Puisi: Nyaru Menteng (Karya Bambang Widiatmoko) Nyaru Menteng Berjalan perlahan lewat titian papan Menembus kesenyapan hutan belantara Hanya orangutan yang bisa bercanda Menertawakan diri…
Puisi: Siapa Menyangka (Karya Sariamin Ismail) Siapa Menyangka Sedang bergurau gelak tertawa, Pikiran kusut sukma menangis? Sedang berkata muka bercaya Hati dan jantung bagai diiri…
Puisi: Ayat-Ayat (Karya Gunoto Saparie) Ayat-Ayat dalam dingin angin subuh mengalun ayat-ayat allah pagi rebah di atap masjid dalam remang fajar aku bersujud dan berdoa dalam nestapa di ten…
Puisi: Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar (Karya Korrie Layun Rampan) Aku Tenggelam dalam Dunia Lepas Akar Aku tenggelam dalam dunia lepas akar Menghela beban Cinta Seribu matahari-Mu menyulut padang terbakar Padaku men…
Puisi: Penganten Baru (Karya Ali Hasjmy) Penganten Baru Sungguh bahagia penganten baru, Asyik bercumbu bersukaria, Siang malam tertawa riang, Duduk bersanding diloka gembira. Demikian pula r…
Puisi: Setajam Layung Senja (Karya Goenawan Mohamad) Setajam Layung Senja Setajam layung senja: Lorong-lorong ini pun juga Bergetar antara pucuk, antara gerak samar cemara Dan segala pasti menung…
Puisi: Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku (Karya Goenawan Mohamad) Berjaga Padamukah Lampu-Lampu Ini, Cintaku Berjaga padamukah lampu-lampu ini, cintaku yang memandang tak teduh lagi padamu. Gedun…
Puisi: Hari Terakhir seorang Penyair, Suatu Siang (Karya Goenawan Mohamad) Hari Terakhir seorang Penyair, Suatu Siang Di siang suram bertiup angin. Kuhitung pohon satu-satu Tak ada bumi yang jadi lain: daun pun luruh,…
Puisi: Rendez-Vous (Karya Hartojo Andangdjaja) Rendez-Vous Dalam sajak ditulis segala rindu dalam sajak bertatapan engkau dan aku dalam sajak kita bertemu dalam sajak kita adalah satu …
Puisi: Tak Bisa Kulupakan (Karya W.S. Rendra) Tak Bisa Kulupakan Tak bisa kulupakan hutan, tak bisa kulupakan sedapnya daun gugur, lembutnya lumut cendawan. Tak bisa kulupakan hutan, tak …
Puisi: Dari Catatan Seorang Demonstran (Karya Taufiq Ismail) Dari Catatan Seorang Demonstran Inilah peperangan Tanpa jenderal, tanpa senapan Pada hari‐hari yang mendung Bahkan tanpa harap…
Puisi: Tanpa Garam (Karya W.S. Rendra) Tanpa Garam Aku telah berjalan antara orang-orang tak berdosa jemari lembut awan, airmata susu bunda. Telah datang anak putri langit…
Puisi: Tanah Kelahiran (Karya Gunoto Saparie) Tanah Kelahiran kuingat di sepanjang usia ricik air kali di bawah rumpun bambu meski puluhan tahun aku mengembara sawah menguning mengertap dalam rin…
Puisi: Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta (Karya A. Damhoeri) Mengapa Dibiarkan Daku Bercinta Mengapa dibiarkan Paku merata, Tunduk dibuluh Melingkar betung. Mengapa dibiarkan Daku bercinta, Duduk mengeluh menya…
Puisi: Lalu Kita Ragu-Ragu Menyebut (Karya Linus Suryadi AG) Lalu Kita Ragu-Ragu Menyebut; Siapa di Situ Lalu kita ragu-ragu menyebut; siapa di situ siapa memadu angan dan kalbu dalam sedu bersandar di …