Sandy Tyas lahir di Semarang pada tanggal 17 April 1939. Ia meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 1 Maret 2009 (umur 69 tahun).
Sandy Tyas adalah seorang penyair dan wartawan yang melalui karya-karyanya telah memberikan kontribusi penting bagi sastra Indonesia. Perjalanan kepenulisannya mengukir jejak yang tak terlupakan dalam dunia sastra.
Kehidupan Awal dan Karier
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Sandy Tyas melanjutkan ke Sekolah Perhotelan/Pariwisata dan Perguruan Tinggi Publisistik. Namun, ia tidak menyelesaikan studinya di kedua perguruan tinggi tersebut. Meskipun begitu, kegigihannya dalam dunia sastra dan jurnalistik tidak terhenti.
Sandy memulai kariernya di radio, menjadi tenaga pembantu di RRI Semarang pada usia 24 tahun. Ia kemudian mengasuh Grup Sandiwara Radio "Pura Bhakti". Pada tahun 1961, Sandy menjadi penyiar di RRI Jakarta, sebelum akhirnya bergabung dengan TVRI Pusat Jakarta pada tahun 1964 sebagai penyiar dan wartawan.
Karya Sastra
Selain menjadi wartawan dan penyiar, Sandy Tyas juga dikenal sebagai seorang penyair yang berbakat. Karyanya mencakup puisi, cerita pendek, resensi, serta cerita untuk sandiwara radio. Puisi-puisinya telah dimuat di berbagai majalah dan surat kabar, termasuk majalah Horison, Tempo, dan Warta Dunia.
Beberapa karya sastranya termasuk dalam berbagai antologi puisi dan kumpulan puisi, seperti:
- Angkatan 66: Prosa dan Puisi (antologi puisi dan prosa, 1968); dihimpun oleh H.B. Jassin;
- Sajak-Sajak (kumpulan puisi, 1972);
- Puisi ASEAN Buku III (antologi puisi, 1978);
- Puisi Embrio: Berkas Puisi yang Hampir Hilang (kumpulan puisi, 1978);
- Tonggak 2 (antologi puisi, 1987); dihimpun oleh Linus Suryai AG;
- Terminal (antologi puisi dan prosa, 1966);
- Hitam Afrika, Hitam Amerika (antologi puisi terjemahan penyair-penyair negro, 1977);
- Tematis (kumpulan puisi, 1981).
Buku-buku tersebut menjadi saksi dari kepekaannya terhadap kehidupan dan keindahan bahasa.
Penghargaan dan Pengakuan
Karya-karya Sandy Tyas tidak hanya diakui secara lokal, tetapi juga mendapat apresiasi di tingkat internasional. Puisi-puisinya yang berharga telah menerima sejumlah penghargaan, seperti penghargaan dari Jurnal Puisi Indonesia, dan nominasi dalam berbagai kompetisi sastra, seperti Kompetisi Sastra Indonesia.
Melalui karyanya, Sandy Tyas telah meninggalkan warisan sastra yang berharga bagi bangsa Indonesia. Puisi-puisinya tidak hanya memperdalam pemahaman akan kehidupan, tetapi juga menjadi cerminan dari kepekaan dan kebijaksanaannya sebagai seorang penyair. Karya-karyanya akan terus dihargai dan dikenang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan sastra Indonesia.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Sandy Tyas untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.