisi, lingkungan hidup, pariwisata, pendidikan, dan kolom sosial politik. Ia merupakan salah satu penyair Indonesia yang cukup produktif, yang tergolong banyak menerbitkan buku. Dilahirkan pada tanggal 1 Februari 1956 di Ngimbang, Jawa Timur, perjalanan hidupnya menjadi catatan penting dalam literatur Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Setelah menamatkan pendidikan di SMA ST Albertus Malang pada tahun 1974, Eka Budianta melanjutkan studi di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI). Kecintaannya pada lingkungan hidup membawanya mengikuti program kepemimpinan lingkungan dan pembangunan (LEAD) di Costa Rica, Okinawa, dan Zimbabwe pada periode 1995-1997.
Karier dan Aktivisme
Eka Budianta merintis karier jurnalistiknya di majalah Tempo (1980-1983) dan menjadi koresponden untuk koran Jepang Yomiuri Shimbun (1984-1986). Keahliannya dalam menulis tidak hanya terbatas pada media massa, namun juga di bidang organisasi masyarakat sipil (LSM) seperti Bina Swadaya, Komunitas Sastra Indonesia, dan Yayasan Dana Mitra Lingkungan.
Pencapaian Sastra
Karya-karya Eka Budianta tersebar luas, baik dalam majalah Semangat di Yogyakarta maupun harian Sinar Harapan di Jakarta. Buku puisi pertamanya, "Ada", terbit pada tahun 1976 dan sejak itu, namanya semakin dikenal melalui karya-karya seperti "Cerita di Kebun Kopi" (1981) dan "Sejuta Milyar Satu" (1984). Pemerintah bahkan menyatakan bahwa buku puisinya sering menjadi bahan bacaan di sekolah.
Kontribusi Sastra
Eka Budianta juga terlibat dalam mendirikan Yayasan Pustaka Sastra bersama F. Rahardi, sebuah lembaga penerbitan yang mengkhususkan diri dalam menerbitkan karya sastra. Salah satu karya yang patut disebut adalah "Fajar Sastra", sebuah kumpulan puisi dwibahasa yang dipadukan dengan foto-foto karya Boedihardjo, diterbitkan oleh Pustaka Sastra pada awal tahun 1997.
Eka Budianta bukan hanya seorang penyair, tetapi juga seorang pemikir dan pejuang lingkungan yang peduli akan realitas sosial di sekitarnya. Karya-karyanya bukan hanya mewarnai perjalanan sastra Indonesia, tetapi juga memberikan cermin bagi masyarakat akan berbagai isu penting yang perlu diperhatikan. Dengan begitu, Eka Budianta tetap menjadi salah satu ikon sastra Indonesia yang tak terlupakan.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Eka Budianta untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.