Weni Suryandari, seorang penyair asli Sumenep, membawa keunikan dalam puisi yang mengalir dalam setiap kata-kata yang diciptakannya. Lahir di Surabaya pada tanggal 4 Februari 1966, Weni menjelma menjadi guru Bahasa Inggris di SD Generasi Azkia, Bojongkulur, Bogor. Di luar jam mengajar, dia menghembuskan kegelisahannya melalui puisi, cerpen, dan novelet.
Menulis Sebagai Aliran Emosi
Bagi Weni, menulis adalah seperti mengalirkan seluruh kegelisahan yang tak mampu dibahasakan secara lisan. Melalui kata-kata, ia menemukan wadah di mana setiap perasaan dan pemikiran dapat terungkap tanpa batasan.
Meskipun dua pertiga waktunya dihabiskan untuk tugas profesinya sebagai guru, namun dunia tulis-menulis tetap menjadi muara penting bagi ekspresi dirinya.
Karya-Karya di Media Cetak
Puisi dan cerpen karya Weni tak hanya menjadi riuh dalam dunia imajinasinya sendiri; mereka juga melintasi halaman-halaman berbagai media cetak. Tulisannya telah mewarnai kolom-kolom di Suara Karya, Suara Merdeka, Suara Merapi, Pikiran Rakyat, Indopos, Padang Ekspres, Majalah Kartini, Tabloid Nova, Media Indonesia, Jurnal Nasional, Tabloid Masjid Nusantara, dan lain sebagainya.
Antologi Bersama
Karya-karya Weni turut terhimpun dalam berbagai buku antologi bersama, antara lain:
- 24 Sauh (2009);
- Merah yang Meremah (2010);
- Perempuan dalam Sajak (2010);
- Beranda Senja (2010);
- Fiksi Mini (2011);
- Angkatan Kosong-Kosong (2011);
- Kitab Radja dan Ratoe-Alit (2011);
- Kartini 2012 (2012);
- Cinta Gugat (2013);
- Titik Temu (2015);
- Perempuan Laut (2017);
- Situs Kesedihan (2019).
Perjalanan Cerpen: Kabin Pateh
Kabin Pateh adalah buku cerpen tunggal pertama Weni Suryandari, yang diterbitkan oleh QAF Books pada tahun 2013. Dalam kumpulan cerpennya, Weni mengajak pembaca masuk ke dalam kisah-kisah singkat yang sarat akan makna dan pesan.
Perjalanan Puisi: Sisa Cium di Alun-Alun
Dalam dunia puisi, Weni merilis kumpulan puisi tunggal pertamanya berjudul "Sisa Cium di Alun-Alun". Diterbitkan oleh Taresi Publisher pada tahun 2016, kumpulan puisi ini menjadi jejak emosional sang penyair yang tercermin dalam tiap bait.
Weni Suryandari tidak sekadar menciptakan kata-kata, setiap karyanya adalah bukti betapa luwesnya ia mengalirkan perasaan dan pikiran ke dalam dunia kata-kata, menjadi puisi yang menyentuh hati pembaca.
Sebagai bahan telaah, berikut kami sudah merangkum beberapa Contoh Puisi karya Weni Suryandari untuk anda baca. Semoga bisa menjadi inspirasi dan bahan bacaan yang menyenangkan untuk melampiaskan rasa.
