Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Afrizal Malna

Puisi: Masyarakat Rosa (Karya Afrizal Malna)

Masyarakat Rosa Dari manakah aku belajar jadi seseorang yang tidak aku kenal, seperti belajar menyimpan diri sendiri. Dan seperti usiamu kini, m…

Puisi: Jembatan Rempah-Rempah (Karya Afrizal Malna)

Jembatan Rempah-Rempah Adas manis · Akar wangi · Andaliman · Asam jawa ·  Asam kandis · Bangle · Bawang bombay · Bunga la wang · Bawang merah …

Puisi: Toko Bekas Bahasa A dan B (Karya Afrizal Malna)

Toko Bekas Bahasa A dan B Toko barang bekas A dan B menyimpan banyak bahasa  bekas A dan B. Mimpi bekas, kesedihan bekas, musim panas   bekas, s…

Puisi: Sebuah Pintu di Depan Pintu (Karya Afrizal Malna)

Sebuah Pintu di Depan Pintu Aku seorang prajurit yang tidak mengenal siapa komandanku aku hanya menerima pe…

Puisi: Antropologi dari Kaleng-Kaleng Coca-Cola (Karya Afrizal Malna)

Antropologi dari Kaleng-Kaleng Coca-Cola Holger, di Beerental Weg ini, apartemenmu, aku lihat wayang kulit Jawa, seperti jendela-jendela tertutup…

Puisi: Mari Aku Sisir Alis di Matamu (Karya Afrizal Malna)

Mari Aku Sisir Alis di Matamu Tadi sudah aku beli ketimun, lima buah. Warnanya hijau pucat. Mari aku lihat alismu…

Puisi: Arsip Kegelapan (Karya Afrizal Malna)

Arsip Kegelapan Dia meninggalkan kakinya di luar untuk berjalan ke dalam: ginjal, empedu, jantung, sebuah rua…

Puisi: Tak Ada Artinya (Karya Afrizal Malna)

Tak Ada Artinya Gema suaranya kembali lagi membuat dinding bunyi Dari suaranya Berdiri melingkar Di depan…

Puisi: Ibuku (Karya Afrizal Malna)

Ibuku Nanti malam ibu akan datang, mengajariku membaca lagi. Rambutnya keriting. Ibu memakai kebaya kalau mengajakku pergi. Dulu kebayanya masih diri…

Puisi: Spiker di Jendela Kereta (Karya Afrizal Malna)

Spiker di Jendela kereta Spiker menatapku dari jendela . Kereta mengantarku, seperti mengurai lagi kisah-kisah …

Puisi: Kisah Cinta Tak Bersalah (Karya Afrizal Malna)

Kisah Cinta Tak Bersalah Bapak mulai merasa bersalah telah menyintai aku. Membuat ia menangis ketika aku mati. Bapak juga merasa bersalah telah m…

Puisi: Dia Hanya Dada (Karya Afrizal Malna)

Dia Hanya Dada Dia hanya dada yang ingin mengatakan hujan Suatu hari berjalan dengan langit senja Udara din…

Puisi: Aku Setelah Aku (Karya Afrizal Malna)

Aku Setelah Aku ( :eyelight ) Aku berdiri sebagai reruntuhan, atau, mungkin sebagai  reruntuhan yang duduk di …
© Sepenuhnya. All rights reserved.