Aceh sedang tidak baik-baik saja.

Puisi Kriapur

Puisi: Berpikir tentang Maut (Karya Kriapur)

Berpikir tentang Maut Hanya sebuah jendela, sewaktu selalu dipermainkan angin Dan kau tak bisa lagi memberi warna gerimis Serigala bersarang…

Puisi: Setiap Menjelang Musim Gugur (Karya Kriapur)

Setiap Menjelang Musim Gugur setiap menjelang musim gugur kudengar daun-daun menyanyikan lagu puji-pujian kepada angin yang bakal datang membawa kisa…

Puisi: Jalan Menuju Angin (Karya Kriapur)

Jalan Menuju Angin Kuremuk susunan malam yang kering-lalu kutempuh jalan menuju angin apakah kau percaya pada keasingan hutan tahun-…

Puisi: Sajak bagi Negaraku (Karya Kriapur)

Sajak bagi Negaraku Di tubuh semesta tercinta buku-buku negeriku tersimpan setiap gunung-gunung dan batunya padang-padang dan hutan s…

Puisi: Percakapan Biara dengan Pohon Hitam (Karya Kriapur)

Percakapan Biara dengan Pohon Hitam perkenankanlah, seperti Tuhan memperkenankan Adam dan Hawa bersetubuh. Perkenankanlah. (embun hinggap di daun-dau…

Puisi: Aku Ingin Menjadi Batu di Dasar Kali (Karya Kriapur)

Aku Ingin Menjadi Batu di Dasar Kali Aku ingin menjadi batu di dasar kali Bebas dari pukulan angin dan keruntuhan Sementara biar oran…

Puisi: Kalah (Karya Kriapur)

Kalah diburu sukmaku di sepanjang langit berdarah ringkik kuda dan mega yang lelah angin luka di lembah-lemb…

Puisi: Cuaca di Sorga (Karya Kriapur)

Cuaca di Sorga Cuaca di sorga saat ini buruk, katanya kucatat bisik kemarau daun berkelakar dengan hari gugurnya jatuh dari mata …

Puisi: Natal di Gurun Pertempuran (Karya Kriapur)

Natal di Gurun Pertempuran Aku tak bisa berkata-kata lagi padamu burung punya keteduhan dari sayapnya sendiri angin punya keteduhan dari s…

Puisi: Jalan (Karya Kriapur)

Jalan Dalam tidur terbentang sebuah jalan di luar jendela yang kupandang angin gagal mencapai puncak lalu matahari luruh seperti gerimis. …

Puisi: Kupu-Kupu Kaca (Karya Kriapur)

Kupu-Kupu Kaca Sehabis meninggalkan jejak kemarau lama lalu kupu-kupu menjadi kaca Aku makin mengerti keluh bumi ini Malam menjadi jal…

Puisi: Prahara Burung-Burung (Karya Kriapur)

Prahara Burung-Burung Setiap saat laut itulah yang memecah dan membangkitkan gemuruh resah di atas ranjangku tersayat bayang-bayang lusuh …

Puisi: Kupahat Mayatku di Air (Karya Kriapur)

Kupahat Mayatku di Air Kupahat mayatku di air namaku mengalir pada batu dasar kali kuberi wajahku pucat dan beku. Di mana-mana ada …

Puisi: Para Pembakar (Karya Kriapur)

Para Pembakar pembakar-pembakar berjalan dari kampung menuju kota yang bersimpah luka lalu membakar harta, membakar rumah-rumah …

Puisi: Pencarian (Karya Kriapur)

Pencarian La chair est triste, hélas! et j'ai lu tous les livres. - Stéphane Mallarme - perjalanan begitu jauh…
© Sepenuhnya. All rights reserved.