Puisi: Guru yang Selalu Menyimpan Palu (Karya Acep Syahril) Guru yang Selalu Menyimpan Palu semua orang tau guru kami bukan seorang tukang kayu meski setiap saat hidupnya tak lepas dari palu…
Puisi: Kebijakan Tukang Tidur (Karya Muhammad Rois Rinaldi) Kebijakan Tukang Tidur Peserta rapat paripurna mendengkur pimpinan rapat bicara tambah ngelantur "sepe…
Puisi: Nasehat Orangtua (Karya Toto ST Radik) Nasehat Orangtua Anakku, jika ingin hidup makmur Jangan pernah jadi ketua Jadilah wakil saja: wakil rakyat. Serang, 2002 Sumber: Pangeran […
Puisi: Selamat Tinggal Manusia Budak Indonesia (Karya Hamid Jabbar) Selamat Tinggal Manusia Budak Indonesia Akulah Indonesia yang kalian puja-puja dalam lagu. Akulah Indonesia yang kalian injak-injak…
Puisi: Apa Guna (Karya Wiji Thukul) Apa Guna Apa guna punya ilmu kalau hanya untuk mengibuli Apa gunanya banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu Di m…
Puisi: Indonesia Milik Siapa (Karya Cucuk Espe) Indonesia Milik Siapa Indonesia milik siapa Jika polisi menembaki mahasiswa Jika buruh dikebiri upahnya J…
Puisi: Pantun Zaman Batu (Karya Taufiq Ismail) Pantun Zaman Batu Inilah pantun-pantun zaman batu, Pantun untuk mereka yang berkepala batu. Lihatlah siluma…
Puisi: Orang-Orang Kecil (Karya Sandy Tyas) Orang-Orang Kecil orang-orang kecil adalah bidak-bidak catur benda permainan tanpa jiwa tanpa martabat mereka bukanlah mah…
Puisi: Kisah Sandal Jepit (Karya Cucuk Espe) Kisah Sandal Jepit Aku ingin bercerita tentang sandal jepit Di negeri yang suka mempersulit Dipimpin pejaba…
Puisi: Sajak Kenalan Lamamu (Karya W.S. Rendra) Sajak Kenalan Lamamu Kini kita saling berpandangan saudara. Ragu-ragu apa pula, kita memang pernah berjumpa. Sambil berdiri di ambang pintu …
Puisi: Nyanyian Akar Rumput (Karya Wiji Thukul) Nyanyian Akar Rumput Jalan raya dilebarkan kami terusir mendirikan kampung digusur kami pindah-pindah menempel di tembok-t…
Puisi: Koruptor di Negeri Bisu (Karya Cucuk Espe) Koruptor di Negeri Bisu Di jalanan dan kantor pemerintahan Di koran-koran dan televisi sepanjang hari Aku sa…
Puisi: Fragmen (Karya Leon Agusta) Fragmen Di bawah bulan atau mentari, buat apa peduli? Sorga pun tak dimimpikan lagi. Sudah dilampaui Hanya tinggal mengusapkan m…