Puisi: Surat tentang Kenangan (Karya Kurniawan Junaedhie) Surat tentang Kenangan Sudah kuterima suratmu tadi pagi. Selamat, aku senang. Pada akhirnya kamu menemukan pasangan. (Hidup ini memang penuh mist…
Puisi: Kenangan tentang Ibu (Karya Kurniawan Junaedhie) Kenangan tentang Ibu Dan Tini Ibu pergi, untuk pulang. Begitu tulis Tini, adikku. Surat itu basah oleh air mata. Aku meraung dan memekik …
Puisi: Surat yang Disertai Pisau (Karya Kurniawan Junaedhie) Surat yang Disertai Pisau Suratmu sudah tiba semalam. Ada isak tangis, dan sebilah pisau menyertainya. Aku membacanya berulang-ulang sambil tiduran…
Puisi: Sebuah Sore di Kafe (Karya Kurniawan Junaedhie) Sebuah Sore di Kafe Dua cangkir kopi dan sepiring Onion Ring yang gurih tersaji di meja. Cinta yang gemuk menggelambir di tempat duduk yang…
Puisi: Saat Lelah, Letih (Karya Kurniawan Junaedhie) Saat Lelah, Letih Tidurlah saja Jangan takutkan malam Alam disapih. Terang bulan Aspal jalan berkilat …
Puisi: Yogyakarta (Karya Kurniawan Junaedhie) Yogyakarta, Once Upon a Time (3) untuk ADW & SEA Hari itu aku bangun pagi. Sudah lama aku merindukan Jadah Tempe, Kripik Paru, Sate Klathak, Gude…
Puisi: Dua Malam di Jogja (Karya Kurniawan Junaedhie) Dua Malam di Jogja Masuk ke hotel Potret Sang Sultan Dalam alam terpisah Melihat peta Hampir semua tempat Asing bagiku Malam di D…
Puisi: Ketika Hidup Susah (Karya Kurniawan Junaedhie) Ketika Hidup Susah Jangan menjulang Jangan biarkan kata-kata hilang Ini tangan ini lengan Rompak pekerjaan Aku air yang menghilir …
Puisi: Ketika Azalika di Perut Ibunya (Karya Kurniawan Junaedhie) Ketika Azalika di Perut Ibunya Waktu kamu umur empat bulan aku suka pasang kuping di perut ibumu dan kukira, di dalam sana pun kamu ikut p…
Puisi: Roro Kidul (Karya Kurniawan Junaedhie) Roro Kidul Langit pagi bersinar terang di tepian pantai. Bersama ganggang, anak rajungan dan kepompong aku berjal…
Puisi: Di Atas Lokomotif Bersama Mao dan Soekarno (Karya Kurniawan Junaedhie) Di Atas Lokomotif Bersama Mao dan Soekarno Masinis itu membaca Mao dan aku membaca Soekarno. Di loko itu, kami berhadap-hadapan seperti jurang. D…
Puisi: Hidup Itu Penuh Onak dan Duri (Karya Kurniawan Junaedhie) Hidup Itu Penuh Onak dan Duri Siang membeku di jalanan. Leo duduk di taman membaca buku Di sampingnya Mary, istrinya Di depan mereka, berk…
Puisi: Hidup Indah bagi Parulian (Karya Kurniawan Junaedhie) Hidup Indah bagi Parulian Siang membeku di jalanan. Dia duduk di bangku membaca buku Di sampingnya Mary, is…