Mohammad Diponegoro lahir di Yogyakarta pada 28 Juni 1928 dan meninggal dunia pada 9 Mei 1982 di kota yang sama. Ia merupakan tokoh penting dalam dunia sastra Indonesia, terutama dalam karya-karya yang bernafaskan Islam. Mohammad Diponegoro dikenal luas karena usahanya dalam mempuitisasikan terjemahan Al-Qur'an.
Pendidikan dan Karier
Mohammad Diponegoro menyelesaikan pendidikan awalnya di HIS Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1942, kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Yogyakarta dan lulus tahun 1945. Setelah itu, ia melanjutkan ke SMA B Negeri Yogyakarta dan tamat tahun 1950. Ia sempat melanjutkan studi ke Fakultas Teknik Universitas Indonesia di Bandung, tetapi hanya setahun sebelum pindah ke Universitas Gadjah Mada di Fakultas H.E.S.P. jurusan Ekonomi.
Kontribusi Sastra
Mohammad Diponegoro sudah aktif menulis sejak tahun 1950-an. Ia banyak menulis dan menyadur cerita pendek, drama, puisi, dan esai. Karya-karyanya tersebar di berbagai majalah dan harian seperti Budaya, Budaya Jaya, Gajah Mada, Gema Islam, Horison, Indonesia, Kartini, Kisah, Kompas, Media, Minggu Pagi, Misykah, Moderna, Panji Masyarakat, Siasat, Suara Muhammadiyah, Suara Ummat, dan Tunas. Kontribusinya yang paling terkenal adalah cerpen-cerpen yang dihasilkannya, dengan jumlah lebih dari lima ratus cerita pendek, baik asli, terjemahan, maupun saduran.
Puitisasi Terjemahan Al-Qur'an
Salah satu kontribusi terbesar Mohammad Diponegoro adalah mempuitisasikan terjemahan Al-Qur'an. Karya-karya ini dimuat dalam majalah Gema Islam, Horison, Indonesia, Media, dan Suara Muhammadiyah. Puitisasi terjemahan Al-Qur’an yang diciptakannya tidak hanya menunjukkan keahliannya dalam bidang sastra, tetapi juga memperlihatkan kedekatannya dengan nilai-nilai keagamaan.
Kiprah di Bidang Drama
Mohammad Diponegoro juga dikenal sebagai dramawan, baik sebagai penulis cerita, sutradara, maupun pemain. Salah satu karyanya yang terkenal adalah lakon drama berjudul Iblis, yang ditulisnya pada tahun 1961. Drama ini pertama kali dipentaskan pada 25 September 1961 di Gedung Chung Hua Chung Hui Yogyakarta, yang kemudian hari itu dijadikan hari lahir Teater Muslim, yang ia dirikan.
Aktivitas Jurnalistik
Dalam dunia jurnalistik, Mohammad Diponegoro pernah duduk di redaksi berbagai majalah, seperti Tunas (PII), Media (HMI), dan Misykah (HPSI). Pada bulan Juni 1965, ia menjadi bagian dari redaksi majalah Suara Muhammadiyah yang diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1975, ia diangkat menjadi wakil pemimpin redaksi/wakil pemimpin umum majalah tersebut, mengasuh berbagai rubrik, termasuk ruang cerita pendek, puisi, rubrik opini, karikatur, dan pembaca menulis.
Perjalanan dan Prestasi
Selain aktivitas di dalam negeri, Mohammad Diponegoro juga melakukan perjalanan ke luar negeri, seperti Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Prancis, Mesir, Pakistan, Singapura, Jepang, dan Filipina. Ia bekerja di USIS sebagai wakil direktur Jefferson Library Yogyakarta dan menjadi guru tidak tetap dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Dinas Penyempurnaan Pengetahuan dan Keahlian Staf "A" Angkatan Darat di Bandung.
Warisan
Karya-karya Mohammad Diponegoro yang berbentuk cerita pendek, drama, puisi, dan puitisasi terjemahan Al-Qur'an menjadi bagian penting dalam dunia sastra Indonesia. Puisi-puisinya yang terkenal antara lain "Balada Nyawa Saringan" dan karya puitisasinya dalam Manifestasi (1964), Kabar dari Langit, Pekabaran (1977), dan Puitisasi Terjemahan al-Qur’an Juz 29 (1978).
Mohammad Diponegoro juga menulis esai dan karangan tentang teknik penulisan cerita pendek dan artikel. Beberapa esainya yang terkenal adalah "Sebuah Konsep Individualitas: Percobaan Memahami Cita Iqbal tentang Manusia" dan "Muhammad Asad Duta Islam Masa Kini".
Mohammad Diponegoro adalah sosok yang menggabungkan kecintaan pada sastra dengan pengabdian kepada nilai-nilai Islam. Warisannya terus dikenang dan dijadikan inspirasi bagi generasi penulis dan penyair selanjutnya.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Mohammad Diponegoro untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.
