Puisi: Secangkir Kopi (Karya Beno Siang Pamungkas) Secangkir Kopi Secangkir kopi di meja aromanya memenuhi udara mengepul menunggu senja menyesakkan dada. …
Puisi: Senyum (Karya Beno Siang Pamungkas) Senyum (: SM alias Si Nenek Sihir) Aku senyum kepada rumput hijau Aku senyum kepada udara hangat Aku senyu…
Puisi: Gunung Cinta (Karya Beno Siang Pamungkas) Gunung Cinta Satu gunung dua mata air enam anak sungai Seperti gerimis yang turun di hatimu sepanj…
Puisi: Senja di Kotamu (Karya Beno Siang Pamungkas) Senja di Kotamu Dari bandara yang pucat dan tua taxi bergegas menyusuri jalan layang sepi di tepian kali di kejauhan, hutan buatan yang kehila…
Puisi: Ruang Tamu (Karya Beno Siang Pamungkas) Ruang Tamu Di ruang tamu itu nama-nama pergi dan datang ada beberapa yang terkenang dan membayang …
Puisi: Sehari Tanpamu (Karya Beno Siang Pamungkas) Sehari Tanpamu ( kamu pasti tahu sajak ini aku tulis buat siapa ) Sehari saja tanpamu seekor ketam menghamp…
Puisi: Gobang (Karya Beno Siang Pamungkas) Gobang (1) Di Kampung Seong kami membakar perahu kwankong dan rumah buat engkong juga uang emas dan perak…
Puisi: Hari yang Berbahaya (Karya Beno Siang Pamungkas) Hari yang Berbahaya Aku merasa telah tiba di sebuah tempat di mana segalanya tak mampu mengundang perhatian Kulihat helai-helai hari b…
Puisi: Sepotong Sajak dan Secawan Arak (Karya Beno Siang Pamungkas) Sepotong Sajak dan Secawan Arak Sepotong sajak menyelinap ke dalam tidurku bertanya tentang mimpi seorang ana…
Puisi: Wisky yang Puitis (Karya Beno Siang Pamungkas) Wisky yang Puitis (: buat Mas Timur SS yang baik & Mas Agus Wasit yang hebat) Seorang penyair, mengirim hu…
Puisi: Rambut Hujan (Karya Beno Siang Pamungkas) Rambut Hujan (buat yang patah hati lantaran cintanya ditolak) Petir dan gelap bercermin di buram rambut hujan…
Puisi: Jalan (Karya Beno Siang Pamungkas) Jalan (1) Sebuah berita dan sepotong jalan berjajar beriringan Sebuah berita kadang mencampur kepalsuan d…
Puisi: Reklame Bunuh Diri (Karya Beno Siang Pamungkas) Reklame Bunuh Diri Mungkin ini terdengar konyol, atau tepatnya bodoh seorang lelaki menyerahkan lehernya dan menyatakan cinta kepada s…
Puisi: Status (Karya Beno Siang Pamungkas) Status ( puisi tentang Facebook ) Pagi-pagi ingin kuganti status tapi tak tahu apa yang ingin kutulis kup…