Susy Ayu, seorang sastrawan kelahiran 14 Juni 1972, telah memberikan sumbangsihnya dalam dunia kesusastraan Indonesia melalui karya-karyanya yang meliputi puisi dan cerita pendek. Namanya tidak hanya mencuat melalui media massa seperti Kompas, Suara Karya, dan Minggu Pagi tetapi juga terukir dalam berbagai buku antologi puisi bersama.
Eksplorasi Melalui Puisi
Puisi-puisi Susy Ayu telah menemukan tempatnya dalam sejumlah antologi puisi bersama, menjadi seruan hati yang berbicara melalui kata-kata. Dari "Merah yang Meremah" (2009) hingga "Gambang Semarang" (2020), karyanya menggambarkan perjalanan hati dan pikirannya dalam melodi kata-kata.
Buku Antologi Puisi yang Memuat karya Susy Ayu
- Merah yang Meremah (2009);
- Perempuan dalam Sajak (2010);
- Merapi Gugat (2010);
- Kitab Radja-Ratoe Alit (2011);
- Suluk Mataram (2011);
- Fiksi Mini (Fiksimini, 2011);
- Danau Angsa (Haiku, 2011);
- Hati Perempuan (2011);
- Kartini 2012 (2012);
- Fiksi 140 (Fiksimini, 2012);
- Dari Negeri Poci 4 (2013);
- Dari Negeri Poci 5 (2014);
- Perempuan Bahari (2020);
- Gambang Semarang (2020).
Kumpulan Puisi "Rahim Kata-Kata"
Tahun 2010 melihat kemunculan kumpulan puisi tunggal Susy Ayu yang berjudul "Rahim Kata-Kata". Melalui buku ini, pembaca diajak meresapi aroma dan warna kata-kata yang memikat, mengalir dari rahim imajinatif sang penyair. Setiap puisi menjadi ladang ekspresi dan perasaan yang terlukis dalam kata-kata.
Narasi Melalui "Perempuan Di Balik Kabut"
Tidak hanya sebagai seorang penyair, Susy Ayu juga menjelajahi dunia cerita lewat kumpulan cerpen "Perempuan di Balik Kabut" yang diterbitkan pada tahun 2011. Karya-karyanya, yang sebelumnya telah memikat pembaca melalui media cetak, kini hadir dalam wujud buku, mengundang untuk menjelajahi kehidupan perempuan yang tersembunyi di balik kabut pengalaman dan emosi.
Perjalanan Karier dan Karya Lainnya
Selayang pandang terhadap perjalanan karier Susy Ayu menunjukkan betapa seorang penyair dapat melibatkan diri dalam berbagai bidang. Dari dunia perbankan hingga menjadi penyulih suara untuk telenovela dan narator film dokumenter, setiap langkahnya adalah catatan perjalanan menuju kedalaman ekspresi.
Mengenali Purwakarta, Menyimak Dunia
Lahir di Purwakarta, Jawa Barat, Susy Ayu mengakar pada budaya dan keindahan alam Indonesia. Melalui karyanya, dia tidak hanya menjadi penyampai melodi kata-kata puitis tetapi juga menjadi penunjuk arah kekayaan budaya dan keindahan alam tanah air.
Karya Sebagai Penanda Kearifan Emosional
Karya-karya Susy Ayu bukan hanya susunan kata-kata indah, melainkan juga penanda kearifan emosional. Melalui puisi dan cerita pendeknya, ia menciptakan ruang di mana pembaca dapat menyelami kompleksitas perasaan manusia.
Susy Ayu menghadirkan melodi melalui kata-kata yang membentuk harmoni dengan emosi dan pikiran. Setiap karya adalah undangan untuk menelusuri dan menyatu dengan melodi yang diciptakan oleh penyair kelahiran Purwakarta ini.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Susy Ayu untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.